Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Program Kurban Plus Wakaf ke Pesantren

"Karena meskipun kami lembaga amil zakat namun, tetap pada misi awal bahwa ini juga harus berguna kepada orang banyak," jelasnya.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Tribun/Desi Triana
Manajer Fundraising dan Komunikasi Dompet Dhuafa SulSel, Rezkiani saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Senin (5/8/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sejak menebar manfaat hewan kurban pada tahun 1994, Dompet Dhuafa terus eksis dan mempertahankan konsep lembaga amil zakat untuk kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Fundraising dan Komunikasi Dompet Dhuafa SulSel, Rezkiani saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Senin (5/8/2019).

Ia mengatakan Dompet Dhuafa selain berjalan sesuai dengan ajaran Islam namun selalu memperhatikan dari berbagai prespektif untuk membantu sesama.

"Karena meskipun kami lembaga amil zakat namun, tetap pada misi awal bahwa ini juga harus berguna kepada orang banyak," jelasnya.

Terbukti dengan konsep kurban yang diterapkan oleh Dompet Dhuafa yakni kurban plus wakaf.

"Jadi dana hewan kurban yang telah diberikan donatur itu sudah termasuk dengan dana wakaf," jelasnya.

Menurutnya, dengan seperti itu maka para donatur akan mendapatkan manfaat lebih dari berkurban.

"Nantinya, dari sebagian dana wakaf tersebut akan kami salurkan ke pesantren," katanya.

Pesantren itu ialah Tahfidz Raudatul Huffas yang berada di Jeneponto.

"Mereka sedang berjuang untuk pembebasan lahan," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved