Tribun Wiki
Akun Twitter CEO Twitter Jack Dorsey Diretas, Ini Profilnya, dan Begini yang Diposting Hacker
Unggahan-unggahan bersifat ofensif - beberapa di antaranya diunggah langsung melalui akun @jack, sedangkan lainnya di-retweet dari akun lain
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kabar mengejutkan datang dari bos Twitter, Jack Dorsey.
Akun Twitter, CEO platform media sosial tersebut diretas.
Akun tersebut diambil alih selama beberapa saat oleh peretas.
Dilansir dari Tribunnews, sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Chuckling Squad mengaku berada di balik aksi peretasan tersebut.
Akun yang diikuti oleh lebih dari empat juga followers itu mengunggah sejumlah pernyataan yang sangat ofensif dan bersifat rasis selama sekitar 15 menit.
Twitter menyatakan bahwa sistem mereka tidak terganggu, alih-alih menyalahkan operator seluler yang tidak disebutkan namanya.
"Nomor telepon yang terkait dengan akun itu disusupi akibat kelalaian keamanan oleh penyedia jasa selular," ujar pihak Twitter dalam pernyataannya.
"Hal ini memungkinkan orang yang tidak berwenang menulis dan mengirim cuitan melalui pesan teks dari nomor telepon itu. Masalah itu kini telah diatasi."
Bagaimana kejadiannya?
Sebuah sumber di Twitter mengonfirmasi kepada BBC bahwa para peretas telah menggunakan teknik yang dikenal dengan nama "simswapping" (atau "simjacking") untuk mengendalikan akun Dorsey.
Ini adalah teknik di mana nomor telepon yang digunakan - dalam hal ini yang terkait dengan akun Twitter Dorsey - ditransfer ke kartu SIM baru, biasanya setelah si peretas menipu atau menyuap staf penyedia jasa selular.
Dengan mengambil kendali atas nomor itu, para peretas dapat mengunggah tweet melalui pesan teks langsung ke akun Twitter Dorsey.
Meski kini banyak pengguna Twitter yang menggunakan aplikasi mobile untuk mengunggah cuitan, dulu Twitter dikembangkan dengan pendekatan pesan singkat untuk membuat unggahan status - itu sebabnya ada batas karakter - dan Twitter tetap menggunakan metode itu, sebagiannya karena penggunaan Twitter di banyak negara berkembang dengan ongkos data yang tinggi.
Apa yang diunggah para peretas?
Unggahan-unggahan bersifat ofensif - beberapa di antaranya diunggah langsung melalui akun @jack, sedangkan lainnya di-retweet dari akun lain - mengandung kata 'n****' yang merujuk pada warga kulit hitam dan pernyataan anti-Semit yang merujuk pada tragedi Holocaust.