Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Kerusuhan Pecah di Fakfak Papua Barat, Ini Sejarah dan Data Kabupaten Fakfak

Kabupaten Fakfak sebagaimana sesuai dengan Undang-Undang 12 Tahun 1969 memiliki luas 50.542 km² meliputi 8 kecamatan

Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
HANDOVER VIA ANTARA
Terjadi kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019), pasar dibakar. 

Kabupaten Fakfak terkenal dengan berbagai sebutan. Sebutan sebagai Kota Tua, Kota Sejarah dan Kota Perjuangan, Kota Pemerintahan dan Kota Pala karena terkenal dengan komoditasnya.

Dikenal sebagai Kota Tua karena keberadaanya telah disebutkan sejak lama. Pada beberapa masehi yang lalu hingga di masa Kerajaan Majapahit dalam kitab klasik Negara Kertagama (1365 M) yang menyatakan sejumlah nama daerah yang terletak di bagian Timur Indonesia yakni nama Wwanin, Sran dan Timur. Wwanin menurut ahli Jawa Kuno adalah nama lain Daerah Onin (Jazirah Onin) di Fakfak hingga saat ini menjadi kabupaten tertua di Tanah Papua.

Disebut sebagai kota sejarah dan perjuangan karena memiliki sejarah perjuangan masa lalu yang dibuktikan dengan banyaknya peninggalan di zaman perang dunia II dan sebagai Kota Pemerintahan karena pada zaman dulu telah menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan yang dikenal mulai dari zaman kerajaan atau petuanan yang sudah ada sejak zaman hindia Belanda, hingga dijadikan sebagai kota pemerintahan pertama pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di West Nieuw Guinea (Irian Barat/Irian Jaya/Tanah Papua sekarang) pada Tahun 1898 sebagai keresidenan atau afdeeling bersama dengan Manokwari.

Luas dan Pembagian Wilayah

Secara administrasi Kabupaten Fakfak memiliki luas 14.320 Km² terletak pada 131°53’03″BT-133°29’19″BT dan 2°30’58″–3°57’51″LS. Dalam perkembangannya, telah mengalami pemekaran wilayah distrik, kelurahan maupun kampung. Sesuai dengan peraturan daerah Nomor 34 Tahun 2012 tentang pembentukkan kampung-kampung baru dalam Distrik di Fakfak dan peraturan daerah nomor 4 Tahun 2012 tentang pembentukkan distrik baru maka keseluruhan Kabupaten Fakfak memiliki jumlah 17 distrik, 7 kelurahan, dan 142 kampung. Dengan batas wilayah Kabupaten Fakfak sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara : Kabupaten Teluk Bintuni
  2. Sebelah Selatan : Laut Arafura dan Kabupaten Kaimana
  3. Sebelah Barat Laut : Seram dan Teluk Berau
  4. Sebelah Timur : Kabupaten Kaimana.

Kabupaten Fakfak berdiri sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang pembentukkan Provinsi Otonomi Irian Barat bersama dengan 8 kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jaya Wijaya dan Kabupaten Japen Waropen.

Sesuai dengan pasal 1 ayat 2, Kabupaten Fakfak meliputi wilayah Kepala Pemerintah Setempat Fakfak, Kaimana dan Mimika dengan Pemerintahan Kabupaten Berkedudukan di Fakfak.

Kabupaten Fakfak sebagaimana sesuai dengan Undang-Undang 12 Tahun 1969 memiliki luas 50.542 km² meliputi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Kokas 6.175 km², Kecamatan Fakfak 6.145 km², Kecamatan Kaimana 5.500 km², Kecamatan Teluk Arguni 5.000 km², Kecamatan Etna 8.000 km², Kecamatan Mimika Barat 7.974 km², Kecamatan Mimika Timur 7.738 km² dan Kecamatan Agimuga 4.010 km².

Dalam proses perjalanannya, Kabupaten Fakfak mengalami pemekaran wilayah. Tahun 1999, Kabupaten Fakfak memekarkan Timika menjadi Kabupaten Mimika sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukkan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong, sehingga wilayah Kabupaten Fakfak hanya meliputi 5 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kokas, Kecamatan Fakfak, Kecamatan Kaimana, Kecamatan Teluk Arguni dan Kecamatan Etna.

 Tahun 2002, Kabupaten Fakfak dimekarkan wilayahnya menjadi Kabupaten induk dan Kabupaten Kaimana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukkan Kabupaten Sarmi, Keerom, Sorong Selatan, Raja Ampat, Pengunungan Bintang, Yahukimo, Tolikara, Waropen, Kab. Kaimana, Boven Digoel, Mappi, Asmat, T. Bintuni dan Wondama, sehingga Kabupaten Fakfak sebagai kabupaten induk memiliki luas 14.320 km².

Dilihat dari catatan sejarah mengenai asal-usul Fakfak, informasi mengenai keberadaan kampung, dan orang asli (indigenous people) Fakfak sangat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah mengenai Fakfak lebih banyak mengungkapkan perjalanan masuk dan berkembangnya tiga agama yakni agama Islam, Katolik, dan Kristen Protestan yang dianggap sebagai agama Keluarga di Fakfak, sehingga muncul semboyan yang mempererat harmonisasi antar sesama dan nama yang terkenal yaitu “ Satu Tungku Tiga Batu, Satu Hati Satu Saudara”.

Asal Nama

Nama Fakfak dari sisi asal-muasal dimaknai secara tidak tunggal oleh masyarakat setempat.

Ada yang mengatakan bahwa kata ‘Fakfak’ pada awalnya tidak dilafalkan dalam huruf ‘f’, tetapi huruf ‘p’ sehingga ‘Fakfak’ yang sebenarnya adalah ‘Pakpak’. Konotasi nama Fakfak masih simpang siur. Awalnya Fakfak di sebut dengan Pakpak kemudian mengalami perubahan menjadi Fakfak hingga saat ini.

Dalam salah satu bahasa setempat, “Pakpak” dimaknai dalam beberapa cara. Berdasarkan asal-usulnya, orang Fakfak mengidentifikasi dirinya ke dalam 2 (dua) kategori, yakni orang asli dan pendatang.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved