Umrahkan Kakek Korban Kebakaran di Barru, Muzdalifah Menangis
Belakangan diketahui, uang simpanan sebesar Rp 2,5 juta itu, ditabung Arsyad untuk mewujudkan cita-citanya melakukan ibadah umrah.
Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Berbagai cara Allah mendatangkan rezki untuk hambanya.
Salah satunya lewat cobaan atau musibah yang diturunkan.
Seperti kisah pemulung asal Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), Arsyad.
Kakek berusia 70 tahun itu baru saja mendapat musibah. Rumahnya terbakar.
Musibah kebakaran yang menimpa kakek Arsyad terjadi pada Minggu (17/6/2019) sore.
Rumah sederhana kakek Arsyad di lingkungan Bottoe, Kelurahan Tanete, Kecamatan Tanete Rilau, ludes terbakar beserta uang hasil memulung yang menjadi pekerjaan Arsyad.
Belakangan diketahui, uang simpanan sebesar Rp 2,5 juta itu, ditabung Arsyad untuk mewujudkan cita-citanya melakukan ibadah umrah.
Musibah yang menimpa kakek Arsyad pun menarik rasa empati masyarakat setelah kabar tentang dirinya beredar luas lewat pemberitaan dan di sosial media.
Hikmah di balik musibah yang dialami kakek Arsyad pun mulai terlihat.
Satu persatu bantuan donasi untuk kakek yang hidup sebatangkara itu sudah mulai muncul, termasuk bantuan yang sudah datang dari berbagai pihak.
Bahkan kabar terakhir, kakek Arsyad sudah mendapat bantuan umrah gratis.
Bantuan itu berasal dari mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) FTI UMI, Muzdalifah.
Muzdalifah yang dikonfirmasi TribunBarru.com, membenarkan jika dirinya telah memberi hadiah umrah untuk kakek Arsyad.
"Iye, saya sama suami yang kasih langsung hadiah umrah untuk korban kebakaran di Barru itu (kakek Arsyad). Kemarin siang saya kunjungi langsung korban," kata Muzdalifah kepada TribunBarru.com, Selasa (18/6/2019).
Disebutkan, saat mengunjungi kakek Arsyad untuk memberi bantuan, Muzdalifah turut didampingi oleh pihak travel yang akan mendampinginya.
Juga didampingi langsung oleh lurah Tanete, Akmal, saat penyerahan hadiah umrah.
"Jasa travel yang kita gunakan itu namanya Naja Travel. Jadi travel itu kita pakai jasanya (dibayar) untuk berangkatkan bapak Arsyad umrah. Makanya pihak travel juga hadir di lokasi waktu penyerahan bantuan, kami yang ajak," ungkap Muzdalifah dan menyebut jika bantuan atau hadiah umrah itu sifatnya perorangan, bukan dari pihak travel.
Istri Andi Riandi Rais itu juga mengungkapkan alasannya sehingga hatinya terdorong untuk berangkatkan kakek Arsyad ke Mekkah.
"Pertama karena rasa kemanusiannya. Kedua saya bangga sekali lihat bapak (Arsyad) semangat kerja dengan hanya mengumpulkan botol (plastik) terus dijual, lalu hasilnya ditabung. Untuk umrah lagi," ujarnya.
Kemudian, hal yang membuat hati Muzdalifah sangat tersentuh karena dari hasil jerih payah kakek Arsyad untuk mewujudkan niatnya ingin umrah seakan sirna, lantaran uang ludes terbakar.
"Makanya itu terdorong sekali hatiku untuk berangkatkan umrah," ucapnya.
Bagi Muzdalifah sendiri, pertama kali ia mengetahui kabar kakek Arsyad yaitu lewat berita dan sosial media.
Terakhir, ia melihat secara langsung video yang memperlihatkan ekspresi kakek Arsyad saat rumahnya sudah ludes terbakar.
Air mata Muzdalifah tak terbendung ketika melihat video itu.
Tangisannya bahkan membuat suaminya yang sedang tidur, terbangun.
"Ada video yang tiba-tiba (bikin) hatiku makin tergerak. Dada sesak dan air mata tak terbendung lagi," ungkap Muzdalifaf, menceritakan dan memposting kisah ini di sosmed.
Sang suami yang terbangun lantas heran dan menanyakan istrinya yang sedang menangis.
Muzdalifah lantas menceritakan ke suami dan meminta ingin bertemu langsung dengan kakek korban kabarakan tersebut.
Mendengar alasan Muzdalifah yang menangis terseduh, sang suami Andi Riandi Rais kemudian mengizinkannya untuk menemui langsung kakek Arsyad.
Suami Muzdalifah sempat was-was lantaran istrinya sedang hamil muda.
Selain itu, perjalanan juga cukup jauh dari tempat tinggalnya di Makassar, menuju Barru.
"Tapi alhamdulillah suami support dan atas izin suami juga saya bisa pergi barengan untuk kasih hadiah umrah ke bapak Arsyad," imbuhnya.
Di Tanete atau lokasi penyerahan bantuan, Muzdalifah memberikan koper dan kwitansi sebagai tanda bukti pemberangkatan umrah kakek Arsyad.
Kakek Arsyad rencananya akan diberangkatkan umrah pada Oktober mendatang, selama 12 hari di Mekkah.
Ditanya soal biaya yang dikeluarkan khusus pemberangkatan umrah kakek Arsyad, Muzdalifah menyebut kurang lebih Rp 23 juta.
"Kita doakan semoga bapak Arsyad ini diberi ketabahan, kesehatan, dan dari musibah ini InsyaAllah akan ada hikmahnya," tuturnya.
Laporan Wartawan TribunBarru.com, @akbar_hs