Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Mahasiswi Unpad Kena Guna-guna, Menghilang Selama 25 Hari hingga Ditemukan Selamat

Seorang mahasiswi Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jawa Barat RS (22) disebut kena guna-guna hingga menghilang selama 25 hari

Editor: Anita Kusuma Wardana
Getty Images via BBC
Kronologi Mahasiswi Unpad Diguna-guna, Menghilang Selama 25 Hari hingga Ditemukan Selamat 

TRIBUN-TIMUR.COM-Seorang mahasiswi Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jawa Barat RS (22) disebut kena guna-guna hingga menghilang selama 25 hari, meski akhirnya ditemukan selamat.

RS dilaporkan menghilang sejak 10 Juni 2019 dan baru ditemukan di sebuah masjid sekitar wilayah Tarongong, Kabupaten Garut, dalam kondisi selamat, Jumat (5/7/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menjelaskan, korban menghilang diduga akibat diguna-guna atau kena gendam.

Kronologinya, RS berangkat dari indekos di Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, bersama teman perempuan dengan tujuan mengunjungi rumah teman di Pameungpeuk, Garut.

Sepulang dari Garut dan tiba di sekitar kawasan Cileunyi, RS dihampiri seorang lelaki.

Baca: Mahasiswi Diguna-guna Lalu Hilang Selama Sebulan, saat Ditemukan Hasil Visum Ungkap Fakta Ini

Baca: Benarkah Biaya Kuliah Jalur Mandiri Mahal? Cek UKT Kuliah di Unhas, ITB, Unnes, UNY, dan USU

Baca: Cek Pengumuman SBMPTN Hari Ini: Berikut Link Resmi Unhas, UI, ITB, Unpad, dan Lainnya

Kemudian, pada Senin (10/6/2019), Nila Sardi, yang melaporkan hilangnya RS ke Polsek Jatinangor masih melihat status WhatsApp RS yang mengabarkan keberadaannya di wilayah Cileunyi.

Tapi, sejak status itu terlihat, RS hilang kontak dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Saat terakhir kali terlihat, RS mengenakan kaus warna pink dan jaket abu-abu, lengan panjang warna hitam, kerudung warna putih bermotif kembang, dan celana jeans panjang warna hitam.

RS memiliki ciri tinggi badan 158 sentimeter, berat 42 kg, rambut keriting, kulit sawo matang, dan mata bulat hitam.

"Diduga korban saat itu kebingungan lalu dihampiri orang yang berada di sekitar Cileunyi itu. Korban seperti kena gendam, karena setelah berinteraksi dengan seseorang yang ditemuinya itu, korban RS hanya bisa menuruti dan mengikuti keinginan pelaku," tuturnya. 

Sejak saat itu pula, korban terus mengikuti keinginan pelaku.

ilustrasi
ilustrasi (ist)

Setelah Polsek Jatinangor menerima laporan kehilangan RS, Polres Sumedang mengambil alih kasusnya.

Namun, hingga Jumat (21/6/2019) ini, pihaknya belum menemui titik terang di mana keberadaan RS.

Dalam upaya pencarian, kata Hartoyo, pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari teman-teman terdekatnya.

"Kami masih cari keterangan ke teman-teman dekatnya, tapi hasilnya (teman-teman RS) tidak mengetahui," ujarnya kepada Kompas.com di Sumedang, Jumat (21/6/2019) siang.

Pelaku dan korban terus berpindah tempat

Keberadaan pelaku dan korban pun, kata Kapolres, kerap berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya di wilayah Kabupaten Garut.

"Tidak menetap, mereka ini pindah-pindah hingga akhirnya ditemukan pihak keluarga di kawasan Tarogong, Garut," sebutnya.

Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, hasil visum mahasiswi Unpad Jatinangor, RS (22) diduga telah dicabuli pelaku gendam atau guna-guna.

"Dari hasil visum, ada indikasi ke sana (pencabulan)," ujarnya kepada Kompas.com usai upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Alun-alun Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain diduga dicabuli, pelaku gendam yang membawa RS pergi ke Garut selama hampir sebulan, ponsel milik korban pun hilang diduga dibawa kabur pelaku.

"Handphone milik korban juga hilang. Untuk uang, korban hanya kehilangan Rp 500.000 di rekening pribadinya. Uang itu merupakan transferan ibunya," tuturnya.

Kapolres menambahkan, saat ini pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang membawa RS (22) mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor.

"Ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera ditemukan," katanya.

RS Akan dapat pendampingan

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Syauqi Lukman mengatakan, kondisi RS saat ditemukan sehat dan tidak mengalami luka ataupun sakit.

Kondisi ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Unpad.

“Selanjutnya, RS akan mendapatkan pendampingan (psikologis) dari Fakultas Psikologi Unpad,” ujar Syauqi saat dihubungi Selasa (9/7/2019).

Mengenai proses pencarian RS, Syauqi mengatakan, bisa langsung menanyakannya ke pihak kepolisian.

Namun yang pasti, kondisi RS saat ini baik. Secara resmi, RS pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Ditandai dengan penyerahan Berita Acara Serah Terima Orang oleh Kepolisian Sektor Jatinangor kepada orangtua RS, Marwan.

“Serah terima disaksikan Kaprodi Biologi FMIPA Unpad, Asri Peni Wulandari, didampingi Nila Sardi, rekan yang melaporkan kehilangan RS pada Juni lalu,” tuturnya.

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Fakta Mahasiswi Unpad yang Ditemukan Selamat, Diduga Terkena Gendam hingga Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku", https://regional.kompas.com/read/2019/07/11/17212511/9-fakta-mahasiswi-unpad-yang-ditemukan-selamat-diduga-terkena-gendam-hingga?page=all.

Editor : Candra Setia Budi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved