Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AHY dan Sandiaga Uno Sang Rival di Pilpres Kini Jadi Calon Menteri? Jokowi Pun Sebutkan Kriterianya

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno sang rival di Pilpres kini jadi calon menteri? Jokowi pun sebutkan kriteri

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
Pasangan calon Presiden RI nomor urut 1, Joko Widodo beserta pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan setelah debat Pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno sang rival di Pilpres kini jadi calon menteri?

Jokowi pun sebutkan kriteria yang akan isi Kabinet Kerja II.

Capres RI nomor urut 01 sekaligus petahana, Jokowi memberikan bocoran soal menteri yang akan mengisi kabinet periode 2019 - 2024 mendatang.

Hal ini dikatakan Jokowi saat melakukan wawancara dengan MNC sebagaimana ditayangkan melalui Seputar iNews, Rabu (29/5/2019).

Mulanya, pembawa acara bertanya soal adakah gambaran dari Jokowi dalam membangun Kabinet Kerja Jilid II mendatang.

"Pak Jokowi membangun bangsa tentu membutuhkan tim yang solid, bagi seorang presiden ini bisa diwujudkan melalui Kabinet Kerja yang baik, sudah ada gambaran profil kabinet kerja jilid II seperti apa?," demikian ditanyakan pembawa acara.

Jokowi lalu mengisyaratkan bahwa kabinetnya pada periode mendatang berbeda dengan 5 tahun lalu dikarenakan 5 tahun mendatang, Jokowi akan fokus untuk membangun SDM.

"Jadi setiap periode itu membutuhkan karakter menteri yang berbeda karena tantangannya berbeda, kalau kemarin infrastruktur sekarang SDM," demikan dijawab Jokowi.

"Seperti apa kriteria menteri Kabinet Kerja Jilid II?," tanya pembawa acara lagi.

"Dia harus eksekutor kuat, mengerti menejemen dan memiliki menejerial yang baik. Integritasnya juga tidak diragukan, yang muda-muda ini juga kita akan berikan ruang yang ada di kementerian, ya nanti dilihatlah yang muda-muda, mungkin bisa saja umur 20-25 mungkin bisa saja," jawab Jokowi.

"Bisa saja umur 30-an, saya kira yang muda-muda karena sesuai dengan tantangan yang ada sekarang lah, digital ekonomi, industri kreatif ya ini kan milik anak-anak muda," katanya menambahkan.

Pembawa acara lalu menyinggung nama Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurri Yudhoyono ( AHY) dan lawan Jokowi di Pilpres, Cawapres Sandiaga Uno yang santer diisukan bergabung dengan Kabinet Kerja Jilid II.

"Katanya Ketua Kogasma AHY dan juga Cawapres kubu seberang Mas Sandiaga Uno masuk katanya, Pak, dalam kabinet jilid II ini upaya rekonsiliasi dengan kubu seebrang atau bagaimana nih, Pak?," tanya pembawa acara lagi.

Jokowi lalu menjawab bahwa dirinya belum bisa memastikan hal tersebut karena masih banyak urusan Pilpres yang belum selesai.

"Kita ini belum belum berbicara sampai sedetail itu, belum sejauh itulah. Yang pertama kita masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Jokowi.

"Lembaganya sendiri juga masih kita pikirkan apakah perlu kementerian baru, kemudian siapa yang mengisi ini masih dalam proses, tapi yang jelas sebelum 20 Oktober itu bayangannya sudah ada," kata Jokowi menambahkan.

"Saya terbuka untuk siapapun bersama-sama bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini, siapapun, partai di luar koalisi ya saya terbuka asal memiliki visi yang sama."

"Jadi termasuk Mas AHY dan Pak Sandiaga ya Pak?," kata pembawa acara bertanya.

"Ya kenapa tidak," jawab Jokowi sembari tertawa.

Selengkapnya, tonton videonya di bawah ini, tepat di menit 5:31.

Calon Menteri dari Partai Golkar

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan, partainya layak jika mendapat 4 atau 5 kursi menteri dalam periode pemerintahan berikutnya.

Agung Laksono menyebut enam nama kader Golkar yang dinilai cocok menduduki kursi kabinet, jika Joko Widodo terpilih kembali sebagai presiden.

"Bahwa Partai Golkar tidak pernah kekeringan atau kekurangan kader yang mumpuni, yang cakap dan bisa bertanggung jawab dalam tugas-tugas ke depan, baik di eksekutif atau legislatif," ujar Agung Laksono di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Dua nama yang disebut Agung Laksono yakni, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kedunya telah menjabat sebagai anggota Kabinet Kerja dan dinilai layak untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai menteri.

Selain itu, Agung Laksono juga menyebut empat nama lainnya.

Masing-masing yakni, Ilham Habibie yang merupakan anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Kemudian, Ponco Sutowo, Ganjar Razuni, dan Indra Bambang Utoyo.

Ponco Sutowo adalah kerabat artis Dian Sastrowardoyo dari suaminya, Maulana Indraguna Sutowo.

Namun, nama-nama tersebut beredar di kalangan internal DPP Partai Golkar, sebagai tokoh yang cocok mengisi posisi menteri.Menurut Agung Laksono, nama-nama tersebut tidak diusulkan secara langsung oleh dewan pakar.

"Tentu tidak bisa semua karena terbatas. Tetapi wajar lah, Golkar sebagai pemenang pemilu kedua mendapat 5 kursi," kata Agung.

Jokowi Sebut Ketua Umum HIPMI

Sebelumnya, pada kesempatan berbeda, Jokowi merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI), Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.

Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan pidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.

 Ia pun menanyakan kepada para peserta acara apakah Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri.

"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.

"Pas," jawab para peserta secara serentak.

"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," jawab para peserta.

"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.

Seusai acara silaturahim dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.

"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil Lahadalia memiliki kriteria itu.

"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Ditanya soal Kemungkinan AHY dan Sandiaga Uno Jadi Menterinya, Jokowi: Kenapa Tidak?

Penulis: Tiffany Marantika Dewi

Editor: Astini Mega Sari

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved