Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rocky Gerung & Sherly Sindir Jokowi, Tsamara Amany: Contoh Tol Cipali, Bilang Rakyat Tak Makan Semen

Tsamara Amany membalas pendapat kritis beberapa tokoh yang menjadi narasumber seperti Fadli Zon, Rocky Gerung, dan Shrely Annavita.

Editor: Arif Fuddin Usman
Tangkapan layar Youtube Indonesia Lawyers Club
Sherly Annavita dan Tsamara Amany. Rocky Gerung & Sherly Sindir Jokowi, Tsamara Amany: Contoh Tol Cipali, Bilang Rakyat Tak Makan Semen 

Ia menyebut meskipun ditolak berbagai pihak, akhirnya setelah pembangunan Tol Cipali selesai masyarakat juga merasakan manfaatnya.

"Tapi sekarang Tol Cipali di bangun Pak Karni, diresmikam hingga sekarang, mudik jadi lancar, daerah yang dilewati oleh tol tersebut menjadi pusat-pusat ekonomi baru."

Baca: Bursa Transfer - Persija Coret Mantan Pilar PSM, Rekrut Pemain Berpengalaman di Liga Spanyol

Baca: Jokowi Disindir Sherly Annavita Gagal Penuhi Janji, Sikap Rocky Gerung? Ini Balasan Tsamara Amany?

"Menghasilkan efek ekonomi baru dan ada arus distribusi yang jauh lebih baik," ungkapnya.

Hal tersebut yang mendasari pendapat Tsamara yang meminta masyarakat untuk tidak cepat menghakimi kebijakan pemerintah.

"Jadi itu salah stau contoh bahwa kita jangan cepat menghakimi meskipun kita boleh mengawal secara kritis.

"Jadi saya pikir hal tersebut penting Pak Karni," lanjutnya.

Kritikan Sherly Annavita

Sebeumnya, Sherly Annavita, seorang millenial influencer, menyebut segala keruwetan ibu kota saat ini merupakan bentuk kegagalan Joko Widodo (Jokowi) sebagai seorang presiden maupun sebagai Mantan Gubernur Jakarta. 

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Sherly Navita dalam program unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (20/8/2019).

Sherly Annavita mulanya menyoroti tentang pernyataan Tsamara Amany yang menyebut keruwetan Jakarta menjadi satu di antara alasan pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan. 

Termasuk alasan adanya permasalahan sampah, banjir, macet dan polusi yang terjadi di ibu kota negara saat ini, DKI Jakarta.

"Alasan utama presiden yang sama-sama kita saksikan di awal program ini, setidaknya ada 4 yang ingin saya highligt Pak Karni."

"Yang pertama alasannya, alasan banjir, macet, polusi dan perataan tanah," ucap Sherly.

Menurut Sherly, permasalahan Jakarta yang dijadikan alasan pemindahan ibu kota justru menyudutkan Jokowi sebagai mantan gubernur.

Sherly mengungkap semua permasalahan di Jakarta merupakan program besar Jokowi yang disampaikan dalam kampanye dulu. 

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved