BREAKING NEWS
BREAKING NEWS: Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Kunjungi PLTB Tolo Jeneponto
BREAKING NEWS: Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Kunjungi PLTB Tolo Jeneponto
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
"Saya rencana mau ke LHR Rumbia tapi menyempatkan mampir dan berfoto dengan latar baling-baling raksasa ini," kata Wahyuni.
"Kita tak usah jauh-jauh lagi ke Sidrap atau keluar negeri, jika ingin berfoto latar baling-baling, Jeneponto juga ada," tuturnya.
Baling-baling PLTB Tolo 1 bisa menjadi referensi anda jika berkunjung ke Jeneponto.
Foto-Foto PLTB Tolo
MAKASSAR - Suasana PLTB Tolo 1 di kampung Pammessorang, Desa Maccini Baji, Kecamatan Batang, Jeneponto, Rabu (14/8/2019) sore.
PLTB Tolo I memiliki kapasitas 72 MW yang dihasilkan dari 20 turbin, dengan kapasitas masing masing 3,6 MW.
PLTB Tolo juga merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW.
Sekaligus bagian dari upaya Pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23% yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 mendatang.
Kebun angin yang berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto ini dibangun dengan investasi US$ 160,7 juta.

Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo berkapasitas 72 megawatt (MW) di Kabupaten Jeneponto, memproduksi 142,86 MWh listrik sejak Desember 2018 hingga Agustus 2019.
PLTB Tolo ini menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel hingga 7%.
PLTB Tolo adalah pembangkit energi batu terbarukan (EBT) yang masuk ke dalam sistem Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel).
Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel 1.499 MW, sistem ini beroparasi di beban puncak sebesar 1.165 MW sehingga reserve margin (cadangan daya) mencapai 334 MW.
.


Sementara porsi EBT terbesar di Sulbagsel berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 22 persen dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 7,66 persen.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengatakan PLTB Tolo merupakan pembangkit EBT kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dan menjadi bagian proyek 35.000 MW.
Pembangkit ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk dapat mencapai target bauran energi nasional dari EBT sebesar 23 persen pada 2025.
(tribun-timur.com)