Kejari Maros 'Rahasiakan' Status Camat Simbang, Ada Apa ?

TRIBUN-MAROS.COM, SIMBANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, belum mengumumkan status Camat Simbang Muhammad Hatta, Kamis (29/8/2019).

Hatta diketahui terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kantornya, Rabu (27/8/2019) kemarin.

Ia terjaring OTT, bersama seorang staffnya bernama Sofyan, atas dugaan pungutan liar pembuatan akta jual beli tanah.

Rombongan TAPD Bulukumba Berkunjung ke Bali, Ketua PMII: Dalam Rangka Apa Ya?

Foto-foto Geovanni Kelvin Anak Aulia Kesuma yang Bunuh Dana Teman Sekolah Al Ghazali, Tidak Disangka

KKN di Desa Penari, 14 Mahasiswa Alami Kisah Horor Viral di Twitter hingga 6 Orang Tewas

OTT keduanya, dilakukan tim gabungan Seksi Intelijen dan Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Maros.

Kasi Intelijen Kejari Maros, Dhevid Setiawan, belum memberi keterangan resmi terkait status hukum Camat Simbang dan staffnya tersebut.

"Kami masih tunggu info dari Pidsus ini. Saya tanyakan ke Pidsus dulu," kata Dhevid Setiawan, Kamis sore.

Padahal pada Rabu malam, Dhevid dan Muchamad Afrisal Tuasikal, akan menetapkan status Hatta dalam waktu 1 X 24 jam.

Pemeriksaan Hatta dan Sofyan, diketahui dimulai pukul 13.00 Wita kemarin.

Politisi Golkar Pimpin Ketua DPRD Pangkep, Wakilnya dari Nasdem

Ada Tarian Massal di Peringatan HUT Tana Toraja, Disini Tempatnya

Keduanya terjaring OTT sekitar pukul 10.00 Wita, di kantor camat Simbang, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Maros.

Kasi Pidsus Kejari Maros, Muchamad Afrisal Tuasikal, yang dikonfirmasi juga belum merespon.

Sekadar diketahui, saat melakukan OTT, tim gabungan Seksi Intel dan Pidsus Kejari Maros mengamankan uang tunai yang diduga hasil pungli, sebesar Rp 10,8 juta.

Kejari Maros juga turut mengamankan sejumlah dokumen dan rekaman CCTV, dari kantor camat Simbang.

Tiga ruangan di kantor tersebut, juga turut disegel, termasuk ruang kerja camat.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Follow akun instagram Tribun Timur: