Rekaman CCTV Gempa Bali 6.0 SR, Warga Panik Keluar Rumah Sambil Berpelukan, Atap Sekolah Berjatuhan
Rekaman CCTV Gempa Bali 6.0 SR, Warga Panik Keluar Rumah, Atap Sekolah Berjatuhan
TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter mengguncang Bali, Selasa (16/7/2019).
Mengutip dari laman Twitter BMKG, gempa terjadi Pukul 08.18 Wita, pusat gempa berada di Barat Daya Nusa Dua Bali, di kedalaman 68 Kilometer.
Masih mengutip dari sumber yang sama, gempa tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Mag:6.0, 16-Jul-19 07:18:36 WIB, Lok:9.11 LS,114.54 BT (83 km BaratDaya NUSADUA-BALI), Kedlmn:68 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
Baca: BREAKING NEWS! Gempa Bumi Hari Ini 6,0 SR Guncang Bali, Masyarakat Berlarian, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa Maluku Utara, Dua Warga Meninggal dan 2.000 Mengungsi
Baca: Setelah Gempa 7,2 Magnitudo, Ada 61 Gempa Susulan Guncang Halmahera Selatan, 7 Tips Selamatkan Diri
Dari video yang beredar di Facebook Bali_Punya-Cerita dan dikutip Tribun Medan, tampak seorang ibu panik keluar rumah.
Dia juga memanggil anaknya yang ikut di belakangnya.
Saat guncangan semakin kencang, tiba-tiba kedua ibu dan anak ini langsung berlari menjauh dari rumah lalu berpelukan sambil menunggu guncangan gempa mereda
Berikut videonya...
Catatan gempa dalam sepekan terakhir
Seperti diketahui sebelumnya, pada Sabtu (13/7/2019) lalu getaran gempa juga dirasakan di wilayah Kuta dan Karangasem,gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter yang berpusat Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar pukul 01.57 Wita.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi 5,5 SR.
Namun, selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,3 SR.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,99 Lintang Selatan (LS) dan 117,82 Bujur Timur (BT).
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 43 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault)," jelas Rahmat dalam keterangan tertulisnya.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI, Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Lombok Timur dalam skala intensitas IV MMI, dan Kuta, Karangasem II MMI.
Baca: BREAKING NEWS! Gempa Bumi Hari Ini 6,0 SR Guncang Bali, Masyarakat Berlarian, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa Maluku Utara, Dua Warga Meninggal dan 2.000 Mengungsi
Baca: Setelah Gempa 7,2 Magnitudo, Ada 61 Gempa Susulan Guncang Halmahera Selatan, 7 Tips Selamatkan Diri
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," tambahnya.
Hingga pukul 00.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan 3,1 SR dan 3,7 SR.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
Follow akun instagram Tribun Timur:
Tips Selamatkan Diri saat Gempa
Gempa bumi bisa terjadi di mana saja.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan antisipasi saat gempa bumi terjadi.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja.
JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul GEMPA BALI, Rekaman CCTV Perlihatkan Kepanikan Warga, Atap Berjatuhan