Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Berlarian Panik saat Gunung Tangkuban Parahu Meletus, Kumandang Takbir Terdengar, ini Videonya

Warga Berlarian Panik saat Gunung Tangkuban Parahu Meletus, Kumandang Takbir Terdengar, ini Videonya

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Gunung Tangkuban Parahu Meletus 

Warga Berlarian Panik saat Gunung Tangkuban Parahu Meletus / erupsi, Kumandang Takbir Terdengar, ini Video nya

TRIBUN-TIMUR.COM - Erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat terjadi, Jumat (26/7/2019) sore sekitar pukul 15.48 WIB.

Dikutip TribunMataram.com dari Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) @BNPB_Indonesia, tampak dalam video yang dibagikan, abu tebal mengepul tinggi dari kawah erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

Dalam keterangan dituliskan, kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut.

Banyak warga yang berlarian panik di sekitar Gunung Tangkuban Parahu seiring terjadinya erupsi Gunung Tangkuban Parahu sore ini.

Kumandang takbir terdengar di berbagai penjuru lokasi wisata Gunung Tangkuban Parahu.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik," tulis BNPB.

Baca: SEDANG BERLANGSUNG 4 Link Live Streaming Indosiar Persib Bandung vs Bali United, Nonton HP Sekarang

Baca: Video Tanpa Busana Mahasiswi Pangkalpinang Tersebar dan Viral, Begini Kronologi dan Pengakuan Mario

Baca: 6 Fakta Polisi Tembak Polisi di Depok, ini Penyebab Brigadir RE Emosi hingga Tembak ke Bripka RE

Baca: Foto-foto dan Video Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Abu Vulkanik Jatuh di Lembang, Bandung Barat

Untuk sementara waktu, BNPB menyebut Gunung Tangkuban Parahu berstatus Level I (Normal) meski mengalami erupsi.

Masyarakat di sekitar lokasi Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, serta wisatawan juga pendaki diimbau untuk tidak turun dan mendekati kawah Ratu dan Kawah Upas.

"Masyarakat dilarang menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu," tambahnya.

Lokasi cuaca juga mendung karena efek erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

"Ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia," imbuh BNPB di Twitter.

Proses evakuasi sendiri masih dilakukan untuk pengunjung dan masyarakat yang berada di atas.

Sebelumnya, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terpantau aktif sejak Senin (22/7/2019).

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) visual gunung api tampak jelas.

Asap kawah utama bertekanan lemah hingga sedang dan teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal.

Dari hasil rekaman seismograf PVMBG 21 Juli 2019 terpantau terjadi 425 kali gempa Hembusan.

Sementara itu terjadi 2 kali gempa Tremor Harmonik, 3 kali gempa Low Frequency, 3 kali gempa Vulkanik Dalam dan 3 kali gempa Tektonik Jauh.

Dilansir dari Twitter BNPB, saat ini tim sedang menuju ke lokasi kejadian.

Sementara itu, status Gunung Tangkuban Parahu tengah dievaluasi dan daerah wisata telah ditutup.

Erupsi abu Gunung Tangkuban Parahu jatuh di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Tak hanya itu, saat ini tim TRC BPBD Kabupaten Bandung Barat sedang menuju ke lokasi kejadian.

Tidak kelihatan adanya abu erupsi dari kantor BPBD Kabupaten Bandung Barat dengan jarak 17 - 20 Km dari gunung Tangkuban Perahu.

Terakhir, informasi dari masyarakat di Kecamatan Cisarua, ada abu yang mengarah ke sana.

Imbauan kepada warga dan wisatawan

Badan Geologi memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.

Masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki juga tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

Dikarenakan ketika cuaca mendung dan hujan, hal tersebut mengandung gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan jika Gunung Tangkuban Parahu telah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan visual PVMBG pada Senin (22/7/2019) lalu.

Dari hasil rekaman seismograf PVMBG, terpantau sudah terjadi 425 kali gempa.

Hembusan dan Asap kawah utama bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu (tribunnews.com)

Selain itu, sudah terjadi dua kali gempa Tremor Harmonik, tiga kali gempa frekuensi rendah, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi pada Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.

Saat ini PVMBG masih mengevaluasi data lengkapnya.

"Intinya masih dievaluasi karena aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi gempa hembusan yang berfluktuasi dan masih kami evaluasi data lengkapnya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Jabar melalui pesan singkat.

Namun secara umum, kata dia, variasi gempa hembusan berfluktuasi ini pernah terjadi di tahun tahun sebelumnya.

Hal tersebut akibat efek perubahan muka air tanah akibat perubahan musim.

"Atas kejadian ini wisatawan agar tidak turun mendekat ke kawah aktif serta tetap mengikuti perkembangan dari BPBD dan pengelola (Gunung Tangkuban Parahu)," katanya.

Ia mengatakan, evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu hingga beberapa hari ke depan akan selesai, saat ini datanya masih terus dikumpulkan dan dianalisis.

"Intinya tergantung kapan ada perubahan muka air tanah, yang naik turunnya muka air tanah bergantung musim, tapi ini semua baru dugaan, karena evaluasi dan analisis kami belum final," katanya.

 (TribunMataram.com / Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Video Detik-detik Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Abu Membumbung Tinggi Warga Panik Teriakkan Takbir, https://mataram.tribunnews.com/2019/07/26/video-detik-detik-erupsi-gunung-tangkuban-parahu-abu-membumbung-tinggi-warga-panik-teriakkan-takbir?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved