Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Hamengkubuwono IX Bapak Pramuka Indonesia, Ini Profilnya

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973 dan 1978.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Tribun Jogja Kolase
Sri Sultan Hamengkubuwono IX 

Sultan pulalah yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.

Sultan Hamengkubuwono IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.

Dukungan pada Republik Indonesia

Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, keadaan perekonomian sangat buruk.

Kas negara kosong, pertanian dan industri rusak berat akibat perang.

Blokade ekonomi yang dilakukan Belanda membuat perdagangan dengan luar negeri terhambat.

Kekeringan dan kelangkaan bahan pangan terjadi di mana-mana, termasuk di Yogyakarta.

Oleh karena itu, untuk menjamin agar roda pemerintahan RI tetap berjalan, Sultan Hamengkubuwono IX menyumbangkan kekayaannya sekitar 6.000.000 Gulden, baik untuk membiayai pemerintahan, kebutuhan hidup para pemimpin dan para pegawai pemerintah lainnya.

Setelah Perundingan Renville, pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melakukan Agresi Militer yang ke-2.

Sasaran penyerbuan adalah Ibu kota Yogyakarta.

Selanjutnya pada tanggal 22 Desember 1948 Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir dan para pembesar lainnya di tangkap Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka.

Sementara itu, Sultan Hamengkubuwono IX tidak ditangkap karena kedudukannya yang istimewa, dikhawatirkan akan mempersulit keberadaan Belanda di Yogyakarta.

Selain itu, waktu itu Belanda sudah mengakui Yogyakarta sebagai kerajaan dan menghormati kearifan setempat.

Akan tetapi, Sultan menolak ajakan Belanda untuk bekerja sama dengan Belanda.

Untuk itu, Sultan Hamengkubuwono IX menulis surat terbuka yang disebarluaskan ke seluruh daerah Yogyakarta.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved