Jelang HUT RI Penjual Umbul - Umbul Bendera Merah Putih Penuhi Sudut Kota Mamasa
Bendera hias atau yang lebih dikenal dengan nama umbul-umbul mulai terlihat di setiap sudut kota Mamasa, memasuki bulan agustus.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Hampir setiap tahun menjelang perayaan 17 Agustus di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat menjadi incaran pedagang musiman untuk menjual bendera hias.
Bendera hias atau yang lebih dikenal dengan nama umbul-umbul mulai terlihat di setiap sudut kota Mamasa, memasuki bulan agustus.
Link Live Score, Prediksi Susunan Pemain Bali United vs PSM Makassar, Pilar Kunci Juku Eja Absen
Pemerintah Desa Taraweang Pangkep Gelar Musdes dan RKPDes Tahun 2020
TRIBUNWIKI: Hanya Ada Satu SMK Swasta di Ujung Tanah Makassar, Jurusan Keperawatan Gigi
Desa Mandalle Pangkep Gelar Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa
Menara Telekomunikasi Sumbang PAD Luwu Timur Rp 557 Juta, Ini Rinciannya
Pedagang musiman ini kebanyakan berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Setiap tahun, sedikitnya ada empat orang yang berjualan di Mamasa.
Masing-masing berjualan di tepi-tepi jalan di setiap sudut kota Mamasa.
Salah satunya Sofyan seorang penjual umbul-umbul yang berjualan di depan kantor dinas pertanian, Jl Poros Polewali-Mamasa.
Setiap memasuki bulan agustus, ia dan rekannya datang ke Mamasa berjualan.
Hal itu dilakukan Sofyan dan rekannya sejak tahun 2006 lalu.
"Saya selalu jualan di sini mas sejak tahun 2006," kata Sofyan kepada Tribunmamasa.com, Kamis (1/8/2019) siang.
Sofyan mengaku, sejak memasuki bulan agustus, ia berdagan umbul-umbul hingga perayaan 17 Agustu usai.
Keuntungan yang didapatkan tidak main-main, setiap musimnya yang dia dapat mencapai 10 juta rupiah.
"Keuntungan itu sudah bersih saya dapat mas, tidak termasuk operasional," ujar Sofyan.

Harga umbul-umbul dijual bervariasi mulai dari 100 ribu hingga 700 ribu rupiah.
Kebanyakan yang membeli dagangannya dari kantor-kantor. Ada pula perorangan.
Namun, karena bendera dan umbul-umbul yang ia jual milik perusahaan, maka keuntungan yang didapat tergantung dari barang yang ia jual.
"Gaji saya dari komisi, kalau lakunya bnyak yah untungnya juga banyak," cutasnya.
Meski begitu, ia mengaku tetap bersyukur, sebab paling tidak yang dikerjakan sesuatu yang dianggap halal. (*)
Laporan wartawan @rexta_sammy
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Link Live Score, Prediksi Susunan Pemain Bali United vs PSM Makassar, Pilar Kunci Juku Eja Absen
Pemerintah Desa Taraweang Pangkep Gelar Musdes dan RKPDes Tahun 2020
TRIBUNWIKI: Hanya Ada Satu SMK Swasta di Ujung Tanah Makassar, Jurusan Keperawatan Gigi
Desa Mandalle Pangkep Gelar Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa
Menara Telekomunikasi Sumbang PAD Luwu Timur Rp 557 Juta, Ini Rinciannya