Otis Hahijary Bocorkan Momen Kebersamaan Ayu Ting Ting dan Shaheer Sheikh, Ini Profilnya
Ia merupakan tokoh di Visi Media Asia, induk perusahaan media yang membawahi ANTV, tvOne, serta portal berita VIVAnews.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Reposisi ANTV (2013 - sekarang)
Sukses menjadikan tvOne sebagai televisi berita nomor satu di Indonesia, Otis pun ditugaskan oleh Visi Media Asia untuk melakukan pembenahan kinerja dan reposisi pasar pada stasiun televisi ANTV terhitung sejak Oktober 2013.
Target pasar utama ANTV diubah dari yang semula menyasar kalangan remaja (yang identik dengan tayangan musik dan olahraga khususnya Liga Indonesia), menjadi televisi hiburan keluarga dengan penekanan pada pemirsa wanita (khususnya ibu rumah tangga) dan anak-anak.
Titik awal ANTV melejit menjadi salah satu televisi dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia dimulai dari meledaknya serial Mahabharata versi 2013, yang turut melambungkan popularitas Shaheer Sheikh di kalangan masyarakat Indonesia.
Sejak saat itulah, ANTV dikenal sebagai trendsetter penayangan serial India di Indonesia, dengan menghadirkan berbagai judul yang meledak di pasaran seperti Jodha Akbar, Uttaran, Thapki, Anandhi, Gopi, Archana Mencari Cinta, Lonceng Cinta, Mohabbatein, dan masih banyak lagi.
Tidak cukup dengan serial India, Otis juga sukses menjadikan ANTV sebagai trendsetter penayangan serial Turki yang dimulai dari Abad Kejayaan, kemudian disusul dengan judul lainnya yakni Shehrazat, Cansu & Hazal, Antara Nur & Dia, Fatmagul, Bunga Yang Terluka, dan lain-lain.
Namun mengingat adanya regulasi terhadap batasan konten dalam negeri dan luar negeri, Otis pun juga menghadirkan tayangan ulang beberapa sinetron produksi dalam negeri yang pernah berjaya di masanya seperti Jinny Oh Jinny, Tuyul dan Mbak Yul, Jin dan Jun, Putri Duyung, dan lain-lain (beberapa di antaranya diproduksi ulang dalam versi baru oleh rumah produksi dari masing-masing judul).
Termasuk juga menghadirkan sinetron dalam negeri yang menggabungkan artis Indonesia dengan beberapa artis India yang membintangi serial India yang ditayangkan oleh ANTV, serta mengembangkan beberapa program in-house seperti Pesbukers, yang pada tahun 2017 berhasil meraih prestasi tertinggi sepanjang sejarah penayangannya.
Dengan sedikit memasukkan dan memodifikasi konsep program Yuk Keep Smile yang pada akhirnya juga mempopulerkan goyangan dengan nama "Chicken Dance" versi India.
Otis juga sukses merebut hati pemirsa anak-anak dengan menghadirkan tayangan animasi asal Rusia yakni Masha & The Bear, serta beberapa tayangan animasi dari India seperti Shiva dan Burka Avenger.
Selama menangani ANTV, Otis melakukan beberapa hal di antaranya menghidupkan kembali peran divisi programming, menjadikan setiap bagian waktu (daypart) merupakan primetime bagi setiap kelompok pemirsanya, menerapkan strategi kombinasi program in-house dan out-house, menerapkan strategi pemasaran 360 derajat (dengan penekanan pada optimalisasi seluruh jaringan media sosial yang ada dan banyak digunakan pemirsa), serta meningkatkan nilai tambah bagi pemirsa ANTV (misalnya dengan menggelar program turunan dari serial India yang ditayangkan ANTV seperti Mahabharata Show).
Rejuvenasi tvOne (2017 - sekarang)
Pada tahun 2017, Otis memberikan kejutan di ranah pertelevisian dengan menghidupkan kembali program hiburan di layar kaca tvOne yang sempat mati suri serta peningkatan intensitas penayangan program olahraga di stasiun televisi yang sama, setelah tvOne sempat terlalu terfokus pada program berita sepanjang tahun 2013 hingga 2016 (di luar penayangan Indonesia Super League, Piala Dunia 2014, serta beberapa turnamen FIFA lainnya).
Karena menurut kabar yang berhembus di tahun 2012, Otis dan Karni Ilyas sempat berselisih mengenai alokasi jam tayang ketika program musik Radio Show mendominasi waktu menjelang tengah malam secara kejar tayang, dan sempat mengalami pengurangan durasi ketika penayangan Indonesia Lawyers Club melebihi batas waktu yang ditentukan programming.
Hingga akhirnya program tersebut harus dihentikan hingga tahun 2016 (dan kembali tayang sejak Januari 2017 namun tidak memiliki jadwal tetap).
Langkah ini diawali Otis dengan menghidupkan kembali program Radio Show, kemudian berlanjut dengan memindahkan beberapa program yang sebelumnya ditayangkan ANTV ke layar kaca tvOne yaitu berupa serial Turki dan program kuis Super Family 100.
Otis juga kembali menghadirkan tayangan kompetisi sepakbola dengan mengambil kembali hak siar Liga Indonesia (Liga 1 dan Liga 2) untuk memuaskan pecinta SportOne (sebutan untuk penggemar tayangan olahraga di tvOne) serta menambah porsi tayangan Live World Boxing dengan membeli hak siar beberapa pertandingan tinju di benua Eropa.
Ke depan, tvOne diharapkan mampu menyalip peringkat kepemirsaan Trans TV dan Trans7 dalam peringkat televisi nasional (dengan lebih banyak merangkul pemirsa usia remaja dan dewasa muda khususnya pria), meski sudah mapan menjadi televisi berita nomor satu di Indonesia.
Namun sayangnya, proses reposisi tvOne harus terhenti per 31 Juli 2017 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, diduga karena adanya friksi antara redaksi dengan programming mengenai penjadwalan.
Data Diri:
Nama: Otis Hahijary
Instagram: @otis__hahijary
Lahir: 12 Desember 1969 (umur 49)
Temppat lahir: Jakarta, Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Pekerjaan: Managing Director (ANTV)
Vice President Director (tvOne)
Tahun aktif: 2003-sekarang
Tempat kerja: Pasaraya Departement Store (2000-2003)
tvOne (2003-sekarang)
ANTV (2013-sekarang)
Pendidikan
San Diego State University (1993-1995)
Lancaster University (1995-1996)
Sumber berita: https://solo.tribunnews.com/2019/09/01/ayu-ting-ting-shaheer-sheikh-main-ftv-bersama-otis-hahijary-bagikan-momen-mesra-di-lokasi-syuting?page=all
Foto: Instagram