Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

10 Fakta Veronica Koman, Diburu Interpol Usai Tersangka Kerusuhan Papua, Ini Kampus & Prestasinya

Beberapa waktu terakhir nama Veronica Koman jadi Trending Topic dan menjadi pembicaraan dimana-mana.

Editor: Rasni
Tribunnews
10 Fakta Veronica Koman, Diburu Interpol saat Tersangka Kerusuhan Papua, Ini Kampusnya & Kehebatan 

Selain itu, Polda Jatim, juga menduga peristiwa kerusuhan di beberapa daerah Papua karena keterlibatan langsung dari Veronica Koman melalui postingan provokatifnya di Twitter.

9. Diburu Interpol

Tim Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur (Jatim) akan berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN), dan kepolisian internasional ( Interpol ) untuk mendalami peran Veronica Koman.

"Meski identitasnya WNI, yang bersangkutan banyak aktivitas di luar negeri. Karena itu, kami akan gandeng tim Mabes Polri, Interpol, BIN, dan pihak Imigrasi untuk mendalami peran tersangka," kata Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu (4/9/2019).

10. Ancaman Hukuman

Seperti diketahui, Veronica Koman merupakan seorang aktivis, telah ditetapkan jadi tersangka kerusuhan di asrama Papua di Surabaya, setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Selasa malam kemarin.

Sementara itu, polisi menjerat Veronica Koman dijerat sejumlah pasal.

Pertama Undang-Undang ITE, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 46 tentang Peraturan Hukum Pidana, KUHP Pasal 160, dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Dalam rangkaian kasus ini, sebelumnya polisi sudah menahan dan menetapkan tersangka seorang koordinator aksi Tri Susanti, dan seorang pegawai Pemkot yang bertugas di Kecamatan Tegalsari, SA.

(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)

Prabowo Subianto & Jenderal Purn TNI Jebolan Kopassus Turun Tangan Kasus Papua, Bukan Orang Biasa

Akhirnya Prabowo Subianto bakal turun tangan menangani suasana Panas di Papua dan Papua Barat. 

Prabowo akan dibantu jenderal purn TNI yang juga tak kalah berpengaruh. 

Dirinya bahkan merupakan jebolan pasukan elite atau Komando Pasukan Khusus ( Kopassus), seperti Prabowo Subainto.

Diketahui, sosok dua mantan elit TNI kerap terlibat operasi militer di Papua itu, turun tangan atasi masalah yang digulirkan sejumlah pihak ke arah tuntutan kemerdekaan Papua.

Siapa dia dan apa prestasi keduanya?

Cek selengkapnya di sini:

Rencananya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono akan bertemu dengan mantan Danjen Kopassus, yang kini menjabat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pertemuan rencananya digelar Kamis (5/9/2019) sore ini.

Hendropriyono menyampaikan, pertemuannya dengan Prabowo ingin menyampaikan rasa bangga karena telah memutuskan untuk mendukung langkah pemerintah ke depan.

"Nanti sore ketemu pak Prabowo sama-sama veteran. Pak Prabowo saya ingin ketemu karena saya sangat bangga dan senang beliau sudah bilang bahawa semua supaya berada di belakang pemerintah," kata Hendropriyono saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

Lebih lanjut Hendropriyono mengatakan, pertemuan dengan Prabowo untuk membicarakan masalah Papua.

Menurut Hendropriyono, Prabowo punya cara-cara dalam mengjadapi gejolak di Papua saat ini.

"Di dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah di Papua sekarang," ujar Hendropriyono.

"Jangan ada lagi kritik-kritik. Cekcok itu kalau keadaan normal, ini lagi keadaan nggak normal. Semua harus bersatu padu," sambungnya.

Ia juga menyampaikan, kalau dirinya dulu pernah hampir mati untuk mempertahankan masa depan bangsa Indonesia.

Oleh itu, ia meminta agar perjuangan menyelamatkan negara ini tidak terputus.

"Dan saya sekali lagi berharap tolonglah lanjutkan estafet ini, saya ini ada satu tanda (logo) pernah luka-luka di pertempuran hampir mati untuk sekarang kamu hidup, tolong lanjutkan supaya kalian ini membawa estafet ke bangsa seluruh," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, pertemuan Hendropriyono-Prabowo akan berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada pukul 19.00 WIB.

Diketahui, Hendropriyono memiliki karier cemerlang di TNI.

Ia merupakan prajurit jebolan Kopassus.

Karier militernya diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986).

Hendropriyono kini dikenal sebagai tokoh intelijen di Tanah Air.

Sementara Prabowo Subianto juga punya pengalaman banyak di tanah Papua.

Prabowo merupakan salah satu prajurit jebolan Kopassus yang pernah memimpin operasi militer di Papua.

Operasi militer itu merupakan pembebasan sandera dari tangan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua.

Pada 9 Mei 1996, Kopassus yang dipimpin Prabowo menggelar operasi menyelamatkan 11 sandera Tim Ekspedisi Lorentz 1995.

Selama 130 hari sejak 8 Januari 1996, mereka disandera kelompok OPM.

Aksi penyanderaan itu menjadi alasan OPM untuk menuntut kemerdekaan dari Indonesia.

Kopassus turun tangan memburu OPM ke Mapenduma.

Operasi yang dipimpin Prabowo berlangsung selama lima hari.

Dalam kontak senjata, delapan orang anggota OPM ditembak mati sedangkan dua orang ditangkap hidup-hidup.

Sementara di pihak sandera, sembilan orang berhasil diselamatkan namun dua sandera terbunuh.

Hasil Pertemuan

Usai pertemuan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyerukan agar semua pihak mendukung upaya pemerintah dalam menangani gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

Prabowo mengatakan, seluruh komponen bangsa harus bersatu dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

"Yang saya serukan adalah kita harus kompak mendukung pemerintah.

Soal kedaulatan tidak ada perbedaan pandangan. Kita semua bersatu," ujar Prabowo saat memberikan pernyataan seusai bertemu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam.

Dalam pertemuan itu Prabowo mengaku bertukar pandangan dengan hendropriyono terkait masalah Papua.

Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik soal masukan apa saja yang diberikan.

Prabowo hanya berharap semua pihak ikut menyejukkan suasana dan tidak saling menyalahkan.

"Saya saling tukar pandangan tapi intinya kita sebagai bangsa harus kompak, harus sejuk, saling bantu, jangan saling mencari kesalahan," kata Prabowo.

"Mari kita bersama-sama atasi semua masalah, saya yakin tidak benar kalau ada yang mau memecah belah saudara kita di Papua. Papua bagian integral dari NKRI," ucap mantan Danjen Kopassus itu.

Pada kesempatan yang sama, Hendropriyono mengapresiasi dukungan Prabowo terhadap pemerintah.

Ia juga sepakat dengan pendapat Prabowo bahwa persoalan Papua harus diselesaikan secara bersama-sama.

"Yang saya sangat hargai kalau itu sudah menyinggung masalah kebangsaan, Beliau (Prabowo) selalu tampil gagah perkasa, harus bersatu dan mendukung pemerintah untuk menyelesaikan ini," kata Hendro.

"Bukan waktunya lagi untuk menyalahkan.

Sekarang harus kompak. bersatu," ujarnya.

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

1

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved