Benteng Kupa Wawancara 115 Calon User
115 calon user Perumahan Graha Hermina dan Benteng Mutiara mengikuti wawancara massal di Bank BTN Cabang Makassar di Jl Kajaolaliddo
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sebanyak 115 calon user Perumahan Graha Hermina dan Benteng Mutiara mengikuti wawancara massal di Bank BTN Cabang Makassar di Jl Kajaolaliddo, Makassar, Sabtu (22/6/2019).
Wawancara user perumahan yang dibangun oleh developer PT Benteng Kupa Group ini sengaja dilakukan di luar hari kerja agar tidak mengganggu aktivitas kerja mereka yang rata-rata pegawai atau karyawan.
CEO PT Benteng Kupa Group, Ismail Manda, mengatakan, user mereka menumpuk karena panjangnya hari libur.

Baca: CV Benteng Kupa Bukukan 52 Unit Rumah Komersial, PT Hidayat Anugrah Pratama 396 Unit Rumah Subsidi
Praktis, mereka tidak melakukan akad kredit sejak akhir Ramadan lalu."Hari libur hampir tiga pekan sehingga
baru sempat membawa mereka (calon user) ke bank," katanya.

Untuk itu, Ismail, mengajukan permohonan ke bank mitranya yaitu Bank BTN untuk melakukan wawancara massal.
"Alhamdullillah mendapat sambutan dan support yang luar biasa dari pihak Bank BTN Cabang Makassar," kata
Ismail yang juga Wakil Bendahara Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sulsel ini.
Para calon user tersebut berminat mengambil rumah komersil di Kompleks Graha Hermina di Jl Goaria, Sudiang.
Sedangkan rumah subsidi terletak di Kompleks Benteng Mutiara di Poros Sumbarrang, Pattalassang, Gowa.
Subsidized Mortgage Consumer Landing Unit Head, BTN Cabang Makassar, Usman Nusu, mengatakan, meski dilakukan di luar hari kerja, para karyawan bank BTN cukup enjoy.
"Kalau wawancara massal seperti ini, jadinya sangat simpel. Kita memberikan pengarahan secara bersamaan untuk hal-hal yang umum sehingga proses wawancara hanya soal teknis," katanya.

Kalau calon user diwawancarai satu per satu, maka pewawancara harus memberikan penjelasan dari A awal sampai akhir ke setiap orang secara bergiliran sehingga butuh waktu lama.
Sedangkan jika dilakukan secara massal, untuk penjelasan umum yang berlaku ke semua user hanya dilakukan satu kali.
"Akhirnya, petugas wawancara lebih fokus kepada kemampuan bayar user saja," kata Usman.
Usman mengatakan, bagi developer mitranya, khususnya anggota PI Sulsel, juga bisa melakukan wawancara massal. Bisa dilakukan oleh satu pengembang saja atau pun gabungan beberapa pengembang.
"Saya rasa, proses wawancara seperti ini akan memudahkan juga nasabah karena tidak mengganggu pekerjaan mereka di hari kerja," katanya.
