Ini Sosok Pria Ngamuk Parangi Badannya di Tamanroya Jeneponto
Sesosok pria itu diketahui bernama Kamaruddin Dg Emba (42) seorang warga Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar tidak menampik surat pernyataan tersebut.
Menurut bupati yang akrab disapa kareng Ningra itu, perjanjian muncul karena kios pasar Boyong tidak cukup untuk dibagi kepedagang.
"Ada dulu tetapi kondisi pasar tidak begitu karena memang dulu tidak cukup untuk dibagi-bagi," kata Iksan.
VIDEO:Memanfaatkan Sampah Plastik, Ini yang Dilakukan Sahabat Lingkungan Tana Toraja
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
"Karena sekarang sudah cukup untuk dibagi-bagi kenapa itu masyarakat pilih yang kumuh daripada yang bagus," tuturnya.
Iksan menambahkan bantuan pemerintah pusat untuk pasar tidak ada diterima Jeneponto jika pasar Boyong tak dimanfaatkan.
"Yang kedua dari Jakarta juga akan pantau kita kalau semua bantuannya tidak dimanfaatkan secara maksimal berpikir untuk memberikan kita bantuan nah rugi masyarakat," jelas Iksan.
"Jangan hanya Tamanroya sehingga kita Jeneponto ini tidak dapat program lagi kan begitu kalau masyarakat Tamanroya itu sadar kita ini satu kesatuan wilayah namanya Jeneponto jangan karena Boyong saja desa lain tidak dapat bantuan pasar," tutupnya.
Diketahui, Kadis Perindag kabupaten Jeneponto Muh Jafar menargetkan pemanfaatan pasar Boyong akan diresmikan 17 Agustus 2019 mendatang.
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: