Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FIX, 800 ASN Pindah ke Lokasi Kayu Bajakah Berada, Jokowi Pilih Penajam Paser & Kutai Kartanegara

FIX, 800 ASN Pindah ke Lokasi Kayu Bajakah Berada, Jokowi Pilih Penajam Paser & Kutai Kartanegara Jadi Ibu Kota baru Indonesia gantikan Jakarta

Editor: Waode Nurmin
BBC Indonesia
FIX, 800 ASN Pindah ke Lokasi Kayu Bajakah Berada, Jokowi Pilih Penajam Paser & Kutai Kartanegara 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Saat mengumumkan ibu kota baru, Jokowi terlihat didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain itu, terlihat juga sejumlah pejabat pemerintahan, di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menter Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Hadir juga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Pengumuman ini juga disampaikan secara langsung melalui live streaming di akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Baca: Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru, Ini Reaksi Tak Terduga Anies Baswedan yang Dapat Teguran

Baca: Daftar 5 Kelebihan Kalimantan Timur / Kaltim Sehingga Jadi Ibu Kota Baru Usai Jakarta, Tiada Gempa?

Baca: Sudah Fix, Kaltim Ibu Kota Baru Indonesia, Fasilitas Olahraganya Oke

Video itu berjudul "Upcoming Live | Presiden Jokowi Mengumumkan Ibu Kota Baru".

Presiden Jokowi sebelumnya telah menyampaikan rencana pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan saat Sidang Bersama DPD-DPR, Senin (16/8/2019) lalu.

"Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridha Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu anggota dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ujar Jokowi saat itu.

Jokowi mengatakan, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa.

Kegiatan ekonomi yang terpusat ini membuat Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa. Untuk itu, rencana pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan diletakkan dalam konteks pemerataan.

Ia berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa.

Jokowi menjamin dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN. Pemerintah akan dorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha.

Sebelum menetapkan ibu kota baru, Presiden pun telah meninjau sebagian wilayah yang menjadi calon ibu kota baru.

Wilayah itu di antaranya Bukit Soeharto di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Kawasan Segitiga Kalimantan Tengah, dan kawasan yang berada di Palangkaraya.

FIX, 800 ASN Pindah ke Lokasi Kayu Bajakah Berada, Jokowi Pilih Penajam Paser & Kutai Kartanegara
FIX, 800 ASN Pindah ke Lokasi Kayu Bajakah Berada, Jokowi Pilih Penajam Paser & Kutai Kartanegara (BBC Indonesia)

Kenapa Penajam Paser Utara dan Kutai Kertangera

Jokowi menuturkan, ada sejumlah alasan khusus mengapa ibu kota harus dipindahkan. Salah satunya adalah beban Jakarta yang sudah terlalu berat.

"Sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa," kata Kepala Negara dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/8/2019).

"Dan juga bandara udara dan pelabuhan laut yang terbesar di Indonesia," lanjut Jokowi.

Alasan lainnya, beban pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk 150 juta atau 54 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

"Dan 58 persen PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa. Dan pulau Jawa sebagai sumber ketahanan pangan," ujar Presiden.

Dengan alasan itu, ujar Jokowi, Ibu Kota negara harus dipindah. Sebelumnya, Jokowi resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Saat mengumumkan ibu kota baru, Jokowi terlihat didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain itu, terlihat juga sejumlah pejabat pemerintahan, di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

800 ASN Ikut Pindah

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin memperkirakan akan ada 800.000 Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang pindah jika ibu kota jadi dipindahkan.

“ASN pusat sudah ada datanya tinggal ibu kotanya di mana tinggal pindah.

Ya kurang lebih hampir satu juta, sekitar 800.000 (ASN) yang pindah,” ujar Syafruddin di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Syafruddin mengatakan, 800.000 ASN yang pindah tersebut terdiri dari semua kementerian yang ada di Jakarta.

Menurut dia, para ASN harus siap jika nantinya dipindahkan. “Kalau semua kementerian dan lembaga pindah, ya ASN-nya pindah.

Enggak mungkin tinggal di sini (Jakarta),” kata mantan Wakapolri tersebut.

Berbeda dengan Syafruddin, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, tak semua ASN di kementerian akan dipindahkan ke ibu kota baru.

Dia memperkirakan hanya 600.000 ASN yang akan dipindahkan ke ibu kota baru.

“Enggak semuanya. Yang pindah adalah yang tidak ada hubungannya dengan pelayanan publik. Yang pelayanan (publik) enggak bisa pindah,” kata Bima.

Pemerintah sendiri menargetkan pemindahan ibu kota bisa dilaksanakan pada 2024.

Sementara pembangunannya, akan mulai dilakukan sejak 2021.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pada tahap awal akan dibangun terlebih dahulu pusat pemerintahan.

Mulai dari kantor pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“Yang terpenting adalah pada 2024 kita memulai proses pemindahan tersebut, karenanya zona intinya pusat pemerintahan dengan luas sekitar 2.000 hektar,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, kawasan ibu kota baru akan diperluas hingga 40.000 hektar. Perluasan itu direncanakan dilakukan pada 2025-2029.

Baca: Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru, Ini Reaksi Tak Terduga Anies Baswedan yang Dapat Teguran

Baca: Daftar 5 Kelebihan Kalimantan Timur / Kaltim Sehingga Jadi Ibu Kota Baru Usai Jakarta, Tiada Gempa?

Baca: Sudah Fix, Kaltim Ibu Kota Baru Indonesia, Fasilitas Olahraganya Oke

Lokasi Kayu Bajakah

Viralnya kayu bajakah melalui kemenangan dua siswi asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya di perlombaan karya ilmiah di World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan yang meneliti kayu tersebut ternyata berkhasiat mengobati penyakit ganas.

Akar bajakah atau dalam bahasa Paser 'aka klawit' ternyata dapat mengobati penyakit kanker dan tumor, sehingga banyak diburu.

Akar bajakah, juga terdapat di hutan Penajam, Kalimantan Timur. Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud, meninjau langsung lokasi dimana terdapat pohon bajakah, Senin (19/8/2019) sore.

Tak hanya meninjau, Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud atau AGM juga mencicipi kayu berkhasiat ini.

AGM mengatakan, karena kayu bajakah yang berkhasiat mengobati penyakit kanker dan tumor hidup di tanah Benuo Taka, ia menghimbau masyarakat PPU khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya, untuk menjaga kelestarian kayu bajakah.

"Karena manfaatnya sangat luar biasa," katanya.

"Mari bersama-sama jaga hutan, jangan membakar hutan sembarangan, karena banyak sekali manfaat dari hutan kita tercinta," imbaunya.

AGM menambahkan, karena adanya obat mujarab yang bisa membunuh sel kanker dan tumor, masyarakat yang ingin membuka lahan, agar sebelumnya memperhatikan kondisi lahan, apakah terdapat tanaman berkhasiat atau tidak disana.

"Jika ada, kita lestarikan. Bagian yang tidak adanya saja yang mungkin bisa kita pergunakan untuk kepentingan umum," tuturnya.

Ditambahkannya, warga PPU, yang ingin mempergunakan kayu bajakah sebagaimana mestinya, bisa mendapatkannya melalui lembaga adat Dayak PPU.

"Rencana dengan Diskominfo, ada mbak Helena disana, dari Dewan Adat Dayak dan mungkin Paser, untuk dilibatkan dari seluruh elemen di Kalimantan Timur. Kami dari pemerintah daerah juga berencana, akan membudidayakan tumbuhan ini, seperti hutan kota. Jadi jika ada masyarakat ada keperluan, dia boleh datang dan mengambil seperlunya," pungkasnya.

Bajakah, tanaman khas Kalimantan menjadi perbincangan dan banyak dicari.

Bajakah mengemuka setelah karya ilmiah siswa SMA 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah meraih peraih penghargaan internasional.

Kemenangan Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya di perlombaan karya ilmiah di World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan itu atas penelitian akar bajakah yang diklaim dapat mengobati kanker.

Ya, kini tumbuhan Bajakah khas Kalimantan semakin banyak dicari.

Kini, kayu bajakah sudah dijual. Bahkan marak beredar di media sosial penjual akar bajakah.

Penjualannya marak di situs belanja online menawarkan tumbuhan yang kabarnya bisa sembuhkan kanker.

Seiring dengan mencuatnya informasi tersebut, sejumlah informasi seputar kayu bajakah juga bermunculan di media sosial.

Cukup dengan mengetikkan kata kunci 'Kayu Bajakah' atau 'Bajakah' di kolom pencarian facebook, cukup banyak unggahan seputar kayu bajakah.

Penjualan akar bajakah di situs belanja online.
Penjualan akar bajakah di situs belanja online. ((capture ecomer))

Saat ditelusuri Tribunnews.com, melalui e-comerce, sejumlah toko online pun menjual akar bajakah.

Tidak hanya artikel yang mengulas tentang kayu, juga ada informasi tentang permintaan dan penjualan kayu bajakah.

Mau tahu harganya? Fantantis lo, hingga jutaan rupiah, meski ada yang dijual ratusan ribu saja.

Ada yang menawarkan dengan harga fantastis Rp1 juta hingga Rp2 Juta.

Penjual menawarkan harga tersebut dengan kualitas yang dijanjikan bagus.

Baca: Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru, Ini Reaksi Tak Terduga Anies Baswedan yang Dapat Teguran

Baca: Daftar 5 Kelebihan Kalimantan Timur / Kaltim Sehingga Jadi Ibu Kota Baru Usai Jakarta, Tiada Gempa?

Baca: Sudah Fix, Kaltim Ibu Kota Baru Indonesia, Fasilitas Olahraganya Oke

Pembeli pun ditawarkan kemudahan mengonsumsi bajakah yang konon sulit dicari ini.

"Kemasan sudah di keringkan tinggal di rebus..juga menerima pesanan bajakah fresh menyesuaikan permintaan," demikian keterangan si penjual online.

Penjual bahkan meyakinkan jika bajakahnya adalah asli dan fresh sehingga kadar anti kankernya masih terjaga.

Ia menyarakankan agar menonton video Aiman di KompasTV.

Akar bajakah ini menjadi viral setelah keberhasilan siswa SMAN 2 Palangkaraya diabadikan di program Aiman Kompas TV.

"Tonton video aiman kompas tv yang menerangkan jenis bajakah yang airnya juga bisa di minum." demikian ditulis seorang penjual akar bajakah di situs belanja online



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Ibu Kota Baru di Penajem Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kaltim", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/26/13351161/jokowi-ibu-kota-baru-di-penajem-paser-utara-dan-kutai-kertanegara-kaltim?page=all. Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Ada Kayu Bajakah di Hutan Penajam, Bupati Abdul Gafur Masud Ingatkan Tetap Jaga Kelestarian Alam, https://kaltim.tribunnews.com/2019/08/19/ada-kayu-bajakah-di-hutan-penajam-bupati-abdul-gafur-masud-ingatkan-tetap-jaga-kelestarian-alam?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved