Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nenek Tando, Warga Miskin di Toraja Utara Tak Lagi Terima Bantuan

Nenek Tando, adalah warga Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.

Penulis: Risnawati M | Editor: Sudirman
munjiyah/tribunpangkep.com
Beras Rastra yang masih tersimpan di Gudang Bulog, Lembang Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep, Sulsel, Rabu (6/3/2019). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Nenek Maria (Tando), sudah dua tahun tidak mendapatkan Beras Sejahtera (Rastra) dari Pemerintah Toraja Utara.

Nenek Tando, adalah warga Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.

Jauh Dari Mewah, Anak Wawali Ini Justru Hidup Laiknya Orang Susah yang Pejabat Ayah, Bukan Kalian

Ungkapan Kesedihan Raisa Mendengar Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia

Padahal kondisi Nenek Tando, sangat memperihatinkan.

Ia tinggal di rumah beratap nipah, berdinding bambu, serta beralaskan tanah tanpa dialiri listrik.

"Saya tidak dapat lagi beras rastra hampir dua tahun, maupun bantuan lain," ucap Maria, Minggu (07/7/2019).

Suami Nenek Tando, sudah meninggal dunia sejak 20 tahun lalu, dan mempunyai empat orang anak.

Saat ini, ia tinggal bersama satu orang anaknya, yang juga tak memiliki pekerjaan.

"Semoga saya bisa mendapatkan bantuan beras dari pemerintah," tambah Nenek Tando.

Sementara Kepala Lembang Salu, Roni Pata Allo mengatakan, bantuan Rastra di kantor desa rutin, namun yang mendapatkan batuan adalah hasil roling berdasarkan data tahun 2015.

"Saat ini ada yang dapat di tahun 2018 dan tidak dapat lagi tahun 2019, sebab kuota tidak mencukupi," ucap Roni.

Pihaknya telah berkoordinasi ke dinas sosial, terkait warga kurang mampu yang seharusnya layak mendapatkan bantuan.

Warga kurang mampu di Toraja Utara Nenek Tando
Warga kurang mampu di Toraja Utara Nenek Tando (foto facebook, Albert Tinus)

"Kami juga sudah sampaikan ke dinsos agar buat stiker yang ditempelkan di rumah penerima rastra, agar masyarakat merasa mampu dapat mengalihkan bantuan diterimanya jika memang mampu," tambahnya.

Sementara Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari BPJS bagi warga kurang mampu sudah diajukan, namun tidak ada penambahan kuota.

"Seandainya kami dan kepala dusun lainnya diberi wewenang menentukan penerima bantuan, tentu kami prioritaskan yang layak mendapatkannyan," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved