Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idul Fitri 2019

Hasil Sidang Isbat Idul Fitri / Lebaran 2019 Pada Rabu 5 Juni, Ini Kata-kata Mutiara Sambut Id Karim

Hasil Sidang Isbat Idul Fitri / Lebaran 2019 Pada Rabu 5 Juni, Ini Kata-kata Mutiara Sambut Id Karim

Editor: Mansur AM
Tribun Wow
Hasil Sidang Isbat Idul Fitri / Lebaran 2019 Pada Rabu 5 Juni, Ini Kata-kata Mutiara Sambut Id Karim 

 Menurut CecepNurwendaya, penetapan awal bulan hijriyah didasarkan pada hisab dan rukyat. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.

“Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya,” kata CecepNurwendaya.

“Secara hisab, awal Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu. Ini informasi, konfirmasinya menunggu hasil sidang isbat, menunggu hasil laporan rukyat,” katanya menambahkan.

Dikatakan CecepNurwendaya, rukyat adalah observasi astronomis.

Karena itu, lanjut CecepNurwendaya, harus ada referensinya.

CecepNurwendaya mengatakan bahwa kalau ada referensinya diterima, sedang kalau tidak berarti tidak bisa dipakai.

Lantas bagaimana posisi hilal awal Syawal 1440H?

Berdasarkan data di Pelabuhan Ratu, posisi hilal awal Syawal 1440H atau pada 29 Ramadan 1440H yang bertepatan dengan 3 Juni 2019, di Pelabuhan Ratu secara astronomis tinggi hilal: minus 0,56 derajat; jarak busur bulan dari matahari: 2,94 derajat; umur minus 40 menit 6 detik. 

Pelabuhan Ratu termasuk paling tinggi.

Ijtimak di Pelabuhan Ratu terjadi sebelum matahari terbenam (qobla ghurub). "Bulan terbenam dalam waktu 3 menit 6 detik sebelum matahari terbenam," kata Cecep Nurwendaya

Sementara itu, lanjut CecepNurwendaya, dasar kriteria imkanurrukyat yang disepakati MABIMS adalah minimal dua derajat atau umur bulan minimal delapan jam.

"Ini sudah menjadi kesepakatan MABIMS," tuturnya. 

Sehubungan itu, kata Cecep Nurwendaya, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat bahkan minus, maka tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia. “Dari referensi yang ada, maka tidak ada referensi apapun bahwa hilal Syawal 1440H pada Senin ini teramati di seluruh Indonesia,” tandas Cecep.

Selain itu, lanjut CecepNurwendaya, juga tidak ada referensi empirik visibilitas hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.

Menurut CecepNurwendaya, Limit Danjon menyebutkan bahwa hilal akan tampak jika jarak sudut bulan – matahari lebih besar dari 7 derajat. Konferensi penyatuan awal bulan Hijriyah International di Istambul tahun 1978 mengatakan bahwa awal bulan dimulai jika jarak busur antara bulan dan matahari lebih besar dari 8 derajat dan tinggi bulan dari ufuk pada saat matahari tenggelam lebih besar dari 5 derajat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved