Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemain dengan Julukan Si Manusia Kaca Ini Putuskan Gantung Sepatu, Arjen Robben Pikir Risiko Cedera

Jika pun ditotal dan dibandingkan, maka sepanjang karier sepakbolanya, 25,9% waktu Robben justru dihabiskan di ruang perawatan cedera.

Editor: Arif Fuddin Usman
CHRISTOF STACHE / AFP
Pemain sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben. Pemain dengan Julukan Si Manusia Kaca Ini Putuskan Gantung Sepatu, tak ingin risiko cedera. 

Pemain dengan Julukan Si Manusia Kaca Ini Putuskan Gantung Sepatu, Arjen Robben Pikir Risiko Cedera

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemain sayap andalan Bayern Muenchen, Arjen Robben akhirnya membuat keputusan mengejutkan.

Pemain yang memulai karier dari klub Liga Belanda FC Groningen tahun 2000 ini memutuskan mengakhiri karier sebagai pesepakbola di usia 35 tahun.

Baca: Jelang Bertanding, Ini Buah Wajib untuk Pemain PSM Makassar! Salah Satunya Kelapa Muda, Kenapa Bisa?

Baca: Kriss Hatta Akhirnya Bebas Setelah Dipenjara Istri Sendiri Selama 3 Bulan, Pajang Foto Rumah Baru!

Total, Arjen Robben setelah hampir 20 tahun berkecimpung di dunia sepak bola profesional, ia kemudian pensiun.

Seperti yang dilansir HAI dari The Guardian, Robben mengambil keputusan ini setelah dia berpikir matang-matang.

Ia sempat ingin bicara kelanjutan kareirnya sejak laga terakhir bersama The Bavarian musim lalu. Namun ia kemudian berubah keputusan.

Kapten Belanda, Arjen Robben, bertepuk tangan ke arah suporter dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa kontra Swedia di Stadion Amsterdam ArenA, Amsterdam, pada 10 Oktober 2017.
Kapten Belanda, Arjen Robben, bertepuk tangan ke arah suporter dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa kontra Swedia di Stadion Amsterdam ArenA, Amsterdam, pada 10 Oktober 2017. (EMMANUEL DUNAND/AFP)

"Seperti orang-orang tahu, aku telah menghabiskan waktu setelah pertandingan terakhir bersama Bayern Muenchen untuk membuat keputusan terkait masa depanku," ujar Robben.

"Dan kini, aku memutuskan untuk mengakhiri karir sebagai pesepakbola profesional," tegasnya dikutip dari The Guardian.

Bahaya Cedera di Usia Tua

Lebih lanjut, pemain berkebangsaan Belanda itu menjelaskan bahwa bahaya cedera pada usianya menjadi salah satu alasan mengapa dia memutuskan untuk gantung sepatu.

"Kecintaan dan keyakinan bahwa saya masih bisa menghadapi dunia adalah melawan kenyataan yang ada," ujarnya.

"Apalagi semua tak bisa selalu berjalan seperti harapanku. Saya bukan lagi anak 16 tahun yang tak tahu soal apa dampak buruk dari cedera," tambah Robben.

Baca: Mantan Wakapolda Sulsel Ini Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK di Hari Terakhir, Datang Naik Taksi

Baca: Live RCTI & meTube.id Leg 2 Piala Indonesia 2018 - Borneo FC vs Persija dan Madura United vs PSM

Keputusan gantung sepatu, berarti Robbern telah mencatatkan diri bermain dalam 606 pertandingan dengan koleksi 210 gol di semua klub yang dibelanya.

Setelah memutuskan pensiun, pesepakbola kelahiran Groningen itu mengaku bahwa dia nantinya akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama sang istri dan ketiga anaknya.

"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuka lembaran baru, dan aku nggak sabar segera menghabiskannya bersama istri dan anak-anakku," tutup Robben.

Pemain sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben.
Pemain sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben. (CHRISTOF STACHE / AFP)

Sepanjang karier, Robben sendiri telah berhasil mendapatkan sejumlah piala bergengsi.

Dan 20 gelar di antaranya didapat ketika dia menghabiskan karir bersama Bayern Muenchen dalam waktu hampir satu dekade terakhir.

Kira-kira siapa sih sosok yang tepat untuk mengisi pos kosong peninggalan Robben?

Tak Disukai di Timnas

Ternyata, Arjen Robben tak terlalu disukai rekan-rekannya di timnas Belanda. Dia dianggap terkesan sombong.

Bahkan, sebagian besar pemain Belanda merasa bersyukur ketika gelandang Bayern Muenchen itu gagal melakukan tendangan penalti di final Liga Champions 2011-2012.

Sikap para pemain itu diungkapkan salah satu pemain timnas Belanda yang tak mau disebut namanya kepada surat kabar negeri itu, De Teledraaf.

Baca: Kiper Andalan Madura United Masuk Rumah Sakit, Diragukan Tampil Lawan PSM

Baca: Live RCTI & meTube.id Live Streaming Borneo FC vs Persija - Modal Gol Tandang, Nonton Tanpa Buffer

Di final Liga Champions 2011-12 lawan Chelsea, Bayern Muenchen berpeluang juara. Mereka mendapat hadiah tendangan penalti kala kedudukan imbang 1-1.

Robben tampil sebagai penendang. Namun, bola tendangannya mampu diselamatkan kiper Chelsea, Petr Cech.

Bayern akhirnya kalah dari Chelsea lewat adu penalti. Kegagalan itu ternyata disyukuri sebagian pemain Belanda.

