Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Kematian Agung 2016, Berkasnya 'Terkunci' di Ruangan Pimpinan Penyidik Polda Sulsel

Berkas kasus kematian Agung Pranata melibatkan lima polisi di Sulsel, masih tertahan di meja pimpinan penyidik.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
darul amri/tribun-timur.com
Ibu Agung Pranata, Mawar (52), saat memberikan keterangan hasil otopsi di kantor LBH Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rupanya berkas kasus kematian Agung Pranata melibatkan lima polisi di Sulsel, masih tertahan di meja pimpinan penyidik.

Pasalnya, tim penyidik Ditreskrimum Polda Sulsel berjanji pada awal Juli mereka akan membawa berkas kasus yang bergulir dari 2016 di Polda itu, ke penyidik Kejaksaan.

Tetapi salah satu penyidik dalam kasus Agung, Kompol Muh Ali mengaku berkas kasus penganiayaan berujung kematian Agung masih ada di ruangan pimpinan.

Baca: Kasus Kematian Agung Pranata, Keluarga Nilai Penyidik Polda Sulsel Lamban

Baca: Bulan Ini, Polda Sulsel Kirim 5 Oknum Polisi Tersangka Penganiayaan Agung Pranata ke Kejaksaan

Baca: Perkembangan Terbaru Kasus Kematian Agung Pranata, Lima Oknum Polisi Jadi Tersangka

"Berkas ada di ruangan pak Direktur, jadi belum ditandatangani surat pengantaran ke kejaksaan," ungkap Kompol Ali kepada tribun timur.com, Jumat (19/7/2019) pagi.

Kata Kompol Ali, berkas atau surat kasus itu belum juga ditandatangani untuk segera diantar ke Kejaksaan, karena Direskrimum, Kombes Pol Andi Indra masih di Jakarta.

"Iya, berkasi masih ada diruangannya pak Direktur dan belum ditandatangani surat pengantarnya. Karena pak direktur masih di Jakarta, belum balik," ujar Kompol Ali.

Sebelumnya Kompol Ali mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah mengumpulkan resume dan dalam tahapan perampungan, dan rencananya target awal Juli 2019.

"Baru selesai pembuatan resume, saat ini sementara perampungan berkas. Ini insya allah kita target minggu depan," ungkap Ali kepada tribun, pada tanggal 25 Juni 2019.

Saat itu, Ali mengaku, kasus penganiayaan Agung Pranata yang mulai diselidiki akhir 2016 ini agak lama, karena harus melalui proses panjang dan pengumpulan bukti.

Walau demikian, pihaknya tetap konsisten untuk menuntaskan kasus tersebut sampai tingkat Kejaksaan dan Pengadilan. Karena keluarga almarhum Agung mendesak tim.

Selain itu, terkait penahanan yang ditanya pihak keluarga korban. Ali menyebutkan, kelima tersangka oknum polisi tidak bisa langsung ditahan karena masih koperatif.

Agung meninggal pada September 2016 silam, saat itu dia diamankan tim Reskrim Polsek Ujung Pandang soal dugaan kasus pencurian disertai pemberatan (Curat).

Menurut ibu Agung, Mawar (52) dugaan kasus yang kini ditangani penyidik Polda lamban. Karena begitu lamanya ini, belum juga dikirim berkas kasus ke Kejati Sulsel.

"Kasus anak kami ini begitu lamban, bulan september (2019) nanti ini sudah genap 3 tahun. Tetapi titik terang kasus ini masih jalan di tempat," ungkap kepada tribun.

Padahal lanjut Mawar, lima oknum polisi terduga pelaku penganiayaan berujung ke kematian Agung sudah menjadi tersangka, tapi hingga ini belum juga dikirim ke Kejati.

"Tentu, kami keluarga sangat kecewa atas laporan kami yang lamban di tangani, kami orangtua korban meminta ke kapolda agar kasus agung disidangkan," ujar Mawar. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Benarkah Ahok Selingkuhi Puput Nastiti Devi Saat Masih Jadi Ajudan Veronica Tan? Ini Kata BTP

Siapa Sangka Sosok Penyapu Jalanan atau Pasukan Oranye Itu Legenda Bulu Tangkis, Kenal?

Perwira Polda Perankan Video Panas dengan Selingkuhan, Dokter/Istri Temukan Koleksinya di Rumah

Baca: Tinggalkan Sinetron Pilih Jadi Istri Jenderal TNI, Inilah Foto-foto Rumah Mewah Artis Bella Saphira

Baca: Jadwal Liga 1 2019 Pekan 10 - Dibuka Madura United vs Arema FC, Simak PSIS vs Persib Live Indosiar

Baca: Pelatih PSM: Guy Junior dan Ferdinand Punya Gaya Beda, Jangan Banding-bandingkan

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

A

Baca: Ferdinand sang Super Sub! Guy Junior Juga Moncer, Modal Utama Jumpa Persija di Final Piala Indonesia

Baca: Perwira Polda Perankan Video Panas dengan Selingkuhan, Dokter/Istri Temukan Koleksinya di Rumah

Baca: Guru Nining Suryani Hidup dalam Kemiskinan, Gaji Hanya Rp 350 Ribu dan Tinggal di WC

Baca: Idul Adha, Jokowi Beli Sapi Simental 1.050 Kg Milik Petani di Wonomulyo, Sulbar! Segini Harganya?

Baca: LAGI VIRAL! Kakek Nenek Tak Mau Pisah Saat Laksanakan Ibadah Haji, Cemburuk ke Petugas & Saling Suap

Baca: Gawat, Wiljan Pluim Terancam Absen Perkuat PSM vs Persija di Leg Pertama Final Piala Indonesia 2018

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved