Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengajar di Daerah Terpencil, Guru di Mamuju Tengah Wakili Indonesia ke Jepang

Sunarto adalah salah seorang guru terpencil yang mengabdi di SMP Negeri 7 Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
sunarto
Sunarto saat menerima apresiasi pada program Bantu Guru Melihat Dunia (BGMD) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Alumni PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) Sunarto, mewakili Indonesia ke Jepang.

Sunarto adalah salah seorang guru terpencil yang mengabdi di SMP Negeri 7 Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Baca: Isi Pesan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk Warganya di Secarik Kertas

Baca: Curi Kotak Amal Masjid Al Markaz, Alamsyah Dibekuk Polisi

Ia berhasil ke negeri Sakura, melalui program Bantu Guru Melihat Dunia (BGMD) Tahun 2019, setelah melalui proses seleksi.

BGMD adalah program studi banding guru yang dilaksanakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), untuk membantu guru mengenal lebih dekat sistem pendidikan, yang ada di luar negeri selama 10 hari.

Adapun rangkaian acara dalam program ini diantaranya, menghadiri forum internasional, dan kunjungan ke beberapa sekolah yang ada di Jepang.

Sunarto, mengaku mengikuti seleksi program BGMD ini tidaklah mudah.

Apalagi ada seleksi yang sangat ketat, dilaksanakan oleh panitia sejak bulan Maret hingga Mei.

Mulai dari seleksi berkas, motivation video, bahkan seleksi sebanyak dua tahap via online. Terakhir seleksi pass port dan visa.

"Proses seleksi ini semakin berat, karena peserta berkompetisi untuk menjadi dua orang yang terbaik,"kata Sunarto dalam rilis yang diterima Tribun, Sabtu (29/6/2019).

Ia menyebutkan, pendaftarnya se Indonesia ada 575 orang guru, sehingga Sunarto tak menyangka bisa masuk dalam 20 besar untuk diwawancarai.

"Saya menyadari bahwa saya hanya guru daerah terpencil yang ada di Mamuju Tengah. Di luar sana, apa lagi di Pulau Jawa, banyak guru-guru yang hebat," tambah Sunarto.

Ia pun menjelaskan ke panitia seleksi, terkait kondisi sekolah terpencil yang ada di Mamuju Tengah, dan umumnya Indonesia.

"Alhamdulillah dengan rasa syukur, ketika pengumuman saya dinyatakan lolos untuk ke Jepang bersama satu orang guru SD dari Bukittinggi, Sumatera Selatan,"jelas Sunarto.

Pria kelahiran Majne mengaku, ini adalah pengalaman pertama untuk mengikuti kegiatan di luar negeri. Namun beberapa kegiatan tingkat nasional telah dia ikuti.

"Kalau kegiatan secara nasional sudah beberapa kali. Pada tahun 2015 saya lolos dalam seleksi sekolah Guru Indonesia di Bogor, tahun 2017 saya mendapat beasiswa untuk belajar bahasa Inggris di Kediri Jawa Timur selama tiga bulan,"kata dia.

Awal Februari 2019, ia lolos dalam seleksi Sekolah Anti Korupsi (Sakti) guru yang dilaksanakan ICW di Jakarta, bulan Maret, ia mewakili Sulawesi Barat dalam workshop perlindungan guru yang diadakan Kementrian Pendidikan.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved