Puang Makka Isi Jadwal Ceramah di Masjid Baitul Anwar Kantor Gubernur Sulbar
Puang Makka menyampaikan ceramah di hadapan puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulbar, usai Salat Dzuhur berjamaah.
Penulis: Nurhadi | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU --Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka, mengisi jadwal ceramah di Masjid Baitul Anwar Komplek Kantor Gubrnur Sulbar, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Senin (5/8/2019).
Puang Makka menyampaikan ceramah di hadapan puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulbar, usai Salat Dzuhur berjamaah.
Pada kesempatan tersebut, hadir langsung Sekertaris Provinsi Sulawesi Barat, Dr Muhamad Idris DP, Kakanwil Kemenag Sulbar, Dr M Muflih B Fattah.
Juga sejumlah kepala Organisasi Perangkat Darah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar.
Dalam ceramah singkatnya, putra Almarhum Sayyid Djamaluddin Assegaf Puang Ramma, telah memberikan energi atau semangar baru bagi para ASN Pemprov Sulbar dalam melaksanakan tugas.
Menurutnya, menusia itu diciptakan di muka bumi dengan dua bab utama, pertama adalah akal atau pikiran dan hati atau qalbu.
"Lewat akal, kita bisa berikhtiar dalam menjalani kehidupan. Di akal itu juga kita membangun peradaban dan membangun kedisiplinan dalam bekerja,"ujar ulama NU Sulawesi Selatan itu.
"Islam mengajarkan dan membimbing kita bagaimana memaksimalkan ikhtiar lewat penggunakan akal yang dipersembahkan oleh Allah kepada hambanya melebihi malaikat, karena malaikat tidak punya akal,"sambungnya.
Kata dia, akal adalah keistimewaan manusia sebagai suatu titipan Allah untuk memaksimalkan akal pikirannya, oleh karena, kata dia, siapapun kita, apapun status kita, tuntunan dinul hak atau aqidah islam yang menjadi tuntunan dalam memaksimalkan akal pikiran.
"Makanya ayat pertama turun adalah 'Iqro', bagaimana kita diminta untuk belajar, belajar dan belajar. Siapapun kita, apapun status kita, karena belajar tidak mutlak dibangun oleh pmerintah dan tidak multak harus di sekolah atau di kampus,"katanya.
"Itulah kenapa kita dikatakan, kuntum khairah ummah, "kalian adalah sebaik-baik kaum", ini tantangan sebetulnya. Yang namanya maksimal, yang nama mendapatkan yang terbaik, sebenarnya kuncinya adalah dinul islam, apapun dia,"lanjutnya.
Dikatakan, injeksi atau energi untuk belejar maksimal, itu ada pada diri kita masing-masing. Ini adalah tantangan, sehingga mari kita bersatu mengangkat kekuatan dan energi sehingga betul-betul bisa memperlihatkan kepada masyarakat bahwa Sulbar akan lebih maju.
Kemudian yang kedua, adalah penegasan hati atau qalbu. Menurut dia, sebelum akal keluar menjadi output harus dibungkus dengan hati yang didudukan dalam persoalan iman atau taqwa kepada Allah SWT.
"Kalau akal pikiran kita diamkan pas, tampa diikitan dengan ikatan hati, maka kita akan menjadi orang sukses yang sombong, orang sukses yang angkuh,"pungkasnya
"Inilah yang diwariskan oleh Firaun lakna tullah alaih. Karena pikirannya tidak dibungkus dengan hati yang disamdarkan kepada keimanan,"tambahkan.