Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa UNM Boyong Penelitian Bissu ke Pimnas Bali

Ketiga mahasiswa ini yakni Septia Wulandari, Intan Permatasari, dan Putri Magfirah Salsabila.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
ari/tribungowa.com
Tim PKM FBS UNM Septia Wulandari, Intan Permatasari, dan Putri Magfirah Salsabila bersama dosen pembimbing, Dr. Azis, M.Pd. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), berhasil meloloskan penelitian tentang Bissu ke Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) 32.

Ketiga mahasiswa ini yakni Septia Wulandari, Intan Permatasari, dan Putri Magfirah Salsabila.

Mereka mengusung penelitian berjudul "Peran Bissu di Era Modern Sebagai Pemelihara dan Pelestari Budaya Bugis Klasik".

Bagi Septia Wulandari, Bissu merupakan salah satu kebudayaan dari tanah kelahirannya, Bugis Sulawesi Selatan.

Ajak Gubernur Sulsel Bersatu Lewat Pramuka, Syahrul YL: Disini Tempatnya Orang Kerja Ikhlas

TRIBUNWIKI: Meninggal Dunia di Usia 79, Ini Profil dan Karya Peter Fonda

Cegah Eksploitasi Bislap Maros, Pecinta Alam Bentangkan Bendera Raksasa

Prediksi Skor & Susunan Pemain PSM Makassar vs Persib Bandung, Robert Akui Juku Eja Tim Kuat

Untuk itulah, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini bertekad, memperkenalkan kebudayaan Bugis ini ke kancah nasional.

Terlebih lagi, penelitian mereka lolos ke kontestasi ilmiah paling bergensi antarperguruan tinggi.

Pimnas ini akan berlangsung di Universitas Udayana, Bali, 26 Agustus 2019 mendatang.

"Kami berharap dapat melestarikan kebudayaan masyarakat Bugis, serta mengangkatnya ke ajang nasional," katanya dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (18/8/2019).

Septia menuturkan penelitian tersebut bertujuan sebagai sumber informasi mengenai keberadaan Bissu, dalam kepercayaan masyarakat Bugis.

Menurutnya, Bissu diyakini sebagai orang yang mampu berkomunikasi dengan dewa. Komunikasi itu dilakukan menggunakan bahasa To Rilangi melalui adat tertentu.

Dalam budaya Bugis, para Bissu biasanya dimintai nasihat ketika "persetujuan tertentu" dari kekuasaan dunia batin (spiritual) diperlukan.

Hal ini terjadi, misalnya, ketika orang Bugis Sulawesi berangkat untuk perjalanan naik haji ke Mekah.

Dalam situasi ketika dimintai nasihat, seorang Bissu akan melakukan ritual untuk mengizinkan jin yang sangat baik untuk merasuki mereka dan untuk berbicara sebagai utusan dari dunia tak tampak.

Sementara itu, Putri Magfirah Salsabila bertekad untuk meraih juara pada kompetesi paling gengsi antarperguruan tinggi ini.

Meski bersaing dengan perguruan tinggi ternama, Magfirah mengaku akan berupaya semaksimal mungkin.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved