Harga TBS Anjlok, Petani di Luwu Utara Mulai Tebang Sawit

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Petani kelapa sawit di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, merasa tak kunjung mendapatkan harga yang menguntungkan bagi mereka.

Dampaknya, petani mulai menebang tanaman sawit dan menggantinya dengan tanaman yang dianggap bisa lebih menguntungkan, dan meningkatkan penghasilan.

Petani sawit di Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Taslim mengatakan, harga Tanda Buah segar (TBS) kelapa sawit setahun terakhir rendah.

Resmikan Sekretariat NasDem Maros, Harmil Minta Kadernya Bersiap Hadapi Pilkada

Lowongan Kerja Bank Indonesia untuk Lulusan Sarjana (S1), Pendaftaran hingga 23 Agustus 2019

Preview PSM VS PSS Sleman, Elang Jawa Tak Pernah Kalahkan Juku Eja

5 Fakta Janda Muda Cantik Ajak Bocah 12 Tahun Bersetubuh usai Main Mobile Legends, Kondisinya Kini

Seperti bulan ini, harga pada tingkat pabrik hanya sebesar Rp 790 per kilogram.

"Itu pembelian di pabrik. Pembelian di lapangan pasti lebih rendah lagi. Makanya banyak petani yang memilih menebang tanaman sawit mereka," kata Taslim, Kamis (22/8/2019).

Sekertaris Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FOKSBI) Luwu Utara, Mahmuddin menyebut, sawit di wilayahnya sedang 'sakit' akibat harga yang tidak kunjung membaik.

"Petani sepertinya dilematis, ibarat pepatah lama, mati segan hidup pun tak mau. Tapi ada petani yang tetap nekat menebang tanaman sawit mereka daripada semakin merugi," kata Mahmuddin.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 Resmikan Sekretariat NasDem Maros, Harmil Minta Kadernya Bersiap Hadapi Pilkada

Lowongan Kerja Bank Indonesia untuk Lulusan Sarjana (S1), Pendaftaran hingga 23 Agustus 2019

Preview PSM VS PSS Sleman, Elang Jawa Tak Pernah Kalahkan Juku Eja

5 Fakta Janda Muda Cantik Ajak Bocah 12 Tahun Bersetubuh usai Main Mobile Legends, Kondisinya Kini