Kisah 'Nenek Muda' Naya, Nikah Siri di Usia 6 Tahun, Bercerai di Usia 13 Tahun saat Pernikahan Kedua
Inilah kisah Naya di Probolinggo yang menikah siri di usia 6 tahun, pernah bercerai di usia 13 tahun kala hamil, dan kini sudah memiliki cucu
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2018, 2 dari 100 orang melakukan perkawinan di bawah umur 16 tahun.
Sementara persentase perempuan usia 20-24 tahun yang menikah sebelum 18 tahun sebesar 11,2 persen atau menurun 3,5 persen dalam kurun waktu 10 tahun, dibanding poin sebelumnya 14,7 persen di tahun 2008.
Pada 2018, persentase perempuan 20-24 tahun yang menikah sebelum usia 15 tahun sebesar 0,6 persen.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, ada 20 provinsi yang memiliki tingkat pernikahan anak di atas angka nasional. Salah satu yang tertinggi adalah Sulawesi Barat dengan angka pernikahan anak sebesar 19,4 persen.
Angka pernikahan anak terkecil berada di DKI Jakarta, yakni sebesar 4,1 persen.
"Persentase penurunan perkawinan anak di Indonesia antara lain disebabkan program wajib belajar 12 tahun. Kalau kita lihat, anak-anak yang semakin tinggi pendidikannya itu banyak perempuan dibanding laki-laki."
Ia menjelaskan, jika anak-anak tersebut menjalani wajib belajar hingga pendidikan menengah, diharapkan mereka baru bisa menikah setelah lulus atau setelah umur 18 tahun.
"Salah satu alasan terbanyak anak perempuan putus sekolah adalah karena menikah," ujar Subandi. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang sebelumnya di ABC News dengan judul: Lulus SD Belum Nikah Dianggap Perawan Tua, Naya Pun Jadi Nenek di Usia 31
Penulis: Nurina Savitri
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Naya di Probolinggo: Nikah Siri di Usia 6 Tahun, Cerai di Usia 13 Tahun saat Sedang Mengandung, https://solo.tribunnews.com/2019/06/29/kisah-naya-di-probolinggo-nikah-siri-di-usia-6-tahun-cerai-di-usia-13-tahun-saat-sedang-mengandung?page=all.
Editor: Fachri Sakti Nugroho