Kasihan, Bocah Asal Majene Ini Terserang Tumor Kepala
Sungguh malang gadis belia ini. Saat teman sebayanya asyik bermain dan belajar, ia harus berjuang menahan sakit yang diderita.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Tubuhnya nyaris tinggal tulang diselimuti kulit. Ia terbaring lemah tak berdaya.
Sungguh malang gadis belia ini. Saat teman sebayanya asyik bermain dan belajar, ia harus berjuang menahan sakit yang diderita.
Namanya Nur Aisyah Lukman. Usianya kini menginjak delapan tahun.
Nur Aisyah merupakan putri sulung pasangan Lukman dan Irawaty. Ayahnya seorang pandai besi yang diupah Rp30 ribu per hari. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga tanpa penghasilan.
VIDEO: Sekretaris KNPI Makassar Orasi Stop Rasis
Gadis 15 Tahun Gagal Nikah Seusai Calon Mempelai Pria Diperiksa Bidan, Kasus di Sulawesi Lebih Parah
Tak Terima Pernyataan Pengusaha Taksi Malaysia, Driver Ojol di Makassar Kepung Kantor Gubernur
Aisyah tercatat sebagai warga Galung Paara, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Majene.
Gadis yang dalam masa pertumbuhan itu masih duduk di kelas III Sekolah Dasar (SD). Ia merupakan anak yang periang dan cukup cerewet.
Sebelumnya akhirnya penyakit yang menggerogoti tubuhnya menyita kebahagiaan itu dari hidupnya.
Awal Juni lalu, tepat sehari sebelum Idul Fitri 1440 Hijriah, gadis yang akrab disapa Ica ini mengalami gejalan aneh. Keduanya bola matanya terlihat tak normal atau juling.
Ica pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene. Dirawat beberapa hari, Ica lalu dirujuk ke RS Wahidin Makassar.
Tak Terima Pernyataan Pengusaha Taksi Malaysia, Driver Ojol di Makassar Kepung Kantor Gubernur
Foto-foto Cantiknya Anak Sulung Mulan Jameela, Beda Banget Saudara dari Ahmad Dhani - Maia Estianty
Hutan Pinus Dekat Rumah Wabup Mamasa Dilalap Api
Ica dirawat sekira sepuluh hari di Makassar. Kepala gadis ini juga difoto Rontgen.
Hasilnya mengejutkan. Ica divonis mengidap tumor di kepalanya.
"Kata dokter tumornya masih staduim satu," ujar ibunda Ica, Irawaty ditimpali suaminya, Lukman, Senin (2/9/2019).
Tumor ini harus segera ditangani sebelum mengganas. Dokter menawarkan dua opsi pengobatan pada orang tua Ica.
Dilakukan operasi pengangkatan tomur, atau mengeluarkan cairan di kepala anaknya menggunakan selang.
Penuturan dokter pada Lukman, jika operasi pengangkatan tumor, peluang selamat hanya 10 persen. Sementara untuk mengeluarkan cairan dari kepala, peluangnya masih besar.
Gabungan Aktivis Mahasiswa Nilai Iksan Iskandar Gagal Berantas Korupsi di Jeneponto
Foto-foto Cantiknya Anak Sulung Mulan Jameela, Beda Banget Saudara dari Ahmad Dhani - Maia Estianty
Namun Lukman dan Irawaty tak mengambil kedua opsi itu.
Ternyata Lukman dan Irawaty tak memiliki biaya cukup untuk melanjutkan pengobatan di Makassar.
Apalagi kartu jaminan kesehatan untuk putrinya sudah dinon-aktifkan.
Lukman dan Irawaty menunggak pembayaran jaminan kesehatan selama lima tahun. Ia tak memiliki cukup biaya untuk membayar iuran per bulan itu.
Akhirnya, BPJS mandiri miliknya dan putri sulungnya, tak dapat lagi digunakan berobat.
Ica lalu dipulangkan. Lukman dan Irawaty memilih pengobatan tradisional untuk anaknya. Beberapa orang pintar atau dukun didatangi. Namun kondisi Ica tak kunjung membaik.
Ica kini dirawat di rumah neneknya di Labung, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana.
Penyakit tumor kepala yang diderita Ica kian menggerogoti tubuhnya.
Kondisi kini kian memburuk. Ia hanya terbaring lemah tak berdaya.
Hampir seluruh bagian tubuhnya tak mampu lagi digerakkan. Hanya tangannya yang sesekali bergerak perlahan.
Asupan makanannya pun terganggu. Gadis kecil itu hanya bisa makan bubur. Seringkali Ica juga tak bisa makan. Ia terus menerus muntah.
"Baru beberapa hari ini berhenti mi muntah," ucap Irawaty.
Namun Ica tampak begitu tegar melawan penyakitnya. Tak sekalipun dia mengeluh ataupun menangis.
Kata Irawaty, putrinya itu hanya mengucap takbir dan istighfar jika sakitnya tak tertahankan.
Lukman dan Irawaty kini telah melunasi tunggakan BPJS milik putrinya. Rencananya, Ica akan kembali dibawa berobat ke rumah sakit.
Namun yang kini jadi beban pikiran, biaya hidup selama pengobatan kelak.
Lukman hanya berharap-harap cemas. Semoga saja ada yang bersedia mengulurkan tangan membantunya. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: