Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kecam Aksi Razia Buku, AJI Makassar: Itu Pelanggaran

Ketua AJI Makassar Nurdin Amir mengaku, tindakan aksi razia sejumlah buku berbau Marxisme adalah sebuah pelanggaran.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
instagram @makassar_iinfo
Aksi razia buku diduga berisi paham Marxisme, Leninisme dan Komunisme di sejumlah toko buku ternama di pusat perbelanjaan atau mal di Kota Makassar viral di media sosial. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, mengecam aksi razia buku di Makassar.

Ketua AJI Makassar Nurdin Amir mengaku, tindakan aksi razia sejumlah buku berbau Marxisme adalah sebuah pelanggaran.

Karena aksi tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak kepada masyarakat atas informasi, dan kebebasan berekspresi.

"Untuk itu, kami mengecam terhadap aksi dilakukan sekelompok warga itu," ungkap Nurdin dalam rilis, Senin (5/8/2019) sore.

Aliansi Dosen Muda UINAM Kecam Keras Razia Buku Kiri di Makassar

PLN Peduli, Serahkan Satu Unit Motor Pengangkut Sampah ke Pengelola Wisata Kete Kesu

Bank Indonesia Ajarkan Perbankan di Siswa SMA Islam Athirah Makassar

Diketahui, sekelompok warga menamakan diri dari Brigade Muslim Indonesia (BMI), melakukan razia toko buku Gramedia.

Aksi razia yang dilakukan BMI tersebut, dilakukan di toko buku Gramedia, Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Sabtu lalu.

AJI menilai razia atau penyitaan buku-buku tanpa putusan hukum, merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak masyarakat.

Padahal kata Nurdin, kedua hal tersebut sudah dijamin dalam Pasal 28 E dan Pasal 28 F Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

Bahkan, Nurdin menegaskan aksi itu telah mengancam sistem demokrasi Indonesia, karena dilakukan tanpa proses Pengadilan.

Ditambah lagi, pihak BMI telah menyalahi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pengamanan terhadap barang cetakan.

Aliansi Dosen Muda UINAM Kecam Keras Razia Buku Kiri di Makassar

PLN Peduli, Serahkan Satu Unit Motor Pengangkut Sampah ke Pengelola Wisata Kete Kesu

Bank Indonesia Ajarkan Perbankan di Siswa SMA Islam Athirah Makassar

"Razia ini kami anggap telah mengancam demokrasi di Indonesia. Tidak ada melalui proses pengadilan," tegas Nurdin Amir.

Untuk menjamin itu, AJI meminta agar TNI Polri harus memberi jaminan kebebasan berekspresi dan hak mendapat informasi.

"Kami meminta aparat TNI, Polri, dan juga Kejaksaan maupun masyarakat sipil untuk menghentikan proses ini," tambahnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved