Ratusan Warga Serbu Pasar Elpiji di Sungguminasa
Kehadiran operasi pasar elpiji itu mengakhiri penantian panjang warga yang membutuhkan gas elpiji di Kecamatan Somba Opu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Ratusan warga menyerbu Operasi Pasar Elpiji tiga kilogram di Kabupaten Gowa, Jumat (26/7/2019) sore.
Kehadiran operasi pasar elpiji itu mengakhiri penantian panjang warga yang membutuhkan gas elpiji di Kecamatan Somba Opu.
Beredar Selebaran, Perolehan Kursi Golkar Turun di Tangan Nurdin Halid
VIRAL Gaji Rp 8 Juta, Dian Sastro: Zaman Lagi Susah, Gue Juga Lulusan UI Tapi Biasa Aja Kalee
Cerita Haji Pacong, Peternak Sapi Langganan Jokowi di Maros
26 Siswa SMPN 1 Nuha Tinggal Kelas, Ketua DPRD Luwu Timur: Ganti Kepala Sekolah!
Protes Suara Kultum Subuh Diperdengarkan Melalui Pengeras Suara, Warga Ini Pukul Pengurus Masjid
VIDEO : Pemain Persija Tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Operasi pasar itu dibuka berlangsung di Halaman Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdastri) Gowa, Jl Masjid Raya, Sungguminasa.
Dinas Perdastri Gowa yang bekerja sama dengan PT Pertamina menyediakan 560 tabung gas elpiji tiga kilogram. Harganya Rp15.500 pertabung.
Pantauan Tribun Timur, para warga tampak berbondong-bondong membawa tabung gas kosong mereka. Sejumlah warga bahkan membawa lebih dari satu tabung.
Meski demikian, petugas Dinas Perdastri hanya membolehkan satu tabung perorang. Gas subsidi tersebut juga hanya diperuntukkan bagi keluarga prasejahtera.
Ada pula sejumlah warga yang datang mengendarai mobil pribadi. Namun petugas tidak memberikan pelayanan.
"Satu orang satu tabung. Ini untuk masyarakat miskin, yang pakai mobil tidak kami kasih," kata
Kabid Perdagangan Muhammad Rais yang memimpin operasi pasar.
Rais melanjutkan, warga yang datang diwajibkan membawa KTP sebagai syarat membeli tabung. Kedua, warga mesti datang berjalan kaki, naik motor anak ataupun bentor.
Hal itu ia lakukan untuk menandai warga yang datang adalah masyarakat miskin.
Diketahui, warga Kabupaten Gowa mengeluhkan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram dalam satu pekan ini.
Bahkan, aktivitas dapur sejumlah masyarakat terpaksa terhambat akibat kelangkaan gas elpiji. Tak sedikit yang mesti merogoh kocek yang tinggi lantaran kelangkaan gas elpiji.
Andriani Dg Memang (27) misalnya. Kedua putranya terpaksa tidak sarapan ke sekolah lantaran ketiadaan gas elpiji, Senin (22/7/2019) lalu.
"Saya sepanjang hari keliling cari gas, tapi tidak ada kodong," kata Andriani kepada Tribun, Selasa (23/7/2019) lalu.
"Terpaksa saya belikan roti kedua anakku biar cepat, takutnya terlambat ke sekolah kalau cari nasi kuning," sesalnya.
Suaminya Bugma Dg Tola akhirnya menemukan gas elpiji pada sore harinya sekitar pukul 15:00 Wita. Gas tersebut ditemukan di Jl Mallengkeri Kota Makassar.
Meski demikian, suaminya mesti merogoh kocek agak tinggi dibandingkan biasanya. Gal elpiji tersebut biasanya ia beli seharga Rp16 ribu di warung depan rumah.
"Namun kali ini saya terpaksa beli seharga Rp26 ribu. Belum lagi jaraknya jauh," tandas Bugma Dg Tola.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/berbondong-bondong.jpg)