Ulama Dukung Pemerintah Legalkan Poligami dan Jelaskan Sisi Positifnya, Istri Gubernur Merespon
Ulama dukung pemerintah legalkan poligami dan jelaskan sisi positifnya, istri gubernur nonaktif langsung merespon.
Rencana Pemerintah Aceh untuk melegalkan poligami atau pernikahan lebih dari satu istri ditanggapi beragam masyarakat Aceh.
Lintas media sosial jadi riuh sepanjang kemarin.
Banyak kalangan menanggapi berita headline yang disajikan harian Serambi Indonesia (Tribunnews Network) berjudul 'Aceh akan Legalkan Poligami'.
Serambinews.com juga berupaya menjaring komentar beberapa tokoh perempuan Aceh terkait hal itu.
Darwati A Gani, istri gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf, salah satu yang dimintai komentar terkait.

Awalnya, Darwati menanggapi hal ini kocak.
"Cepat kali dibahas itu sama mereka (anggota DPRA), tidak ditunggu saya duduk di Komisi VII dulu," tulis Darwati, membalas pesan WhatsApp Serambinews.com.
Darwati adalah salah satu calon legislator pada DPR Aceh yang terpilih.
Terkait poligami, Darwati mengomentarinya cukup bijak dan serius.
Ibu dari Pilot Putroe Sambinoe Meutuah ini menjelaskan, poligami memang bukan sesuatu yang salah, apalagi hal itu juga dijelaskan dalam Alquran.
Namun, katanya, pesan kuat Alquran dalam ayat tentang poligami adalah pentingnya mewujudkan keadilan dalam keluarga.
Menurutnya, Alquran mengingatkan, bahwa monogami (satu istri) lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya daripada poligami.
"Yang berarti mewujudkan keadilan dalam poligami lebih sulit dari pada dalam monogami. Nikah siri dan poligami sama-sama rentan pada ketidakadilan maka keduanya sama-sama tidak bisa dijadikan solusi untuk mengatasi masalah lainnya," kata Darwati.
Yang lebih penting katanya, suami memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan membina keluarga.
"Didik dan bangunlah masyarakat untuk setia dan bertanggungjawab dalam memenuhi tanggungjawab perkawinan yang tidak mudah, walau monogami. Konon lagi poligami walau nikah terang-terangan apalagi menikah siri," katanya.
Suami dan istri juga bertanggung jawab untuk mendidik masyarakat guna membangun tradisi perkawinan yang sehat lahir batin untuk semua anggota keluarga.
"Agar sehat juga masyarakat dan negaranya. Rasulullah memonogami dengan Siti Khatijah selama 25 tahun dan hanya 8 tahun berpoligami. Bedakan beliau dengan umatnya. Mereka mesti tahu diri," demikian Darwati A Gani mengatakan.(kompas.com/serambinews.com/antara)