Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Tukang Sol Sepatu yang Sudah 15 Tahun di Pangkep, Simak Permintaanya di Hari Tua Bikin Haru

Sesekali dia menyeka keringat di wajahnya yang hitam sambil memastikan peralatan sol sepatu tetap ada di pundaknya.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Syamsul Bahri
Munjiyah/Tribun Pangkep
Yusuf (60) tukang sol sepatu asal Garut, Jawa Barat. 

Yusuf tampak tegar saat ditanya penghasilannya selama 15 tahun bekerja serabutan di Pangkep.

"Tidak menentu, kalau lagi banyak saya kirim uang ke istri. Istri saya disana kerja kebun juga dan tidak menentu penghasilannya," ujarnya.

Penghasilan setiap hari dari sol sepatu tidak menentu. Paling rendah 20 ribu dan paling tinggi Rp 50 ribu.

Yusuf nampak lirih menatap Reporter TribunPangkep.com, bulir air matanya tertahan.

Dia tidak pernah mengeluh menghadapi nasib harus bekerja meski sudah tua.

Kadangkala, jika semalaman dia menggigil. Efek lelahnya dan tubuhnya sudah renta.

Kalau sudah begitu, dia tidak bekerja, tentu jika tidak bekerja tidak ada yang dipakai membeli beras dan lauk pauk.

Seketika itu, dia kemudian bangkit lagi melawan rasa sakit yang dideritanya.

"Kalau saya demam habis bekerja biasanya saya istirahat dulu,  setelah baikan baru kerja lagi, jalan kaki lagi kelililing kampung," jelasnya.

Lelaki tua ini sudah memiliki lima anak, dua anaknya sudah menikah, satu di kampung membantu ibunya mencari rumput dan berkebun.

Satu lagi ikut bersamanya dan satu anaknya masuk pesantren di Bogor.

Yusuf (60) tukang sol sepatu asal Garut, Jawa Barat.
Yusuf (60) tukang sol sepatu asal Garut, Jawa Barat. (Munjiyah/Tribun Pangkep)

Yusuf juga harus membiayai anaknya yang pesantren, meski dengan kerja pas-pasan, dia mengaku terus bekerja selama fisik sehat dan keahliannya masih dibutuhkan.

Yusuf, terhanyut dengan cerita perjalanannya berada di Pangkep selama 15 belas tahun lamanya.

Logat Sundanya yang lembut terdengar parau.

Hanya satu permintaanya di masa tua, dia ingin memelihara kambing, mencari rumput dan menikmati hari tua di kampung halaman pegunungan Garut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved