Pekan Ini, Pedagang di Poros Gowa-Takalar Bakal Ditertibkan
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni menegaskan, pasar sementara bagi pedagang segera rampung pada Sabtu (31/8/2019) mendatang.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang poros Gowa - Takalar segera ditertibkan pekan ini.
Para pedagang tersebut akan dipindahkan pada sebuah pasar sementara yang tak jauh dari lokasi tersebut. Kehadiran para pegadang di Poros Gowa-Talalar dinilai menjadi biang kemacetan selama ini.
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni menegaskan, pasar sementara bagi pedagang segera rampung pada Sabtu (31/8/2019) mendatang.
Ia mengatakan, relokasi PKL ini adalah langkah pemerintah untuk mencegah terjadinya kemacetan panjang di poros Takalar - Gowa.
Mulai dari jalur Desa Panciro, Desa Camabaya, dan Kelurahan Limbung.
Pasca Jelaskan Kronologi Aksi Massa di Asrama Papua Surabaya, Polisi Tetapkan Tersangka, Siapa Tri?
Penyebab Sebenarnya Aulia Kesuma Geram ke Suami dan Anak Tirinya hingga Tega Sewa Pembunuh Bayaran
Blue Core Yamaha Motor Show Bakal Meriahkan Akhir Pekan di Losari
Pasalnya pasar bongkar yang diduduki para PKL ini beroperasi mulai pukul 21.00 Wita hingga 09.00 Wita, sehingga dianggap menganggu aktivitas penggunaan jalan di pagi hari.
"Sebelum dilakukannya relokasi ini, kami telah membuat Tim Terpadu Relokasi PKL, yang bertugas menyosialisasikan terkait rencana relokasi ke pasar sementara," katanya, Kamis (29/8/2019).
Wabup Gowa yang juga Ketua Tim Terpadu Relokasi PKL ini menambahkan, para PKL yang telah didata di lapangan akan menempati pasar sementara hingga selesainya pengerjaan Pasar Bontorea di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng.
Pasar sementara tersebut memang diperuntukkan untuk menampung mereka.
Hanya saja pasar tersebut difokuskan untuk penjualan sayuran, bukan untuk penjualan ikan yang memang difokuskan di Pasar Minasa Maupa.
"Para PKL ataupun pagandeng yang menempati pasar sementara ini, juga yang nantinya akan menempati pasar tradisional Bontorea," ujarnya.
VIDEO: Detik-detik Pencuri Gasak Motor di Depan Cafe Lino Jeneponto
OPS Patuh 2019, Ini Sasaran Prioritas Polres Pinrang
Penyebab Sebenarnya Aulia Kesuma Geram ke Suami dan Anak Tirinya hingga Tega Sewa Pembunuh Bayaran
Ia juga menegaskan, para PKL yang didata tersebut adalah warga asli Gowa dengan memiliki KTP Gowa.
"Kita harus mengutamakan masyarakat kita dulu ini, yang menjadi imbauan dan penegasan dari Bapak Bupati Gowa," tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Dispedastri) Gowa, Andi Sura Suaib mengungkapkan, lahan pasar sementara itu adalah hasil komunikasi antara bupati Gowa dan pemilik lahan.
Dalam hal ini H. Haruna dengan status pinjam. Besaran lahan sekitar 10 hektare sehingga diprediksi dapat menampung 800 pedagang dalam bentuk los.
"Bapak wabup tadi juga mengimbau pihak PU agar segera menyelesaikan jalur masuk dan keluar untuk pengunjung. Termasuk perlengkapan lampu penerangan. Kita upayakan malam minggu ini sudah dapat beroperasi," terangnya.
Kasatpol PP Gowa, Alimuddin Tiro menambahkan, pihaknya yang tergabung dalam Tim Terpadu telah melakukan sosialisasi kepada para PKL selama 14 hari sejak Kamis (15/8) lalu.
"Selama sosialisasi dan pendataan ada sekitar 600 PKL telah kita data," katanya.
Dirinya berharap, ketika para PKL tersebut sudah masuk berjualan di pasar sementara yang disiapkan, diharapkan tidak lagi mengganggu jalur-jalur yang tergangu sebelumnya karena aktivitas PKL.
Dalam rapat pembahasan ini juga hadir Kepala Dinas Perhubungan Gowa, Firdaus, Kadis Pedastri Gowa, Andi Sura, Kasatpol PP Gowa, Alimuddin Tiro, Danramil para camat dan lurah setempat.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Follow akun instagram Tribun Timur: