Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Shalat Kafarat di Jumat Terakhir Ramadan 1440 H, untuk Pengganti Shalat 1000 Tahun, Ini Tata Caranya

Shalat Kafarot di Jumat Terakhir Ramadan 1440 H, untuk Pengganti Shalat 1000 Tahun, Ini Tata Caranya

Editor: Waode Nurmin
SRIPOKU.COM/ANTON
Shalat Kafarot di Jumat Terakhir Ramadan 1440 H, untuk Pengganti Shalat 1000 Tahun, Ini Tata Caranya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan suci Ramadan tentunya sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Hal itu lantaran di bulan suci Ramadan banyak menyimpan keistimewaan didalamnya.

Apalagi beribadah di bulan suci Ramadan bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Karena itu banyak umat Islam berlomba-lomba untuk menjalankan kebaikan di bulan suci Ramadan ini.

Ada satu lagi keistimewaan di bulan suci Ramadan, yakni Shalat Kafarot.

Istimewanya, Shalat Kafarot ini dikerjakan hanya di hari Jumat terakhir bulan ramadan (di bulan suci Ramadan 1440 H tahun 2019 ini, Solat Kafarot dilaksanakan pada Jumat 31/5/2019).

Shalat Kafarot ini bisa dijadikan sebagai shalat pengganti shalat wajib yang tidak kita kerjakan di masa lalu.

RASULULLAH SAW BERSABDA :

"BARANGSIAPA SELAMA HIDUPNYA PERNAH MENINGGALKAN SHALAT TETAPI TIDAK DAPAT MENGHITUNG JUMLAHNYA, MAKA SHALATLAH DIHARI JUM'AH TERAKHIR BULAN RAMADHAN".

Sebanyak 4 raka'at dengan 1x Tasyahud (Tasyahud akhir saja, tanpa Tasyahud awal), tiap raka'at membaca 1x Fatihah kemudian Surah Al-Qadar 15 x dan Surah Al-Kautsar 15 x .

Baca: Ini Dosa Meninggalkan Shalat Jumat Menurut Ustadz Abdul Somad, Apakah Boleh Shalat Dzuhur Mengganti?

Baca: Jamaah Salat Jumat Masjid Raya Baiturrahman Aceh Teriak Allahu Akbar dan Prabowo Sandi Presiden

Baca: Promo Ramadan, Planet Surf Gelar Extrime Sale Hingga 80 Persen di Mal Panakukang

Niatnya : "Nawaitu Usholli Arba’a Raka’atin Kafaratan Limaa Faatanii Minash-Shalati Lillaahi Ta’alaa”.

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surah Al Fatiha satu kali.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَا لرَّحْمٰنِ الرَّحِيْ مِٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُا ِاِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil alamin,arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin, ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim, ghairil maghduubi alaihim waladhaalin.

Artinya : dengan menyebut nama allah yang naha pemurah lagi maha penyayang, segala puji bagi allah tuhan semesta alam, maha pemurah lagi maha penyayang, yang menguasai di hari, pembalasan, hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved