Tribun Wiki
Disebut Sebagai Miliader Wanita Pertama, Ini Profil Wilhelmina, Berkuasa Sejak Usia 10 Tahun
Ia yang bernama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau merupakan miliader wanita pertama di dunia.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Meskipun Belanda bersikap netral dalam Perang Dunia I, investasi Jerman yang besar di Belanda, ditambah dengan hubungan perdagangan yang erat, memaksa Inggris memblokade pelabuhan-pelabuhan Belanda untuk melemahkan Jerman.
Dalam perang, Wilhelmina menjadi "Ratu-Pengawal."
Ia selalu waspada terhadap serangan Jerman, khusunya di awal perang.
Namun ancaman terhadap kedaulatan muncul dari Inggris dan AS yang memblokade kapal dagang dan kargo, untuk memutus upaya perang pihak Jerman.
Hal ini menyulut ketegangan antara Belanda dan kekuatan Sekutu.
Kerusuhan sipil, disulut oleh Revolusi Bolshevik Rusia tahun 1917, mencekam Belanda setelah perang.
Seorang pemimpin sosialis, yang bernama Troelstra mencoba merebut kekuasaan Ratu dan pemerintah.
Ketimbang revolusi, Troelstra ingin mengontrol Tweede Kamer, badan legislatif Belanda, dan berharap meraihnya lewat pemilu yang diyakini akan didukung oleh kaum pekerja.
Namun popularitas sang ratu muda membantu kepercayaan diri pemerintahan.
Wilhelmina menggalang dukungan massa dengan menunggang kuda bersama putrinya di kereta terbuka. Rupanya revolusi ini tidak berhasil.
Perang Dunia II
Pada tanggal 10 Mei 1940, Nazi Jerman menyerbu Belanda.
Wilhelmina dan keluarganya mengungsi ke Inggris 3 hari kemudian.
Sebenarnya Wilhelmina mau tinggal di Belanda.
Ia merencanakan untuk pergi ke Zeeland bersama pasukannya untuk mengatur koordinasi serangan dari kota Breskens sambil menanti bantuan - yang diperkirakan sama seperti dialami oleh Raja Albert I dari Belgia selama Perang Dunia I.