Arjen Robben
Arjen Robben (www.telegraph.co.uk)

Mereka berharap itu memberi pelajaran kepada Robben agar tak lagi egois dan terlalu membanggakan kemampuannya.

Robben juga gagal membantu Belanda di Piala Eropa 2012. Bahkan, ia tak mampu mencetak gol.

Menurut pemain yang tak mau disebutkan namanya itu, jika sampai ia mencetak gol di Piala Eropa, maka sifatnya akan lain.

Baca: Dinas Perikanan dan Kelautan Takalar Gelar Workshop Peningkatan SDM

Baca: Sinergi BI, OJK, dan Pemerintah, Penyaluran Bansos Kini Tak Lagi Tunai

"Bayangkan bagaimana ia akan bersikap kala pulang ke Belanda (jika mencetak gol di Euro 2012)," ujarnya.

"Dia pasti akan lebih arogan dan tak akan pernah memberikan bola kepada rekannya (dalam bermain)," jelas pemain tersebut.

Menurutnya, ia tak sendiri mensyukuri kegagalan Robben di Liga Champions dan Piala Eropa. Beberapa temannya di timnas Belanda juga menyatakan hal yang sama.

Gelandang Belanda, Arjen Robben, seusai mencetak gol ke gawang Spanyol pada pertandingan perdana Grup B Piala Dunia 2014 di Arena Fonte Nova, Salvador, Jumat atau Sabtu (14/6/2014) dini hari WIB. Belanda menang 5-1 pada laga tersebut.
Gelandang Belanda, Arjen Robben, seusai mencetak gol ke gawang Spanyol pada pertandingan perdana Grup B Piala Dunia 2014 di Arena Fonte Nova, Salvador, Jumat atau Sabtu (14/6/2014) dini hari WIB. Belanda menang 5-1 pada laga tersebut. (AFP / DAMIEN MEYER)

Di Euro 2012, Belanda tampil buruk. Mereka tersingkir di penyisihan grup, kalah di tiga pertandingan.

Menurut pemain itu, sikap Pelatih Bert van Marwijk juga perlu dipertanyakan, karena membolehkan pemain minum-minuman keras sebelum turnamen berakhir.

"Van Marwijk mengizinkan pemain untuk minum sebotol alkohol setelah pertandingan. Itu sangat mengganggu secara internal. Mereka melihat ada kekurangan disiplin di tim ini," terangnya

Dijuluki Manusia Kaca

Selama menjadi pemain bola, Arjen Robben mendapat julukan sebagai Manusia Kaca.

Julukan tersebut melekat kepada Robben karena dirinya selalu identik sebagai pemain yang sangat rentan mengalami cedera.

Memang, Robben adalah pemain dengan bakat luar biasa. HIngga bermain untuk klub-klub besar di Eropa.

Baca: Yamaha NMAX dengan Tampilan Super Hero, Iron Man, Dijual Resmi di Diler, Apakah Ini Produk Terbaru?

Baca: Simak Tampilan Terbaru Yamaha New X-Ride 2019, Lebih Stylish dengan 2 Warna Baru! Ini Perubahannya

Namun rintangan terbesar Robben untuk bermain di lapangan hijau bukanlah persaingan untuk menjadi starter.

Seperti kata si pemain, lawan terbesarnya adalah cedera. Robben memang pemain yang kerap dihantam cedera.

Dikutip dari data Transfermarkt, sejak memperkuat tim senior Groningen sampai Bayern Munchen Robben seharusnya bisa tampil dalam 813 laga.

Tiga pemain Bayern Muenchen, Arjen Robben (kiri), Arturo Vidal (tengah), dan Thomas Mueller tampil pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Juventus di Stadion Juventus, Selasa (23/2/2016) atau Rabu dini hari WIB
Tiga pemain Bayern Muenchen, Arjen Robben (kiri), Arturo Vidal (tengah), dan Thomas Mueller tampil pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Juventus di Stadion Juventus, Selasa (23/2/2016) atau Rabu dini hari WIB (GIUSEPPE CACACE/AFP)

Namun pada kenyataannya, pemain kelahiran Belanda, 23 January 1984, hanya bermain sebanyak 602 kali, sebab dalam 211 laga harus menepi karena cedera.

Jika pun ditotal dan dibandingkan, maka sepanjang karier sepakbolanya, 25,9% waktu Robben justru dihabiskan di ruang perawatan cedera.

Nah, rasanya julukan 'manusia kaca' memang pantas untuk Robben seperti disematkan oleh media-media Eropa kepadanya.

Bayangkan, seperempat kariernya hanya ada di bangku perawatan cedera.

Baca: Mantan Wakapolda Sulsel Ini Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK di Hari Terakhir, Datang Naik Taksi

Baca: Salaman dengan Jokowi, Syandria Kameron Mendadak Jadi Perbincangan, Wanita Cantik Itu Cicit Soekarno

Adapun beragam cedera yang dialami seperti Cedera tendonitis, siatik, hamstring, otot robek, cedera paha, betis, saraf tulang, bahu, perut, lengan.

Bahkan ada satu pengalaman buruknya, Robben dilepas dengan harga biasa-biasa oleh Chelsea, saat raksasa Spanyol, Real Madrid meminangnya.

"Bersama Mourinho [pelatih Chelsea saat itu], Anda harus kuat. Itu adalah momen yang sulit karena saya selalu cedera dan tentu, dia tidak suka pemain yang cedera," jelas Robben. (*)

(HAI-online/Tirto/Bayu Galih Permana)

Artikel ini telah tayang di HAI-Online.com dengan Judul "Mulai Berpikir Bahaya Cedera, Arjen Robben Putuskan Gantung Sepatu"

Sumber: Stylo.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved