Prada DP Dituntut Penjara Seumur Hidup, Pembunuh Vera Oktaria Menangis di Ruang Sidang
Prada DP Dituntut Penjara Seumur Hidup, Pembunuh Vera Oktaria Menangis di Ruang Sidang
Di mana, terdakwa ingin menjauhkan korban dari rumah.
Sebab, jarak antara Palembang dan Musi Banyuasin memakan waktu sekitar 3 jam hingga sampai ke penginapan.

Syawaluddin pun menyebutkan, Prada DP telah empat hari berada di Palembang, tepatnya pada 4 Mei 2018.
Saat menghubungi Vera Oktaria, Prada DP mengaku hanya ingin curhat kepada korban.
Namun nyatanya langsung membawa Vera ke tempat bibinya.
"Terdakwa membawa tas dan mengaku baru kabur pendidikan. Padahal sudah 4 hari. Di Jembatan Kertapati ngaku ingin curhat, tapi dibawa ke Musi Banyuasin? Ini ada kesengajaan ingin menjauhkan korban?" tanya Syawaluddin.
Prada DP pun mengaku menginap di Penginapan Sahabat Mulya lantaran kondisi hari yang sudah larut malam.
Namun, ia tak mengetahui alamat pasti bibinya tersebut.
"Kami menginap karena sudah malam, rencananya besok mau mencari lagi rumah Bibi Elsa. Tapi malam itu kami ribut, sehingga saya membunuh Vera," ujarnya.
Lalu, Syawaludin mempertanyakan alasan Prada DP nekat berangkat ke Serang Banten dengan alasan untuk belajar mengaji usai membunuh.
"Di sini banyak, kenapa harus Banten?" tanya Syawaluddin lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Prada DP langsung menundukkan kepalanya dan enggan melihat hakim sembari menangis.
"Saya ketemu sama guru ngaji namanya Abah Syari," ucap Prada DP.
Syawaludin pun lantas membeberkan riwayat dari guru ngaji yang diucapkan Prada DP.
Berdasarkan catatannya, Abah Syari yang dimaksud Prada DP pernah terjerat kasus akibat menyembunyikan tahanan yang kabur pada 2013-2014.