Niat, Tata Cara Shalat Gerhana Bulan atau Khusuf, Rabu, 17 Juli 2019, Sendiri dan Berjamaah
Berikut niat, tata cara shalat gerhana Bulan atau khusuf, Rabu, 17 Juli 2019, dilaksanakan sebelum atau sesudah subuh.
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Apabila terjadi gerhana Matahari atau Bulan, maka imam dianjurkan mengajak masyarakat melakukan shalat gerhana berjamaah dengan seruan: “Ash-Shalatu Jami’ah”. Tanpa adzan dan iqamah, sebagaimana hadits riwayat Bukhari dari Aisyah RA.
Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat.
Pada setiap rakaat berdiri dua kali, rukuk dua kali, dan sujud dua kali.
Pada tiap berdiri membaca surah Alfatihah dan surat yang panjang dengan suara nyaring.
Sehingga dalam setiap rakaat ada dua kali bacaan surah Alfatihah dan surah lain dari Alquran.
Bacaan pada berdiri yang kedua lebih pendek dari yang pertama.
Pada tiap rukuk membaca tasbih lama-lama.
Bacaan tasbih pada rukuk yang kedua lebih pendek dari pada yang pertama. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari Aisyah RA.
Selesai shalat imam berkhutbah menyampaikan peringatan dan mengingatkan jamaah akan tanda-tanda kebesaran Allah.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya:
“Pada masa hidup Rasulullah SAW pernah terjadi gerhana Matahari, lalu beliau keluar ke masjid, kemudian beliau bertakbir sedangkan orang banyak ikut bershaf-shaf di belakangnya.
Lalu beliau membaca bacaan panjang-panjang kemudian bertakbir untuk rukuk lama sekali, kemudian mengangkat kepalanya lalu mengucapkan:
“Sami’allahu liman hamidah, Rabbana wa lakalhamdu.”
Kemudian beliau berdiri lalu membaca bacaan panjang-panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama kemudian bertakbir untuk rukuk lama sekali tetapi lebih pendek dari yang pertama.