Diburu Parang saat Tertibkan Parkir Truk Ekspedisi, Petugas Trantib Tallo Ngadu ke DPRD
Pasalnya, truk-truk yang melakukan aktifitas bongkar muat barang tersebut, kerap didapati warga memarkir truknya di bahu hingga badan jalan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Ia pun tidak menampik kerasahan warga Kecamatan Tallo akibat keberadaan truk ekspedisi tersebut.
"Dan jelas itu meresahkan masyarakat. Oleh karena meresakan masyarakat, maka harus dibereskan, tidak boleh berlarut-larut apalagi Pj Walikota (M Iqbal Suhaeb) sudah konsen terkait persoalan itu," tagasnya.
Terpisah, sekretaris camat (Sekcam) Tallo, Abdul Muis, dalam RDP itu mengungkapkan, ia sudah mencoba menghimbau para pengusahan ekspedisi agar tidak memarkir kendaraannya di bahu jalan.
"Pemerintah Kecamatan Tallo juga tidak tinggal diam saat melakukan pengawasan, himbauan dan pendataan terus-menerus," kata Abdul Muis.
Namun, saat melakukan imbauan dan pedataan di Jl Teuku Umar, kata Abdul Muis, jajarannya pernah diburu oleh pihak ekspedisi.
"Pada dua hari yang lalu kemarin, kami ada insiden dengan pengusaha yang ada di sana (Kecamatan Tallo). Beliau ini Kasi Trantib (Mansyur), mereke samoat diburu ini di Jl Teuku Umar," ujar Abdul Muis.
Sudah Punya Istri Sah, Joko Juga Tanam Benih di Rahim Wanita Lain, Bingung saat Selingkuhan Hamil
TRIBUNWIKI: Dikabarkan akan Bintangi Drama Baru, Ini Profil Jo In Sung
Peringatan HUT ke-74 RI, Kabag Kesra Luwu Utara Usul Lomba Hafal Janji Korpri Bagi ASN
Pernyataan Abdul Muis tersebut dibenarkan, Mansyur.
Manysur mengaku sempat diburuh oleh sejumlah orang menggunakan senjata tajam (parang) yang disinyalir suruhan pihak ekspedisi.
"Setengah mati memang, karena kita kemarin naburuh parang. (Padahal) kita cumsn datang dsmpaikan bahwa jangsnki bongksr muat barang di tengah jalan, tapi mereka tidak terima," ujar Mansyur.
Ia pun mengaku menjadi korban atas insiden tersebut.
"Saya kenna kemarin belakangku, sudah divisum, tidak tahuh dilemparikan helm mungkin. Karena ribut memang, teman-teman satpol di atas mobil sampai ditarik turung," bebernya.
Bukannya disambut baik, para pengusaha ekspedisi itu kata Abdul Muis malah melakukan penyerangan terhadap ia dan jajarsnnya yang dibackup Satpol PP.
Usai melakukani RDP, pengunjukrasa mahasiswa dan warga Kecamatan Tallo, pun meninggalkan gedung DPRD Kota Malasssar. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: