Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Ini Oknum Tentara yang Berkata Rasis ke Mahasiswa Papua di Surabaya dan Nasibnya Kini

Begini Nasib Komandan Koramil Mayor NH Irianto dan Anak Buahnya Setelah Terekam Rasis di Surabaya

Editor: Mansur AM
ALIANSI MAHASISWA PAPUA
Sejumlah oknum tentara yang terlihat di depan asrama Papua di Kamasan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/8/2019). 

Lontaran kata-kata rasial juga makin kerap terdengar.

Beberapa penghuni asrama terlihat kabur ke dalam hunian mereka untuk menghindari lemparan batu dari luar pagar.

Menurut versi mahasiswa Papua, salah satu pria berseragam tentara yang mengeluarkan kata-kata rasial adalah Komandan Koramil Tambaksari, Mayor NH Irianto.

Mereka menuding kalimat yang dilontarkan Irianto juga memprovokasi massa.

Sahura, pengacara LBH Surabaya, menyebut tentara kala itu adalah pihak yang pertama kali datang ke asrama, sebelum polisi, Satpol PP, dan anggota ormas.

Baca: DPRD Bulukumba Soroti Progres Pembanguan Sport Center, Kadispora: Kegelisahan Kita Sama

Baca: Jadwal Liga 1 2019 Hari Ini - Fokus Comvalius ke Arema FC, Momen Lilipaly, Borneo FC Tanpa 4 Pilar

Baca: Foto-foto Kondisi Terkini Pasar Tempe Sengkang Pasca Terbakar

BBC datang ke markas Koramil Tambaksari, Kamis (22/08) untuk mengonfirmasi hal itu.

Namun seorang anggota koramil bernama Rusdi menyebut Irianto tengah berkegiatan di markas Kodam Brawijaya.

Rusdi juga menolak memberikan kontak atasannya.

Pada hari yang sama, BBC bertemu Juru Bicara Kodam Brawijaya, Letkol Imam Haryadi.

Secara komando, Koramil Tambaksari berada di bawah Kodam Brawijaya.

Kepada Imam, BBC menunjukkan dua video yang memperlihatkan beberapa orang berseragam tentara. Namun Imam tak dapat menjawab siapa di antara orang-orang itu yang merupakan Mayor Irianto.

"Posisinya mereka (dalam video itu) agak kabur," kata Imam.

TNI

Juru Bicara Kodam Brawijaya, Letkol Imam Haryadi, menyebut personelnya tidak semestinya bertindak agresif dalam menyelesaikan persoalan sosial/BBC NEWS INDONESIA.

Bagaimanapun, Kepala Penerangan Kodam Brawijaya itu membenarkan bahwa seluruh orang berseragam tentara di video-video itu merupakan anggota Koramil Tambaksari.

Meski menyebut tindakan para tentara itu keliru, Imam tidak dapat memastikan siapa di antara mereka yang mengeluarkan pernyataan rasial.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved