Pedagang Ogah Jualan di New Makassar Mal, ini Masalahnya
Nur Said (35) misalnya. Penjual gorden ini memilih berjualan di sisi barat New Makassar Mall . Tepat di sisi kiri jalan masuk mal.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan bahkan ribuan pedagang Pasar Sentral, masih memilih berjualan di luar luar New Makassar Mall.
Pantauan awak tribun Selasa (27/8/2019) sore, pusat perbelanajaan yang berlokasi di Jl Kiyai H Agus Salim, Kecamatan Ende itu, lapak penjual pakaian terlihat di sisi barat danselatan New Makassar Mal.
Nur Said (35) misalnya. Penjual gorden ini memilih berjualan di sisi barat New Makassar Mall . Tepat di sisi kiri jalan masuk mal.
Ini 10 Pelatih Korban Pemecatan di Putaran 1 Liga 1 2019, Djajang Nurdjaman hingga Dejan Antonic
PMI Makassar Tanggap Bencana, Komunitas Milenial Bisa Bergabung
Tak Ada Penjagaan Khusus ke Pluim, Julio Banuelos: Semua Pemain PSM Bagus
Hal itu dilakukannya lantaran mengeluhkan mahalnya harga lods atau kios di mall yang dioperasikan pada bulan Maret 2019 itu.
Menurutnya, harga yang dipatok pegelola New Makassar Mall tidak sesuai dengan luas lods yang diharapkan.
"Mahal, harganya itu Rp 450-500 juta per lods, baru lodsnya khususnya yang dibawa di basement itu lebarnya 120 Cm panjangnya 1,5 meter," kata Said sapaannya.
Luas lods yang menurut Said sempit dan mahal, tidak memadai untuk penjual pakaian sepertinya.
"Kecil sekali baru mahal, tidak cocok untuk pakaian. Baru kita ini yang jualan gorden begini butuh lods yang cukup luas," ujar dia.
"karena, mau dipakai simpang barang sama pajangan. Manami ditempati pembeli kalau datang juga lihat-lihat," ujarnya.
Ini 10 Pelatih Korban Pemecatan di Putaran 1 Liga 1 2019, Djajang Nurdjaman hingga Dejan Antonic
PMI Makassar Tanggap Bencana, Komunitas Milenial Bisa Bergabung
Tak Ada Penjagaan Khusus ke Pluim, Julio Banuelos: Semua Pemain PSM Bagus
Selain itu, Said juga menyayangkan pihak Pemkot dan pengelola yang tidak memberi ganti rugi kepadanya.
Pasalnya, saat Pasar Sentral belum digusur dan berubah menjadi New Makassar Mall, Said dan ratusan pedagang lainnya telah membeli lods yang menjadi hak pribadi.
Menurut Said, semestinya pihak New Makassar Mall tidak memberlakukan rata penerapan harga lods.
"Tidak ada juga kebijaksanaannya dari pihak Melati (pengelola). Misalnya adalah ganti rugi atau harga separuhlah," kata dia.
"Misalnya harga Rp 500 juta, ya separuhnya untuk yang ada lodsnya sebelumnya," harap penjual yang berjualan di pasar Sentral sejak Tahun 1998 ini
Menurut Said, keluhan harga lods yang mahal dan dianggap kuarang resperentatif untuk berjualan.