Bandingkan Putusan PSSI untuk Kasus Persib Tahun 2005 dan Persija 2019, Suporter PSM Menolak Lupa
Suporter Red Gank Sadakati Sukma, membandingkan peristiwa saat Persija menjamu Persib, tahun 2005.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Arif Fuddin Usman
Bandingkan Putusan PSSI untuk Kasus Persib Tahun 2005 dan Persija 2019, Suporter PSM Menolak Lupa
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Laga final leg kedua PSM vs Persija yang sedianya digelar, Minggu (28/7/2019), diputuskan oleh PSSI ditunda.
Atas penundaan itu, Sekretaris Jenderal Kelompok Suporter Red Gank Sadakati Sukma, membandingkan peristiwa saat Persija menjamu Persib, tahun 2005.
Baca: 5 Kontroversi Ratu Tisha Sekjen PSSI Tunda Final Piala Indonesia PSM vs Persija, Soal Najwa Shihab
Baca: Petisi Sekjen PSSI Mundur Viral, Efek Penundaan Laga Final Piala Indonesia PSM vs Persija
Sadat menyatakan menolak lupa, dan membandingkan laga Persija Jakarta versus Persib Bandung di Ligina I pada 2005 ternyata lebih 'ngeri'.
"Kala itu di stadion Lebakbulus Jakarta Minggu (4/9/2005), suporter Persija meluber sampai pinggir lapangan," kata Sadat.
"Persib Bandung menolak bertanding dan dinyatakan kalah walk out (WO) dari Persija Jakarta," katanya Minggu (28/7/2019) jelang Magrib.
Persib menolak bertanding dan berdalih, hal tersebut akan membuat timnya bermain dalam kondisi tidak aman dan tidak nyaman.
Mereka mengkhawatirkan keamanan dan keselamatan para pemain, mengingat kedua kesebelasan adalah musuh bebuyutan.
Perwakilan PSSI lalu meminta panitia pelaksana (panpel) menunda pertandingan dari jadwal semula pukul 15.30 Wib menjadi 18.30 Wib.
Sambil menunggu, panpel diinstruksikan untuk mencoba menghalau penonton yang berada di bibir lapangan.
Baca: Tunda Final Piala Indonesia, Sekjen PSSI Ratu Tisha Dibully Supoter PSM di Instagram
Baca: Jadwal Terbaru Leg Kedua Final Piala Indonesia 2019, CEO PT PSM Ngotot Tetap Digelar di Mattoanging
Sampai menjelang batas waktu tersebut ratusan fans masih saja memenuhi pinggir lapangan.
Namun panitia dan pihak Persija berkali-kali menekankan bahwa mereka menjamin keselamatan tim tamu.
Para pemain Persija lalu mulai memasuki lapangan pada sekitar pukul 17.45 WIB.
Namun sampai 45 menit kemudian kubu Persib tidak juga menampakkan batang hidungnya.
Sesuai jadwal, wasit pun meniup peluitnya pertanda pertandingan dimulai.
Persib Kalah WO 3-0
Tapi karena lawan tidak hadir, Persija pun langsung dinyatakan menang WO dengan skor 3-0.
Atas hasi ini maka Persija keluar sebagai juara Wilayah I (Barat) setelah mengumpulkan 49 poin dari 26 pertandingan.
Persija pun berhak maju ke putaran kedua Liga Indonesia 2005.
Sedangkan Persib harus puas finis di urutan kelima, kalah empat angka dari PSMS Medan.
"Lebakbulus dan Mattoanging sama-sama terbatas. Namun di sini penonton tidak masuk ke lapangan. Kenapa Persija dan PSSI bilang tidak aman," katanya.
Lucunya, Persib yang menolak main dinyatakan WO, nah kenapa Persija menolak main tidak dinyatakan WO.
Baca: Laga PSM vs Persija Ditunda, Ketua MaczMan Zona Maspul: PSSI Tidak Profesional
Baca: Efek Jadwal Ulang PSM VS Persija, Tiket Bakal Diganti Barcode Baru, Dikirim Via Email
"Persoalan keamanan? Bos, 4.000 personel dikerahkan untuk menjaga kondusifnya laga," jelas Sadat sapaannya.
"Bahkan Kapolrestabes menjaminkan jabatannya, Pj Walikota Makassar siap meletakkan jabatannya bila terjadi hal-hal tidak diinginkan," lanjutnya.
Sadat tak habis pikir, PSSI sebagai federasi sepak bola tertinggi Tanah Air dinilainya begitu jahat dengan PSM.
Termasuk menuduh Makassar tak kondusif untuk menggelar laga final dan tidak percaya aparat kepolisian setempat.
"Ada apa dengan PSSI? Bahkan perangkat pertandingan tidak sampai ke stadion, rencananya akan live di RCTI," lanjutnya.
"Tak seorangpun kameramen yang memasang kameranya. Sebegitu takutnya mereka main di Makassar," sesalnya.
Pertanyaan Sadat berikutnya, saat laga ditunda, tidak ada perwakilan PSSI yang hadir dan mengumumkannya di stadion.
Bahkan uniknya, saat meneken surat penundaan, Sekjen PSSI ada di Makassar, tapi dalam surat tertulis Jakarta.
Jadwal Baru 6 Agustus
Setelah menunda partai final leg 2, jadwal baru pun sudah dirilis PSSI, final leg kedua tetap akan digelar di Stadion Mattoanging, Makassar.
Sesuai surat yang diteken Sekjen PSSI Ratu Tisha, pertandingan akan dilangsungkan Selasa, 6 Agustus 2019 pukul 16.30 Wita/15.30 WIB.
Bagi Anda yang telah membeli tiket final leg kedua Piala Indonesia, PSM vs Persija Jakarta pada Minggu (28/7/2019) harap tenang.
CEO PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PSM) Munafri Arifuddin menenkankan, tidak ada yang akan dirugikan.
Ini senada dengan peryataan sikap Local Officer Committee (LOC) atau Panpel PSM Makassar, pasca PSSI menunda laga.
Dari empat point, salah satunya mengenai komitmen Manajemen dan Panpel PSM Makassar untuk mengembalikan pembelian tiket yang sudah dilakukan penonton.
Koordinator Tiket PSM Makassar Azis Djarre mengatakan, pihaknya berkomunikasi dengan kiostix selaku pihak ketiga yang menjual tiket via daring.
"Intinya tidak ada refund. Tiket baru akan kita kirimkan ke email pembeli. Tentunya dengan barcode yang berbeda," ujar Dg Djarre, Senin (29/7/2019).
Yang jadi masalah saat ini, penonton yang membeli tiket via calo.
"Ini masih kita bicarakan dengan kiostix sebagai pihak ketiga yang mengelola tiket."
"Soalnya sangat sulit mendeteksi akun mana yang merupakan calo saat membeli tiket," ujarnya.
Beberapa opsi ditawarkan, di mana penonton yang membeli tiket via calo melapor ke panpel yang kemudian akan dicocokkan di sistem kiostix.
"Namun itu masih pemikiran kami. Kami belum mendetailkan teknisnya seperti apa. Nanti kami informasikan kembali," katanya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur