Erlan Ditemukan Tewas di Semak-semak Dekat Terminal Mamboro Palu
Sosok mayat yang diketahui bernama Erlan itu, berasal dari Desa Besoa, Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso.
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Imam Wahyudi
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Terminal Induk Mambor, Arsit, korban sudah empat hari berada di Pos Dishub sebelah selatan Terminal Induk Mamboro itu.
Pada hari ke empat, Kepala terminal melaporkan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas Mamboro, kemudian Bhabinkamtibmas beserta personil Dishub berusaha untuk membujuk korban agar mau di bawa ke rumah sakit.
Namun korban menolak dan bersikeras untuk tetap tinggal di Terminal Mamboro.
"Selama 4 hari berada di Terminal Mamboro korban diberi makan oleh warga terminal," jelas Arsit.
Saat ini jenazah Erlan masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Sebelumnya, Erlan sempat menggegerkan warga simpang tiga Jl.Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat pekan lalu.
Erlan terbaring di drainase jalan umum tanpa ditutupi sehelai benang pun.
Ia pun menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas.
Warga setempat berusaha menutupi tubuhnya itu dengan sehelai kain.
Namun ia menolak dan marah. Bahkan berkali-kali warga dilemparinya menggunakan batu.
Akhirnya warga setempat mengambil keputusan untuk mengenakan celana kepada pria itu dengan paksa.
"Kalau tidak dipaksa pakai celana, akan menjadi tontonan warga, itu bahaya," kata Idris, warga setempat.
Menurut salah satu warga, pria tersebut bernama Herlan, asal Napu, Kabupaten Poso.
"Dia ini kadang-kadang sadar, kadang juga tidak, pernah ditanya namanya, dia bilang Eerlan," kata Abdika.
Abdika mengatakan, ia sering melihat pria tersebut tidur di Masjid, Jl Mohammad Hatta, tidak jauh dari rumahnya.