Jokowi dan Prabowo Subianto Makan di Sate Khas Senayan, Bayar Berapa? Silakan Intip Harganya
Jokowi dan Prabowo Subianto makan di Sate Khas Senayan, bayar berapa? Silakan intip harganya. Seusai pertemuan di MRT, kedua tokoh
TRIBUN-TIMUR.COM - Jokowi dan Prabowo Subianto makan di Sate Khas Senayan, bayar berapa? Silakan intip harganya.
Seusai pertemuan di MRT, kedua tokoh nasional tersebut makan sate dan nasi pecel.
Momen bersejarah terjadi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Akhirnya Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu dan saling berpelukan di stasiun tersebut.
Pertemuan ini tercatat sebagai pertemuan pertama setelah konstelasi Pilpres 2019 usai.
Keduanya juga berjalan-jalan menggunakan MRT dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Istora.
Mal FX Sudirman menjadi tempat perhentian untuk makan siang bersama.
Di mal ini, keduanya bersantap di restoran khas Indonesia yakni Sate Khas Senayan.
Sate Khas Senayan merupakan restoran di bawah grup Sari Rasa.
Restoran ini pertama kali dibuka pada 1974 di daerah Pakubuwono.
Sejak dahulu terkenal dengan aneka hidangan khas Indonesia dengan sate sebagai bintang utama.
Terdapat banyak pilihan sate di restoran ini, mulai dari sate kambing, sate kambing buntel, sate manis sapi, sate ayam, sate ayam buntel, dan sate lilit.
Tentunya masih banyak makanan lain seperti aneka soto, masakan boga bahari, tumis sayuran, rujak, dan camilan khas Indonesia seperti sosis solo, perkedel jagung, tahu bacem, risoles, dan masih banyak lainnya.
Untuk harga, camilan khas Indonesia dimulai dari Rp 20.000.
Sedangkan aneka sate dimulai dari harga Rp 25.000 - Rp 104.000, tergantung jenis dan banyaknya sate dalam satu porsi.
Sebagai pencuci mulut, terdapat berbagai makanan manis khas Indonesia seperti es cendol durian, es merah delima, es cendol, atau es cincau hijau yang dihargai mulai Rp 23.000.
Sate Kkhas Senayan sendiri memang memiliki konsep makan bersama dengan keluarga atau teman, karena porsinya yang terbilang besar dan cocok untuk berbagi.
Layaknya kebersamaan di meja makan orang Indonesia, begitulah Jokowi dan Prabowo Subianto menghabiskan makan siang bersama.
Warga: We Love You (Prabowo)
Tak mudah mempertemukan 2 sosok yang berseberangan di Pilpres 2019.
Terlebih, polarisasi begitu kuat sejak tahun 2014 lalu.
Siapa suksesor pertemuan yang santai ini?
Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Jokowi yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.
Ucapan selamat ini ia sampaikan saat bertemu dengan Jokowi di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
"Ada yang bertanya kenapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas Pak Jokowi ditetapkan sebagai presiden, saya katakan saya ini walau bagaimanapun ada ewuh pekewuh, tata krama," kata Prabowo Subianto.
"Jadi kalau ucapkan selamat, maunya tatap muka, jadi saya ucapkan selamat," ujar Prabowo Subianto lagi.
Kata-kata Prabowo Subianto ini disambut teriakan warga yang hadir dalam pertemuan itu.
"We love you..." demikian teriakan warga kepada Prabowo Subianto.
Sementara itu, Jokowi sebelumnya mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan sahabat.
Menurut Prabowo Subianto, mereka memang berteman.
Hanya, saat ikut kontestasi Pilpres 2019, keduanya mengambil posisi berseberangan yang saling bersaing dan mengkritik.
"Jadi kalau kadang-kadang bersaing, mengkritik, itu tuntutan politik, tuntutan demokrasi, tetapi setelah bertarung keras, kita tetap dalam kerangka keluarga besar Republik Indonesia," ucap Prabowo Subianto.
Sosok Jenderal di Balik Pertemuan
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto sudah disusun dengan persiapan yang lama.
"Pertemuan ini sudah digagas cukup lama dan tentunya dengan keterbatasan waktu Pak Prabowo dan Pak Jokowi sehingga baru diatur pada hari ini," kata Pramono Anung di pusat perbelanjaan FX Sudirman, Jakarta, Sabtu, seperti dikutip dari Antara.
Jokowi akhirnya bertemu dengan Prabowo Subianto di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus.
Keduanya lalu naik kereta MRT hingga stasiun Senayan, kemudian berlanjut santap siang bersama di salah satu restoran di daerah Senayan.
"Dan pilihan di MRT ini pilihan berdua, karena memang menunjukkan sekarang kultur budaya transportasi kita sudah mengalami perubahan dan kedua pilihan di Sate Khas Senayan juga pilihan berdua karena Pak Prabowo suka sate kambing, pak Jokowi suka pecel, tahu, tempe sehingga kombinasi inilah terjadi hari ini dan pertemuannya berjalan dengan baik," ungkap Pramono Anung.
Prabowo Subianto mengungkapkan, saat di dalam gerbong MRT, keduanya bicara sekitar 17 menit hanya berdua.
"Tentunya harapan ke depan untuk bisa bekerja sama. Tadi juga secara terbuka disampaikan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Untuk mengubah apa yang terjadi dalam pertarungan yang cukup sengit kan tidak mudah, tapi beliau berkomitmen tidak ada 01-02, tidak ada kampret, tidak ada cebong. Yang ada adalah garuda merah putih. Menurut saya ini adalah simbolisasi yang sangat baik bagi dua pemimpin ini dan harapannya pendukungnya bisa yang sama," tambah Pramono Anung.

Sejumlah tokoh juga diakui Pramono Anung menjembatani pertemuan tersebut termasuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Baca: Daftar Sosok Perencana dan Eksekutor Upaya Pembunuhan Tokoh Nasional, dari Jenderal hingga Politikus
Budi Gunawan merupakan salah satu pejabat negara yang sempat menjadi target pembunuhan bersama dengan 3 pejabat lainnya dan seorang pemimpin lembaga survei.
"Pak Budi Gunawan ini kan kepala BIN. Tentunya bekerja tanpa ada suara, dan alhamdulillah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," kata Pramono Anung.
Pramono Anung menjelaskan, dalam pelantikan Joko Widodo - Maruf Amin pada 20 Oktober 2019 nanti, Prabowo Subianto juga direncanakan hadir.
"Ya kalau undangan, saya meyakini Pak Prabowo akan hadir karena undangan itu secara otomatis yang mengundang adalah MPR. Tetapi yang jelas beliau berdua berkomitmen untuk saling mengunjungi," jelas Pramono Anung.
Keduanya juga akan saling mengunjungi pascapertemuan pertama ini.
"Yang jelas berdua akan saling mengunjungi, akan ada pertemuan lanjutan, pasti nanti. Beliau berdua juga akan bertemu kembali," kata Pramono Anung.(*)