Asri Beberkan Aktor Dibalik Pelantikan 193 Pejabat Pemprov Sulsel
Kadir memulai sidang dengan menanyakan perjalanan karir terperiksa. Asri Sahrun Said pun dengan santai menjawab.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Aktor dibalik pelantikan 193 pejabat di lingkup Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya terungkap, Rabu (10/7/2019).
Dalam sidang hak angket yang dipimpin Ketua Pansus Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, A Kadir Halid, di lantai 8, Gedung Tower DPRD Sulsel, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Asri Sahrun Said memaparkan secara detail.
Kadir memulai sidang dengan menanyakan perjalanan karir terperiksa. Asri Sahrun Said pun dengan santai menjawab.
Namun Asri Sahrun mulai tegang menjawab pertanyaan, setelah Wakil Ketua II Pansus Hak Angket DPRD Sulsel Selle KS Dalle mencecarnya.
Wadan Lantamal VI Hadiri Peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Makassar
Akhirnya Salmafina Sunan Putri Sunan Kalijaga Angkat Bicara Soal Isu Pindah Agama
"Bagaimana ceritanya dari 79 nama orang ini tiba-tiba berkembang menjadi 193. Coba Bapak jelaskan? Bapak waktu itu sudah kepala BKD bukan?
"193, saya sudah kepala BKD pak," ujar Asri.
"Jadi transisi 97 ke 193 orang sudah kepala badan," tanya lagi Selle.
"Siap!," jawab Asri dengan badan tegak sembari kedua tangannya berada diatas meja menghadap ke pimpinan sidang.
Selle melanjutkan pertanyaan kepada Asri. Ia menanyakan soal apakah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sudah menandatangani SK 97 pejabat yang akan dilantik lalu berubah jumlahnya. Demikian juga tandatangannya.
"Yang pasti bahwa diawali dari pertemuan dengan Pak Gubernur dan Pak wagub di Hotel Claro Pak," kata Asri.
"Pertemuan itu Bapak hadir?," tanya Selle.
"Saya tidak hadir. Pak Abustanul wakili pak. Dia staf BKD. Dia yang mendampingi pak Gubernur dan Wagub. Siap!," kata Asri yang sedikit sandar dikursi tempat duduknya.
Wadan Lantamal VI Hadiri Peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Makassar
Akhirnya Salmafina Sunan Putri Sunan Kalijaga Angkat Bicara Soal Isu Pindah Agama
Asri menjelaskan bahwa dari hasil pembicaraan itu, ada kesepakatan bahwa konsep tersebut diserahkan oleh Pak Gubernur ke Pak Wagub dengan harapan.
"Apa itu," tanya Kadir kepada terperiksa.
"Pertama pelaksanaan mutasi tetap dengan jumlah yang ada. Kemudian proses pelaksanaan pelantikannya setelah Pak Gubernur ke Tanah Suci," jawab Asri.
Selle yang belum mendapat jawaban pasti mengulang pertanyaan.
"Tapi bagaimana ceritanya 97 berubah jadi 193? Siapa yang proses penambahan ini?," kata Selle.
"Saya tidak ikut pak. Saya cuma diminta sama Pak Gub untuk dipantau ketika ada penambahan, pesan pak Gub tetap terbatas," jawab Asri.
"Tolong mendekat di mic pak," tegas Kadir, badan Asri yang tadinya sandar ke kursi tegak, bibirnya kemudian mendekat ke mic.
"Kenapa terbatas karena beliau (Nurdin Abdullah) berharap mutasi dilakukan setelah eselon dua semuanya definitif. Ini pesan Gubernur," Asri menambahkan.
"Jadi ini pesan Pak Gubernur ya Pak. Saya ingatkan, sebelum diambil keterangannya ini sudah di sumpah ya pak," tegas Selle.
"Siap pak! Disampingi itu Pak Gubernur bilang ketika ada usulan yang memang berbenturan dengan usulan Pak Wagub itu ditinjau ulang," kata Asri.
"Terus kapan bapak tahu angka 79 itu berubah ke 193 orang? Bapak inikan mengaku tidak dilibatkan. Kok bilang tadi tahu," tanya Selle.
"Jadi sebelum pelantikan atau malamnya. Jam 12 malam saya merapat ke tempat mereka," kata Asri.
"Mereka ini siapa? Tempatnya mereka apa? Coba bapak jelaskan," tanya Selle.
"Staf khusus Pak Wagub di lantai 3 kantor Gubernur Sulsel," jawab Asri.
"Yang panggil siapa? Yang menelpon untuk menghadap siapa?," tanya Selle.
"Namanya Hendra, Toteng, saya cuma tau nama-nama begitu Pak. Dia staf khusus Pak Wagub. Pak Wagub tidak ada. Ada juga nama Rusdi pak," kata Asri.
"Kami loyal pimpinan pak. Dua-duanya pak," jelas Asri. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: