Selamat Jalan Punggawa
Mengenang Ichsan Yasin Limpo: Inovator Pemburu PAD Sulsel Itu Telah Pergi Selamanya
dari Armin Mustamin Toputiri Mengenang Ichsan Yasin Limpo: Inovator Pemburu PAD Itu Telah Pergi selamanya
Selalu saja kami berselisih waktu, sehingga peluang untuk meraup transformasi pembelajaran politik praktis secara langsung darinya ikut terjegat.
Padahal sejak mula, banyak senior di Partai Golkar telah membisiki saya, jika kamu ingin belajar banyak tentang politik, maka belajarlah pada Pak Ichsan.
Itu sebab, tiada lelah saya memburu sela waktu luangnya. Dan beruntunglah saya, sebab sekian kali saya selalu mendapat ruang sempit menimba pembelajaran politik secara langsung dari Pak Ichsan.
Tiap kali bertemu, saya menjadi pendengar setia. Memilih banyak mengajukan pertanyaan dibanding menyampaikan pernyataan.
Meski sesekali pula coba mendebatnya untuk maksud menguras lebih banyak ajaran orosinil, tajam dan mendalam bakal dilontarkannya.
Ketika masa-masa awal menduduki kursi legislatif, akhirnya saya mendapat kesempatan terbaik untuk berbincang panjang dengannya.
Yakni saat bersama rombongan lain, kami mengikuti lawatan Gubernur Sulsel ke sejumlah negara di Eropa. Lantaran sesama perokok, posisi saya sebagai junior selalu mendapat tugas mencari ruang yang dibolehkan merokok.
Saat berdua dengannya menikmati rokok, sekaligus menjadi kesempatan terbaik bagi saya untuk meraup banyak sudut pandang pembelajaran politik darinya.
Tak hanya bagaimana menerapkan siasat, strategi dan taktik, tapi juga soal bagaimana bisa mengemban peran legislator secara maksimal.
Di Sulsel, mungkin banyak orang sudah lupa, kisah terbongkarnya peredaran puluhan kendaraan mewah di Sulsel yang belakangan terbukti bodong.
Yang membongkarnya adalah Pak Ichsan yang kala itu tengah menunaikan fungsi pengawasannya selaku Anggota DPRD Sulsel, meski kemudian membawa riak di internal Polda Sulsel.
Padahal maksud Pak Ichsan membongkar kasus itu, bukan mau mencederai pihak lain, tapi semata untuk mencari jalan bagaimana PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sulsel yang mana di era Gubernur Sulsel, HZB Palaguna, hanya sekisaran 900 miliar rupiah.
Tapi berkat kerja cerdas Pak Ichsan dan kawan-kawan di DPRD Sulsel, PAD Sulsel melonjak tajam mulai mencapai sekiran 1,09 trilliun rupiah. Dan itulah kali pertama PAD Sulsel mampu menembus angka triliunan rupiah.
Apa kiat ia lakukan? tanya saya. Pak Ichsan menjelaskan, bahwa dirinya tak mungkin bisa dikelabui tentang jumlah pendapatan daerah dari jembatan timbang, sebab tiap jembatan timbang ia menyewa sekian orang untuk menghitung kendaraan yang masuk ke jembatan timbang.
PT Inco (sekarang PT Vale) di Sorowako tak mungkin mampu mengelabuinya sol harga nikel, sebab di Bursa Efek Jakarta, ia menyewa orang untuk memantau perkembangan harga jual beli nikel di pasar dunia.