Pemkab Mamasa Sulit Kembangkan Peternakan Kerbau dan Babi, Ini Masalahnya

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menggenjot pengembangan ternak kerbau.

Pengembangan ternak kerbau dilakukan dengan tujuan menuju daerah penghasil kerbau.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, Isak kepada Tribunmamasa.com Jumat (2/8/2019) siang.

Ada beberapa jenis ternak yang berpotensi untuk dikembangkan di Mamasa. Termasuk kerbau, babi, kambing dan sapi.

Namun dilihat dari sosial masyarakat yang mayoritas Kristiani, di Mamasa yang sangat cocok dikembangkan hanya kerbau dan babi.

Alasannya karena kerbau dan babi merupakan kebutuhan utama masayarakat pada pesta kematian atau rambu solo sebagai tradisi masyarakat Mamasa.

Untuk mengembangkan ternak kerbau dan babi, sejak beberapa tahun terakhir dinas pertanian menyalurkan bantuan bibit kepada masyarakat.

Penyaluran bibit itu melalui kelompok-kelompok tani dan gabungan kelompok tani.

"Kita sering beri bantuan bibit kepada kelompok tani, baik dari provinsi maupun dari dinas pertanian di kabupaten," terangnya.

Isak menjelaskan, upaya pengembangan ternak kerbau sudah berbagai upaya yang dilakukan.

Bukan hanya pemberian bantuan bibit, tetapi juga melalui program kawain suntik.

Namun menurut isak, kendala yang dialami dalam upaya kawin suntik atau inseminasi buatan yaitu minimnya infrastruktur, baik jalan maupun alat reproduksi.

Kata dia, infrastruktur jalan menjadi hambatan untuk mengembangkan ternak kerbau dengan cara inseminasi buatan.

Alasannya karena inseminasi buatan penggunaanya harus tepat waktu, sementara infrastruktur jalan belum memadai.

"Takutnya kalau kita bawa ke desa, inseminasi itu rusak, jadi sia-sia juga," katanya.