Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Buruk, Gaji Karyawan PLN Akan Dipotong untuk Bayar Kompensasi ke Pelanggan Usai Listrik Padam

Satu lagi kabar buruk untuk PLN. Setelah sebelumnya berusaha memperbaiki sejumlah komponen listrik yang bermasalah saat blackout atau Pemadaman Listr

Editor: Rasni
Tribunnews
Kabar Buruk, Gaji Karyawan PLN Akan Dipotong untuk Bayar Kompensasi ke Pelanggan Usai Listrik Padam 

Waduh, Kabar Buruk, Gaji karyawan PLN Akan Dipotong untuk Bayar kompensasi ke Pelanggan Usai listrik padam

TRIBUN-TIMUR.COM -  Satu lagi Kabar Buruk untuk PLN.

Setelah sebelumnya berusaha memperbaiki sejumlah komponen listrik yang bermasalah saat blackout atau Pemadaman Listrik Total, kini harus menghadapi kenyataan pahit pemotongan gaji.

Padahal sebelumnya pihak PLN kerja keras memperbaiki kerusakan baik secara fisik di lapangan maupun layanan dan sistem. 

Kabarnya pemotongan gaji akan dijadikan kompensasi untuk pelanggan.

Seperti diketahui sejak Minggu (4/8/2019), masyarakat hebih dengan pemadaman listrik di Jakarta, Jabar, Banten hingga Bali.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, sarana umum bahkan juga ikut terhambat akibat pemadaman tersebut.

Baca: ILC Tadi Malam, Reaksi Dirut PLN Sripeni Saat JJ Rizal Sebut BUMN Jadi Pengikut Rocky Gerung

Baca: MENOHOK di ILC TV One, PLN Institusi Negara Bukan Pemuka Agama! Kok Jadi Pengikut Rocky Gerung?

Baca: Jokowi Lagi Bad Mood, Kemarin Marahi Pimpinan PLN, Hari Ini Ancam Copot Pangdam dan Kapolda

Menanggapi kejadian ini Presiden Jokowi sampai mendatangi dan menegur PT PLN Persero secara langsung.

Teguran itu disampaikan saat Jokowi mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Presiden Jokowi meminta dirinya dijelaskan terkait permasalahan PLN.

Sembari menyinggung masalah gangguan transportasi umum, Jokowi meminta agar PLN blak-blakan menyampaikan masalahnya supaya tidak terulang kembali.

Sementara itu PLN juga menyadari terkait kerugian yang dialami para konsumennya.

Sripeni selaku Plt Dirut PLN mengatakan kalau pihaknya sedang mempersiapkan formula kompensasi pemadaman listrik.

Dirinya menjelaskan kalau PLN berkomitmen menggunkan Permen 2017 sebagai acuan.

Presiden Jokowi temui petinggi PT PLN
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Jokowi temui petinggi PT PLN

Baca: Berada di Jepang, Deng Ical dan CEO MEC Indonesia Ucapkan Selamat ke PSM

Baca: ILC Tadi Malam, Reaksi Dirut PLN Sripeni Saat JJ Rizal Sebut BUMN Jadi Pengikut Rocky Gerung

Baca: Pernah Dilabrak Shafa Harris Anak Faisal Harris & Sarita Mukti, Jennifer Dunn Pamer Rumah Rp 42 M

"Ya kompensasi kan sudah diatur salah satunya ada Permen 2017, nah akan kita ikuti itu kita komitmen," kata Sripeni.

Dirinya juga menjelaskan kalau kompensasi tersebut nantinya tidak dalam bentuk materi secara tunai.

"Bisa dua sampai tiga hari gratis misalnya, tapi itu tergantung durasi padam dan golongan ya, tidak semua sama," tambahnya.

Melansir dari Antaranews.com Selasa (6/8/2019), PLN berencana akan menggunakan biaya operasional untuk menutupi besaran biaya kompensasi atas kejadian pemadaman listrik dalam skala besar tersebut.

"Iya, maka harus hemat lagi, nanti gaji pegawai dikurangi kira-kira begitu," kata Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan di Gedung DPR.

Ia juga menjelaskan secara rinci bahwa pemotongan biaya operasional kerja salah satunya berasal dari gaji karyawan.

Namun pemotongan tersebut dilihat berdasarkan prestasi kinerja tiap individu karyawan.

Syarat ganti rugi PLN atas pemadaman listrik Jakarta dan sekitarnya
Kompas.com
Syarat ganti rugi PLN atas pemadaman listrik Jakarta dan sekitarnya

Baca: Yel-yel Ini Buat Ratu Tisha & PSSI Tinggalkan Kursi VIP Stadion Mattoanging, Dikawal Polisi Segala

Baca: Ingat Brandon IMB? Dulu Dikenal Jago Menari & Berwajah Imut, Kini Jauh Beda & Wajah Sulit Dikenali

Baca: FK UMI Buka Kerjasama dengan University Jepang, Ini Keuntungannya

Menurutnya, dari 40.000 pegawai PLN tidak akan berdampak signifikan bila pengurangan biaya operasional tersebut dijalankan.

Total biaya yang harus dikeluarkan PLN untuk mengganti kompensasi pemadaman listrik yang melanda hampir sebagian besar pulau Jawa ini sebesar Rp 839 miliar.

"Kami berkomitmen tetap memberikan kompensasi dengan hitungan sesuai peraturan undang-undang yang berlaku," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten.

Total nilai sebesar Rp 839 miliar yang akan dikeluarkan PLN tersebut untuk mengganti sebanyak 21,9 pelanggan yang terdampak.

Rincian penggantian adalah untuk golongan subsidi akan diberikan kompensasi diskon sebesar 20 persen dari biaya beban.

Sementara untuk nonsubsidi akan mendapatkan kompensasi sebesar diskon 35 persen dari biaya beban.

Kompensasi tersebut sudah sesuai dengan undang-undang bukan berupa tunai, melainkan masuk dalam perhitungan pengurangan pembayaran listrik yang terhitung pada bulan Agustus 2019.

Padamnya aliran listrik di Jakarta pada Minggu (4/8/2019)
RIZA FATHONI
Padamnya aliran listrik di Jakarta pada Minggu (4/8/2019)

Baca: Tes CPNS 2019 Dibuka Oktober, Ini 10 Langkah Mudah Pendaftarannya, Cek Formasi Prioritas MenpanRB!

Kesepakatan ini telah dibicarakan Sripeni Inten pada saat dipanggil Legislator Komisi VII DPR.

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, telah dihasilkan kesimpulan berkaitan dengan kompensasi penggantian, penyelidikan, dan investigasi atas kejadian pemadaman listrik kemarin.

Jokowi Marah-marah Lalu Pergi, PLN Tetap Lakukan Pemadaman Listrik hingga Sore Ini, Wilayah Mana?

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani telah memberikan penjelasan kepada Presiden RI, Joko Widodo ( Jokowi ) terkait Pemadaman Listrik.

Namun, usai mendapat penjelasan dari Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi justru marah dan pergi.

Jokowi mendatangi kantor pusat PT PLN yang saat ini dipimpin, Sripeni Inten Cahyani pada Senin (5/8/2019).

Jokowi di dampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

 

Inilah Plt Dirut PLN Sripeni Inten, 2 Hari Menjabat Disemprot Jokowi Soal Listrik Padam di Jakarta2
Inilah Plt Dirut PLN Sripeni Inten, 2 Hari Menjabat Disemprot Jokowi Soal Listrik Padam di Jakarta2 (Tribunnews)

Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar pulau Jawa.

Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang.

"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan. Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi.

Menanggapi itu, Presiden hanya meminta agar PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya, yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara.

Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa.

Kabar hoaks

Sementara itu, beredar info di sosial media dan grup WhatsApp bahwa pada hari ini, Senin (5/8/2019) akan terjadi pemadaman listrik bergulir setiap tiga jam sekali.

Menanggapi hal tersebut, Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman listrik bergulir itu tidak benar atau hoaks.

Menurutnya, hingga saat ini perusahaan setrum berpelat merah itu masih berupaya melakukan pemulihan di sejumlah wilayah.

"Dapat kami pastikan itu hoaks. Kami terus berupaya untuk memulihkan, menyalakan kembali (listrik) untuk masyarakat," ujar Dwi saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (5/8/2019).

Dia menjelaskan, hingga Minggu (4/8/2019), sebanyak 19 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) sudah menyala.

Sementara untuk GITET yang saat belum menyala seperti di Suralaya Baru, hal tersebut karena diperlukan waktu mengingat pembangkit listrik tersebut menggunakan tenaga uap. Dia meperkirakan listrik di daerah tersebut menyala sekira pukul 13.00-14.00 WIB siang ini.

"Proses pemulihan terus dilakukan, memang tidak bisa secara serentak langsung menyala, itu bisa down tapi secara bertahap dilakulan pernomalan," jelasnya.

Sebelumnya beredar di sosial media informasi pemadaman listrik secara bergulir setiap tiga jam.

Berikut pesan yang beredar:

Pesan dr teman yg kerja di PLN, listrik setiap 3 jam akan dimatiin secara bergilir, jadi segera isi air dan charge segala handphone atau lampu cadangan.

Silakan disiapkan temans!

Akui Lambat

Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengakui proses penanganan pemadaman listrik yang melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Banten berjalan lambat.

Pengakuan ini disampaikan Sripeni di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri terkait, di Kantor Pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Diketahui listrik padam berlangsung hingga berjam-jam dan baru malam kembali menyala, meskipun belum menyeluruh.

Ditambah lagi, pagi ini beberapa daerah masih terjadi pemadaman bergilir.

"Kami mohon maaf pak prosesnya lambat, kami akui prosesnya lambat," kata Sripeni di hadapan Presiden Jokowi.

Pantauan Tribunnews.com, awalnya Sripeni menjelaskan titik mula masalah terjadinya mati listrik di sejumlah wilayah di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, hingga Banteng.

Ia menyatakan terjadi masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.

Sripeni menuturkan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan.

Masing-masing dari sistem itu terdapat dua sirkuit atau jaringan, sehingga total ada empat jaringan. 
Menurutnya yang bermasalah ada di jaringan utara.

"Jadi pada di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan," imbuhnya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya Jokowi datang langsung ke kantor pusat PLN demi mendapatkan penjelasan langsung dari pihak PLN.

Terlebih dampak dari padanya listrik di Pulau Jawa sejak pukul 12.00 WIB hingga tengah malam membuat masyarakat kesulitan.

Diantaranya pemadaman listrik membuat KRL Commuter Line hingga MRT berhenti beroperasi.

Arus lalu lintas khususnya di perempatan jalan menjadi semrawut karena lampu merah tidak beroperasi.

Pemukiman hingga komplek pertokoan gelap gulita. Beberapa pabrik industri juga merugi karena tidak beroperasi. 

(GridHot/TribunTimur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved