Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DP Pelaku Pembunuh PNS Kemenag Bandung Berbohong Soal TKP Pembunuhan

Pelaku mutilasi seorang PNS Kemenag Kota Bandung berinisial KW (51), DP (37), ternyata sempat berbohong kepada polisi mengenai TKP pembunuhan

Editor: Ilham Arsyam
Fadlan Mukhtar Zain /Kompas.com
Terduga pelaku mutilasi di Banyumas, DP (37) ditangkap polisi, Kamis (11/7/2019) malam. 

Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, mengatakan, pelaku adalah DP (37), warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Motifnya hubungan asmara," ujar Kapolres Banyumas, kemarin.

"Korban menuntut untuk dinikahi dan ada kekhawatiran dari tersangka karena punya istri dan punya anak sehingga diambil jalan pintas."

Bambang mengatakan, pembunuhan dilakukan tersangka pada Minggu (7/7/2019).

Menurut pengakuan tersangka, kata Bambang, pembunuhan dilakukan di Puncak, Bogor.

"Pelaku membacok bagian belakang kepala korban menggunakan golok," kata Bambang.

Mayat korban kemudian dimasukkan pelaku ke mobil dan dibawa ke wilayah Kabupaten Kebumen dan Banyumas.

"Proses pemotongan mayat atau mutilasinya dilakukan di perjalanan, sambil jalan dia menepi langsung dipotong-potong. Kemudian di wilayah Kebumen ini bagian badannya dibuang dan dibakar," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, pembakaran tubuh korban yang sudah terpotong-potong dilakukan korban di dua lokasi.

Baca: Reaksi Nikita Mirzani Setelah Ditetapkan Jadi Tersangka

Lokasi pertama di Jalan Raya Klampok-Sempor, Kebumen, pada Minggu malam atau Senin dini hari.

Setelah memastikan korban mutilasinya terbakar, DP bergerak ke wilayah Banyumas.

"Di sini tidak terlalu lama. Setelah membakar, pelaku membawa potongan tubuh lainnya ke TKP (tempat kejadian perkara) yang pertama di wilayah Banyumas," ujar Bambang.

Lokasi penemuan tubuh yang pertama di wilayah Banyumas, kata Bambang, tidak terlalu jauh dari rumah terduga pelaku. Jaraknya hanya sekitar dua kilometer.

Bambang mengatakan, setelah membunuh dan membuang jasad korban, tersangka juga membawa kabur mobil korban dan menjualnya di sebuah showroom mobil di Purwokerto.

"Tersangka kami tangkap saat akan mengambil uang pembayaran mobil. Jadi sudah dijual, tapi belum dibayar. Tersangka akan mengambil uang Rp 100 juta," kata Bambang.

Untuk memuluskan aksinya, sebelum mobil itu dijual, seluruh penutup jok mobil itu dilepas. Pasalnya, di jok mobil banyak berlumuran darah saat memutilasi tubuh korban di dalam mobil.

Bambang mengatakan, tersangka mengenal korban melalui media sosial Facebook. Untuk mengelabui korbannya, tersangka mengaku sebagai seorang pelaut. "Tersangka mengenal korban belum lama, baru sekitar dua bulanan, sejak sebelum Lebaran kemarin, setelah tersangka keluar dari penjara," ujar Bambang. (hilda rubiah/hakim baihaqi/kompas.com)

 Urut-urutan Pembunuhan Sadis Disertai Mutilasi ASN Kemenag, Ternyata Dibunuh Usai Berhubungan Badan

Kepribadian pelaku

Terduga pelaku mutilasi di Banyumas, DP (37) ditangkap polisi, Kamis (11/7/2019) malam.
Terduga pelaku mutilasi di Banyumas, DP (37) ditangkap polisi, Kamis (11/7/2019) malam. (Fadlan Mukhtar Zain /Kompas.com)

Tetangga pelaku, Herman (64) menuturkan kalau DP sebenarnya pria yang ramah.

Kepada Wartawan, Herman menjelaskan bahwa pelaku mengaku Ia bekerja di bagian pelayaran. Herman mengatakan, sepengetahuannya, pelaku mulai menghuni kosan tersebut selama dua minggu.

"Pelaku mengaku bekerja dibagian pelayaran, orangnya ramah. Saya intens berbicara dengannya hanya dua kali saja. Kalau wanita yang sering berkunjung itu, saya kurang mengenal, kalau datang selalu siang hari, dan kalau mobil korban saya lihat baru satu kali terparkir," kata Herman, Sabtu (13/7/2019) di lokasi rekonstruksi.

Herman mengaku percaya bahwa pelaku bekerja di bagian pelayaran karena pelaku menjelaskan bahwa kantornya ada di Jl Hayam Huruk, Jakarta.

Kepada Herman, pelaku mengakui bahwa namanya ialah Ebes.

Kamar Herman berada di bawah kamar pelaku. Terdapat 24 kamar kos-kosan di Jl H Hasan, Kota Bandung tersebut dan 20 kamar dikatakan Herman sudah berpenghuni.

Herman sempat juga bertanya tentang alasan pelaku untuk menyewa kos-kosan di daerah tersebut.

Pelaku mengatakan bahwa sebagai orang pelayaran, Ia mendapat cuti selama dua minggu.

Selain menjadi penghuni kosan selama 10 tahun, Herman juga berprofesi sebagai pengelola lahan parkir di depan deretan kos-kosan tersebut.

Di halaman depan kos-kosan tersebut, terdapat gedung yang dijadikan sebagai sarana olahraga futsal.

Herman mengaku, Ia mengetahui kejadian mutilasi tersebut pada hari ini (13/7/2019) saat penyidik Polres Banyumas datang untuk melakukan rekonstruksi kejadian mutilasi.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pelaku Mutilasi ASN Kemenag Bandung Ngaku Membunuh di Bogor Ternyata Bohong, Ini Hasil Penyelidikan, https://jabar.tribunnews.com/2019/07/14/pelaku-mutilasi-asn-kemenag-bandung-ngaku-membunuh-di-bogor-ternyata-bohong-ini-hasil-penyelidikan?page=all.


Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved