Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Dikalahkan Menpora di Laga Ekshibisi, Siapa Chris John? Ini Profil dan Prestasinya

Mereka bertarung dalam laga ekshibisi kejuaraan tindu dunia bertajuk "The Border Battle 2019".

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
handover
Chris John 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Menpora Imam Nahrawi berhasil mengalahkan petintu legenda Indonesia Chris John.

Mereka bertarung dalam laga ekshibisi kejuaraan tindu dunia bertajuk "The Border Battle 2019".

Acara tersebut berlangsung di GOR Flobamora, Kota Kupang, NTT, Minggu (7/7) malam.

Hasil ekshibisi untuk Chris John vs Gubernur NTT berakhir draw, sedangkan saat melawan Menpora, para wasit yang didominasi suara gemuruh penonton memenangkan Menpora.

Pada acara tersebut hadir juga Wagub NTT Joseph Nae Soi, Forkompimda NTT, Ketua Umum Pertina Jhony Asadoma, Plt Asisten Deputi Olahraga Prestasi Ahmad Arsani.

Dilansir dari Tribunnews, penampilan Menpora melawan Chris John mendapat perhatian dan sambutan yang luar biasa oleh penonton.

Meski hanya laga eksibishi, pertandingan yang ditunjukan Menpora cukup seru dengan memberikan perlawanan yang ketat kepada The Dragon--julukan Chris John.

Riuh tepuk tangan penonton menggema di Gedung Olahraga. Chris John yang tampak tenang menghadapi Menpora hanya melancarkan jep-jep ringan.

Untuk memeriahkan pertarungan eksibishi tersebut Menpora pun bertingkah dengan tiba-tiba jatuh di hadapan Chris John, sembari tersenyum lebar dan Chris pun tertawa.

Aksi Menpora membuat membuat penonton riuh. Oleh wasit Menpora dinyatakan menang.

Kejuaraan Tinju Dunia yang dipromotori oleh Fahiluka Surya Production ingin mencetak juara tinju dunia dari batas negara.

Hal positif ini mendapatkan perhatian dan dukungan dari Menpora, dengan dibuktikan kesediannya menjalani tanding eksebisi melawan Legenda Tinju Dunia Indonesia Kelas Bulu yang tealh mempertahankan gelar selama 18 kali, Chris John.

"Saya menyiapkan diri hadir disini, karena ini sejarah baru bagi Indonesia khusunya NTT karena berkumpul para legenda Juara Tinju Dunia Indonesia, seperti Chris John dan Ellyan Pical, dan lainnya. Saya yakin kedepan akan lahir Juara Dunia Tinju dari NTT, karena suport pemerintah melalui Pak Gubernur luar biasa dan dukungan masyarakat seperti Promotor Fahiluka Surya Production, terima kasih semuanya," ucap Menpora.

Siapa Chris John?

Dilansir dari wikipedia, Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John adalah seorang petinju Indonesia.

Chris John mencatatkan rekor sebagai juara dunia kelas bulu pertama yang berasal dari Indonesia, mencatatkan rekor sebagai petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa, serta mencatatkan rekor sebagai peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu sepanjang masa.

Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado dan Suwito Lagola.

Masa kecil

Chris John merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan Tjahjadi (alias Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini.

Johan Tjahjadi yang mantan petinju amatir, memperkenalkan dunia tinju pada Chris John dan adiknya Adrian sejak mereka berusia 5 tahun.

Setelah bertanding dalam beberapa kejuaraan amatir di Banjarnegara, Chris John kemudian direkrut oleh pelatih tinju kenamaan, Sutan Rambing, di Semarang.

Sejak kecil, Chris John juga berlatih olahraga beladiri Wushu.

Awal karier

Chris John pertama kali muncul ke dunia publik melalui acara tinju di televisi nasional yaitu RCTI.

Di acara ini Chris John berhasil menjadi juara di ring yang disiarkan secara live di RCTI setiap pukul 22:00 malam.

Gaya bertarung wushu masih mempengaruhi gaya tinju Chris John seperti cara menangkis menggunakan siku tangan.

Chris John kemudian terjun ke dunia tinju profesional pada tahun 1998 dalam debut melawan Firman Kanda.

Saat itu Chris John menang angka dalam pertandingan 6 ronde.

Namanya kemudian melesat bagai meteor saat dia berhasil mengkanvaskan petinju idola saat itu, Muhammad Alfaridzi, dalam pertandingan menegangkan selama 12 ronde.

Chris John sempat terkena knockdown dua kali di ronde pertama, tetapi dia berhasil membalikkan situasi dengan memukul KO Alfaridzi pada ronde ke-12, sekaligus merebut gelar juara nasional kelas bulu.

Menurut pengakuan Chris John, kondisinya sangat buruk saat itu, dan dia mengalami benturan kepala karena vertigo.

Setelah beberapa kali bertanding dalam perebutan gelar nasional, Chris John berhasil menundukkan rekan senegaranya Soleh Sundava pada tahun 2001 untuk merebut gelar PABA kelas bulu.

Keluarga

Chris John menikah dengan Anna Maria Megawati, mantan atlet wushu, pada tahun 2005, dan telah dikaruniai dua orang putri bernama Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani.

Selain atlet tinju, Chris John juga sempat dikenal sebagai atlet nasional wushu.

Keberhasilan Chris di dunia tinju, membawanya ke profesi sampingan, antara lain bintang iklan untuk berbagai produk dan komentator tinju di televisi.

Meraih gelar juara kelas bulu WBA

Kesempatan emas bagi Chris John dan bangsa Indonesia tiba saat Chris John berkesempatan menantang Oscar Leon dari Kolombia pada 26 September 2003 di Bali.

Chris John menang angka tipis (split decision) dalam pertandingan 12 ronde tersebut, dan dinyatakan berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim title).

Tak lama, WBA "menghibahkan" gelar juara definitif (bukan lagi gelar interim) kepada Chris John, saat sang juara bertahan Derrick Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dari Juan Manuel Marquez (Meksiko, juara IBF).

Saat itu, sesuai peraturan badan tinju WBA, Marquez dinyatakan sebagai juara super (super champion) WBA karena berhasil menyatukan dua gelar WBA dan IBF, dan Chris John sebagai juara reguler.

Menang melawan Derrick Gainer

Pada tanggal 22 April 2005, Chris John wajib meladeni sang mantan jawara kelas bulu WBA, Derrick Gainer dari Amerika Serikat, yang sangat berambisi merampas kembali gelarnya yang hilang, setelah pada tahun 2003 yang lalu, Gainer dikalahkan oleh Juan Manuel Marquez Mendez.

Di tengah pesimisme publik tinju di tanah air karena ini adalah debut Chris John setelah ditangani Craig Christian, pelatih baru asal Australia, setelah konfilk antara dirinya dengan pelatih lamanya, Sutan Rambing.

Chris John mampu tampil luar biasa, dan berhasil mempecundangi sang mantan juara tersebut lewat kemenangan angka mutlak 12 ronde.

Walaupun Chris John sempat terjatuh (knockdown) di ronde 1 akibat pukulan uppercut jarak dekat Gainer yang cepat, tetapi Chris John bisa membuat sempoyongan Gainer di ronde kedua dan keempat.

Gainer menyatakan bahwa ini hasil yang wajar karena Chris John layak menang, sedangkan pelatih kubu Gainer berkata bahwa Chris John (yang ketika itu masih muda), "Bertinju seperti mesin,".

Yang mengejutkan dari pertandingan ini adalah pada laga inilah Chris John pertama kalinya mengubah gaya bertinjunya yang pada awal kariernya seorang counter boxer, gaya bertarung Chris John oleh Craig Christian pelatih barunya mulai diubah menjadi explosive fighter, kendati kekuatan pukulannya bukan yang terkuat di kelas bulu.

Kalah Melawan Simpiwe Vetyeka

Setelah lama mencatatkan rekor belum pernah kalah, Chris John harus rela gelarnya terbang ke Afrika Selatan.

Di pertandingan unifikasi gelar WBA dan IBO, petinju berusia 34 tahun dengan tubuh yang terlihat sudah kendur itu kalah technical knock out di ronde keenam dari petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka.

Pertarungan itu dilangsungkan di Metro City, Perth, Australia, Jumat (6/12/2013) malam.

Pada ronde pertama, kedua petinju masih saling menjajaki.

Chris John berusaha menyerang Simpiwe, sambil sesekali melancarkan pukulan.

Pada ronde ini, The Dragon berusaha melancarkan serangan dengan pukulan kombinasi kiri kanan.

Chris John masih unggul tipis sampai ronde ke-4.

Pada ronde kelima, pukulan keras Simpiwe mendarat di pelipis dan dahi Chris John, yang dulu pernah sobek dalam pertandingan sebelumnya melawan Hasono, kini kembali sobek dan mengucurkan banyak darah yang tak kunjung berhenti.

Pukulan beruntun kemudian dilancarkan Simpiwe, terlihat The Dragon sudah mulai mengendur.

Simpiwe menghajar dengan pukulan-pukulan keras hingga Chris John goyah dan sempat terduduk ketika berusaha merangkul Simpiwe.

Pada ronde keenam, Simpiwe berada di atas angin sehingga Simpiwe kembali mendesak Chris John.

Beberapa pukulan hook dan uppercut Simpiwe mendarat telak ke wajah Chris John yang bermandikan darah, kemudian Chris John terluka dan memilih meletakkan lututnya.

Chris John bangkit dan masih melepaskan hook keras sebagai usaha terakhir, Simpiwe yang tampak lebih siap untuk pertandingan ini bersiap untuk jual beli pukulan melawan Chris John yang sudah tidak berdaya.

Beruntung bel akhir ronde ke-6 berbunyi.

Namun di sudutnya, Chris John terlihat telah kehabisan tenaga, sehingga akhirnya mengatakan tidak mampu melanjutkan ronde ke-7.

Chris John menyerah technical knock-out (TKO).

Kemenangan itu membuat Simpiwe Vetyeka mendapatkan gelar di kelas bulu versi WBA.

Sebelumnya, dia merupakan juara kelas bulu versi IBO.

Gelar itu diraihnya setelah menaklukkan petinju asal Indonesia, Daud Yordan pada April 2013 di Jakarta.

Ini merupakan kekalahan pertama sepanjang karier Chris John di tinju profesional. Catatan rekor dia mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 18 kali, akhirnya pupus di pertarungan ke-19.

Chris John memperoleh gelar lowong saat berhadapan dengan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003.

Dia gagal menyamai rekor petinju asal Panama, Eusebio Pedroza yang sukses mempertahankan gelar sebanyak 19 kali di kelas bulu versi WBA.

Sekuat-kuatnya seorang petinju, pasti juga bisa kalah.

Chris John yang sama sekali belum pernah kalah akhirnya mengetahui apa kekalahan itu.

Terjun ke Politik

15 Februari 2018, Partai Demokrat menggelar inagurasi penerimaan 21 publik figur seperti aktor, aktris, penyanyi, mantan atlet hingga pengusaha, menjadi kader Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang memimpin upacara inagurasi para kader baru tersebut di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Satu dari 21 nama tersebut adalah mantan juara tinju dunia, Chris John.

Namun Chris John hanya seumur jagung menjadi kader Partai Demokrat.

Setelah lima bulan di Demokrat, Chris memilih bergabung dengan Partai Nasdem.

Chris mengaku, kini menjadi calon anggota legislatif dari Partai Nasdem.

"Kita pilih kendaraan politik bisa di mana saja," ujar Chris dalam wawancara dengan Kompas TV seperti dilansir kompas.com, Selasa (17/7/2018).

Mengapa Chris hengkang dari Demokrat?

Ia mengaku, terjun ke dunia politik lalu bergabung ke Demokrat untuk menjadi caleg 2019.

Meski belum mengungkapkan niatnya tersebut, Chris yakin Demokrat tahu bahwa dirinya mau jadi wakil rakyat.

Masalahnya, Chris merasa tidak ada pendampingan dari Demokrat agar dirinya bisa maju dalam Pileg 2019.

Padahal, ia mengaku tidak mengerti mengenai prosedur hingga regulasi menjadi caleg.

"Setelah diangkat jadi kader, tapi kok dari partai belum ada komunikasi yang lebih intens antara partai dengan saya," ucap Chris.

"Jadi, Anda tidak diperhatikan Demokrat? Sulit berkomunikasi dengan pimpinan Demokrat? Anda sulit bagaimana jadi caleg?" tanya Aiman Widjaksono.

"Ya, kurang lebih," jawab mantan juara dunia tinju kelas bulu WBA itu.

Berbeda dengan Nasdem. Chris mengaku langsung dibantu untuk menjadi caleg.

"Setelah saya masuk, mereka langsung urus kesiapan saya untuk caleg," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon membantah pihaknya tidak memperhatikan Chris.

Ia menekankan, Chris sudah diperlakukan istimewa sejak awal bergabung. Pasalnya, tidak semua kader Demokrat dibuatkan acara khusus inagurasi oleh SBY.

"Istilah kami, Chris Jhon juara dunia, diinagurasi juga oleh juara dunia karena Pak SBY juara di banyak hal di dunia ini," ujar Jansen.

Jansen mengaku, pihaknya sudah menyiapkan daerah pemilihan Jawa Tengah untuk Chris bertarung dalam Pileg 2019.

Ketika muncul informasi Chris pindah ke Nasdem, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Ketua DPP Jateng Demokrat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Informasi yang Jansen terima, tidak ada masalah komunikasi dengan Chris.

"Kalau disebut masalah pendampingan, salah. Partai sudah menyiapkan dapil khusus di Semarang," ujar Jansen.

Data diri

Nama: Chris John

Nama asli: Yohannes Christian John

Nama panggilan: The Dragon

Instagram: @chrisjohnindonesia

Dinilai pada: Featherweight

Tinggi: 5 ft 6,5 in (1,69 m)

Mencapai: 67 inci ([convert: unknown unit])

Kebangsaan: Indonesia

Lahir: Banjarnegara, 14 September 1979

Sikap: Orthodox

Catatan tinju:

Total perkelahian: 52

Menang: 48

Menang oleh KO: 22

Kalah: 1

Imbang: 3

Karier di luar ring:

Extra Joss - (Minuman berenergi) - TV dan non TV (kontrak sudah selesai)
Kuku Bima Ener-G - (Minuman berenergi) - TV dan non TV
Iklan Kampanye anti HIV - TV
Fire Power - zat aditif untuk kendaraan (perusahaan Australia) - non

Film
2016 Triangle the Dark Side

Karier Lainnya:
- Selain petinju, Chris John adalah seorang atlet wushu yang berprestasi, di antaranya merebut medali emas kelas 52 kg SEA Games di Jakarta 1997, serta medali perunggu kelas yang sama pada SEA Games di Kualalumpur 2001.

- Sebagai motivator untuk para karyawan dan agen asuransi Prudential
Bekerjasama dengan designer Samuel Wattimena yang senantiasa menyediakan pakaian sehari-hari untuk Chris John.

- Bekerjasama dengan pakar motivasi Andrie Wongso
Sebagai pembicara di beberapa seminar maupun talkshow di televisi dan radio.

Kutipan Chris John:
- "Orang hanya mengenal saya seperti sekarang ini; sukses, terkenal, dan memiliki banyak uang. Tapi kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana saya berjuang, sejak kecil digembleng ayah saya berlatih tinju dan saya hampir tidak mempunyai waktu bermain seperti anak sebaya saya."

- "Saat debut tinju dalam kejuaraan tinju amatir di Banjarnegara, saya begitu grogi, sehingga saat memukul, saya memejamkan mata sambil memukul, dan rupanya banyak yang kena, sehingga saya dinyatakan menang angka."

- "Biarlah orang lain menganggap gelar juara saya sekadar juara di atas kertas (paper champion) dll, tetapi saya akan buktikan bahwa saya bukan seorang paper champion."

Sumber berita: http://www.tribunnews.com/regional/2019/07/08/menpora-menang-lawan-chris-john-di-laga-ekshibisi-kejuaraan-the-border-battle-2019
foto: Instagram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved