Musim Kemarau, Provinsi Bali Tetap Kejar Tanam Padi! Segini Luas Wilayah Lahan Tanam 2018-2019
Wartijo menyatakan capaian luas pertanaman padi di Bali bulan Oktober-Agustus 2018/2019 cukup menggembirakan sebesar 134.784 hektar.
"Hitung-hitungannya, dari luas sawah 78.626 hektar sekarang menyusut menjadi 69.065 hektar,” jelasnya.
Tantangan kedua, ungkap Wisnu, yakni Indeks Pertanaman (IP) beberapa wilayah di Bali masih rendah.
Baca: IPB Dukung Kementan dalam Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman Pangan
Baca: Dukung Pemberantasan Narkoba, Kementan RI Tanam Jagung di Lahan Ganja
Rata-rata IP disini 1,71, artinya masih ada ada potensi untuk meningkatkan luas tambah tanam dengan optimalisasi dengan target IP 2.
Ketiga, pemanfaatan irigasi untuk pertanian bersaing dengan kebutuhan perumahan dan perhotelan yang cukup banyak.
“Jadi sebenarnya kami memerlukan adanya bendungan untuk menampung air irigasi petanian ini,” beber Wisnu.

Oleh karena itu, Wisnu menegaskan di Bali ini misi pertamanya terpenuhinya kebutuhan pangan yang artinya harus surplus.
Caranya, produksi harus naik, yakni bisa dengan meningkatkan provitas. Adapun provitas padi di Bali masih 6 ton per hektar, sehingga potensinya masih bisa ditingkatkan.
"Perbaiki rekomendasi dengan benih unggul bermutu, kita upayakan petani mau beralih dari padi inhibrida ke hibrida,” tegasnya.
Baca: Program KRPL Kementan Sasar Kabupaten Bima, Penyuluh Terjun Bina Kelompok Wanita Tani
Baca: Dukung Pemberantasan Narkoba, Kementan RI Tanam Jagung di Lahan Ganja
Namun demikian, sebut Wisnu, pada dasarnya peningkatan produksi ini bisa dicapai dengan peningkatan intensitas tanam, peningkatan mutu.
Kemudian yang tidak kalah penting penanganan dari serangan OPT dan antisipasi dampak perubahan iklim.
“Terkait dengan serapan gabah, cadangan beras di Bali selama ini ada di penggilingan padi, ada sekitar 800 unit."
"Jadi tetap aman meskipun gudang bulog di Bali terbatas, hanya saja kalau harga jatuh baru kita gerak untuk Sergab.
Tapi sampai saat ini di Bali relatif masih aman-aman saja,” ucapnya.
"Agar alsintan yang dikelola TNI dipantau efektifvitasnya dan apabila tidak optimal bisa direlokasi.
Kita akan salah kalau ada bantuan alsintan yang sampai tidak dimanfaatkan," tambah dia.